3

199 20 0
                                    

INDAH SEKALI

Di keesokan hari tepatnya di pukul 9 pagi pria tampan berkulit putih itu sudah selesai dengan kegiatan bersiapnya untuk pergi ke studio. Hari ini adalah hari pertama ia memulai latihan di Thailand, semoga nyaman seperti di Amerika doanya.

Ketika Langkah kaki memasuki bangunan berwarna dominan gelap itu ia disambut oleh coach job.

"Hei milen selamat pagi.. kita mulai latihan pagi ini?" Sambutnya

" oh hai job selamat pagi, ayo mulai latihan" ucapku. Ntah mengapa mood ku baik sekali pagi ini.

" hari ini kelas terbuka hingga malam hari, kau bisa berlatih tambahan jika kau mau." Mendengar kata kata job aku terkejut, pantas saja banyak yang menang pertandingan dari sini toh orang orang nya sangat gigih.

Sesudah berganti pakaian dengan yang lebih nyaman untuk dibawa berolahraga aku segera terlebih dahulu ke ruang gym, aku akan melakukan pemanasan dan mengangkat beban sedikit.

Aku memulai latihan dengan coach job dari pukul 11.00 hingga 14.00, dia lumayan kuat menurutku. saking asiknya berlatih hingga kami lupa makan siang.

" hei milen cukup dulu apa kau tidak lelah? Tenagamu memang hebat, istirahat dulu ini sudah masuk waktu jam makan siang" mendengar itu aku menghentikan latihanku dan segera mengambil bekal yang ku bawa dari rumah. Untuk orang sepertiku memang tidak bisa memakan makanan yang sembarangan. makanya aku lebih memilih membawa bekal agar kandungan dalam makan lebih seimbang.

Aku makan di meja yang sama dengan job, tiba tiba saja aku teringat dengan kejadian kemarin

"Job aku ingin bertanya sesuatu padamu" ujarku memulai pembicaraan di sela sela acara makan kami

"Apa itu? Tanya saja jangan sungkan" jawabnya.

"Pria studio sebelah apa kau mengenalnya?" Tanya ku

" pria yang mana? Ada banyak pria di studio balet kawan.. sebutkan namanya?

" justru nama itu yang mau ku tanyakan padamu. Aku tak tau namanya"

"Bagaimana ciri ciri nya? Mungkin saja aku tau aku sudah cukup lama berada disini mungkin saja aku mengenalnya" mendengar itu aku langsung saja menyebutkan ciri ciri pria cantik itu

"Dia tinggi, tubuhnya ramping, kulitnya halus berwarna Tan, bibir tipis, pipi merona. Dia yang tercantik" ucapku penuh semangat

" astaga kau sepertinya sangat terpesona dengannya. Tunggu pria berkulit Tan? Apa itu nattawin? Entah lah aku kurang yakin, tapi bagiku tetap kekasihku yang tercantik disana" mendengar perkataan job itu aku sedikit terkejut.

"Ha kekasih? Kau memiliki kekasih?"
Ujarku

"Tentu saja mana mungkin pria tampan sepertiku tak memiliki kekasih.., kekasih ku seorang pria dan dia juga penari balerino di studio sebelah" satu hal yang ku tahu setelah mendengar job bahwa coach ku ini sangat percaya diri.

"Kalau kau masih ingin mengenalnya secara pasti kenapa tidak pergi ke studio itu saja? Disana terbuka untuk umum,kau juga bisa melihat tarian tarian mereka" ujar job

"Apa boleh pergi kesana tampa keperluan?" Tanyaku

"Kenapa tidak? Kau pikir aku mendapatkan kekasihku dengan cara apa? Berteman di luar begitu? Rata rata keluarga mereka melarang anak anaknya untuk berbaur lebih bebas, biasalah keluarga yang overprotective"

Mendengar jawaban job aku yakin tidak akan mudah untuk mendapatkan pemuda itu.

Sepertinya aku akan datang kestudio itu nanti, kalau tidak mungkin malam ini aku tidak akan bisa tidur lagi. pria itu sudah membuatku gila dan berakhir mengalami insomnia.

_________________________________________

Pukul 17.00 kelas boxing sudah selesai, aku sengaja tidak mengambil kelas tambahan untuk hari ini.

Di luar aku melirik sekilas studio bangunan di sebelahku, aku berpikir kembali apa sekarang saja aku melihat pria itu?
Lama melamun akhirnya kaki ku melangkah masuk kedalam gedung berwarna biru bercampur merah jambu itu. Sesampainya di dalam terdengar suara musik mengalun merdu, aku mengikuti sumber suara. Dapat kulihat satu kelas yang pintunya masih terbuka lebar. Aku mendekati pintu tersebut dan dapat dilihat seorang pemuda menari sendirian mengikuti irama lagu yang indah.

Pria itu..
Pria cantik itu..
Menari bagaikan angsa putih
Indah sekali

Aku terpesona akan tariannya. Tubuh meliuk liuk lentur dengan senyuman menghiasi wajah cantiknya...

Musik berhenti menandakan tarian sudah selesai. Aku tau bahwa pria cantik itu menyadari sedari tadi aku memperhatikannya, ternyata benar dia menghampiriku yang berdiri mematung di tepi pintu.

"Hai ada yang bisa di bantu?" Ucapnya.

aku dapat mendengar suaranya, suara termerdu yang pernah ku dengar bahkan lebih merdu dari musik yang barusan diputar.

"Hai hm.. tidak ada apa apa aku hanya melihat lihat saja" lama melamun akhirnya aku menjawab pertanyaan si cantik.

" kau hebat sekali tadi, boleh ku tau namamu?" Aku bertanya berharap besar si cantik mau memberitahu namanya

"Kau ini siapa? Datang datang langsung bertanya. Aku tak mengenalmu pergilah" usirnya

Wah.. si cantik ini pemarah, tapi tak apa aku menyukainya.

Memang kalau sudah jatuh cinta jadi bego dikit :)

"Kau tidak mengenalku kan? Bagaimana kita kenalan? Aku milen, aku baru bergabung dengan club boxing di studio sebelah salam kenal" setelah mengucapkan salam perkenalan itu aku berharap si cantik mau menerima pertemanan ini.

"Aku nattawin panggil saja natta, penari balerino disini. Sudah dulu aku permisi jemputan ku sudah datang. " setelah mengucapan itu dia langsung berlenggang pergi.

Pertemuan pertama kali membuatku senang walau natta terkesan cuek.

Aku yang melihat pinggang ramping itu berjalan menjauh yang semakin lama semakin hilang dari pandangan. Setelah sadar aku berjalan penuh senyuman menuju parkiran mobil.

Hari ini hari keberuntungan, selain berlatih di studio baru aku juga bisa melihat wajah cantik itu dari dekat, mendengar suaranya, bahkan mengetahui namanya.

Bahagia sekali rasanya mengetahui nama si cantik

Nattawin. nama yang indah seindah orangnya.

Tbc..









BALERINO and BOXINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang