Kakak? - 20

1K 81 5
                                    

"Ternyata bahagia itu simple ya, melihat keluarga kita utuh seperti dulu sudah cukup"

.
.

23:00

Pukul 11 malam, Rumah keluarga Aryasatya terlihat sangat sepi, wajar mungkin karena warga nya sudah pada tidur, kecuali Shani sih karena ia memang sedang tidak di rumah, ia di RS untuk menjaga Zee.

Kenapa Shani tidak meminta anak buah nya saja? alasan nya karena Shani tidak mau saat Zee terbangun malah tidak ada satu pun dari keluarga nya di sana.

Iya Shani masih berharap Zee bisa bangun, setidaknya agar ia bisa melihat kedua orang tua mereka yang sudah kembali.

Cklekkk...
Kamar mandi terbuka, Shanju keluar dari kamar mandi, ia merebahkan tubuh nya di samping kedua putri nya Gracia dan Christy.

Mata nya melihat ke arah Boby yang tidur di sofa, ya mau gimana lagi? Gracia dan Christy ngusir dia karena putri - putri nya itu ingin tidur bersama Bunda mereka.

"Bunda sayang kalian, maaf ya Bunda udah ninggalin kalian untuk waktu yang lama"

Shanju menatap wajah kedua putri nya itu dengan perasaan bersalah, bersalah karena sudah membuat mereka merasakan bagaimana rasanya hidup tanpa kedua orang tua.

Jujur dalam lubuk hati nya, tersimpan perasaan khawatir, ia khawatir dengan Abraham, ia khawatir Abraham bisa bertindak nekat dan ujung nya keluarga nya lah yang jadi taruhan nya.

Apalagi di tambah antara ia dan Boby, mereka berdua tau siapa dalang di balik koma nya Zee.

.
.

Keesokan harinya...

06:00

Pukul 6 pagi, Shanju sudah terbangun dari tidur nya, sebagai seorang ibu tentu pagi ini ia harus mempersiapkan sarapan untuk suami dan anak - anak nya.

Sebuah tangan melingkar di perut nya.

"Pagi istri ku",sapa Boby.

"Pagi sayang, kamu ngapain deh disini? aku lagi mau masak susah gerak nya",balas Shanju.

"Emang kenapa sih? aku tuh cuma mau bercengkrama sama kamu sayang gak boleh?",tanya Boby.

"Ya boleh tapi sekarang waktu nya lagi gak pas karena aku lagi mau masak, udah ah mending kamu ke ruang makan beresin meja makan kek, apa gitu",jawab Shanju.

Boby menuruti apa kata Shanju, ia menuju ruang makan membereskan meja makan.

"Assalamu'alaikum!"

Sebuah suara yang Shanju kenal terdengar, itu adalah Shani yang memang memutuskan untuk pulang ke rumah, sedangkan Zee di jaga oleh anak buah nya yang berjaga di depan ruang ICU.

Shani mencium tangan Shanju.

"Gimana kondisi adik kamu?",tanya Shanju.

Shani terdiam, ia sudah menduga akan di tanya seperti ini oleh sang Bunda.

"Shan, ada apa?",tanya Shanju.

"Tadi malam, Keenan datang nemuin Shani lagi Bunda, dia nanya soal pelepasan alat penunjang hidup yang terpasang di tubuh Zee"

"Shani gak rela Bunda, Shani gak mau kehilangan Zee Bunda"

Shani mengucapkan hal itu dengan terisak, Shanju memeluk Shani, bagaimana pun ia mengerti bagaimana hancur nya Shani jika kehilangan Zee.

Kakak? [END]Where stories live. Discover now