Mereka makan siang bersama dan nenek Agatha tidak bosan bosan menceritakan Andrea membuat Stefan tersenyum.

Bahkan berulang kali Stefan mencium pipi Andrea,tentu saja papanya senang melihat kebahagiaan putranya.

"Ciyee...yang baru punya istri di cium mulu pipinya,ngga takut pipi istrinya berlubang tuh"goda Calvin melihat kakaknya ketahuan beberapa kali mencium pipi Andrea.

"Berisik elu"sahut Stefan ketus

Andrea hanya tersenyum malu,adik iparnya memergoki Stefan yang berkali kali mencium pipinya.

"Makanya kamu juga buruan punya pacar,Vin"sahut neneknya "apa perlu nenek yang carikan?"

"Oh nggak usah,nek,Calvin mau kerja dulu"sahut Calvin cepat cepat.

Setelah makan,Andrea ingin mencuci piring bekas makan mereka di washbak.

Sedang asik mencuci piring tiba tiba lengan Stefan sudah melingkar di perutnya dan Pria itu sudah meletakkan dagunya di bahu Andrea.

"Mau pulang sekarang?"

Andrea tersenyum dan menoleh"aku selesaikan ini dulu ya"ujarnya sambil mencium pipi Stefan.

Stefan mengangguk

"Nak,kamu di panggil papa tuh di ruang kerja"ujar mamanya memanggil Stefan.

"Iya,ma"sahut Stefan lalu ia mencium pipi Andrea sekilas "aku pergi dulu ya nemui papa"

Andrea mengangguk

Sepeninggal Stefan,mamanya mendekati Andrea yang sedang mencuci piring.

"Andrea"

Andrea menoleh "iya,ma"

Mama Stefan berdecak malas dan melirik Andrea dengan pandangan merendahkan "kalo nggak ada Stefan panggil saya tante..saya nggak sudi punya menantu kayak kamu!"

Deg!!Wajah Andrea langsung memucat!Ia menoleh memandang ibu mertuanya.

"Mak..maksudnya?"

"To the point aja yah..Stefan menikahimu karena keinginan nenek benar?"

Andrea mengangguk

"Kamu itu hanya anak pungut di keluarga Wicaksono benar?"

Andrea menggigit bibirnya lagi dan mengangguk.

"Aku tidak setuju anakku menikah dengan perempuan yang gak jelas asal usulnya.Mengerti?"

"Kenapa?"

"Kamu gila?mana ada ibu yang ingin anaknya menikahi perempuan dengan status nggak jelas kayak kamu itu?"tukas ibu mertuanya dengan ketus

"Berapa yang kamu mau supaya kamu bisa menceraikan anakku?"

Andrea menggeleng "aku tidak akan menceraikan Stefan,tante!"

"Buka mata kamu!! Masa depan Stefan bersamamu itu suram seharusnya dia bisa mendapat wanita dari kalangan ekonomi yang jauh lebih baik dari kamu!"

Andrea menggigit bibirnya.

"An,ayo pulang"suara Stefan menghentikan pembicaraan Andrea dengan ibunya Stefan.

Andrea segera menghapus air matanya dan tersenyum menoleh ke suaminya.Pria tampan mengenakan kemeja biru tua yang lengannya di gulung sampai ke siku dan memakai celana jeans hitam.

Stefan mendekat dan memeluk pinggang Andrea.

"Mama di sini juga rupanya"ujar Stefan sambil memandang mamanya

"Iya ngobrol ama mantu.Iya kan ,Andrea?"jawab ibunya sambil memandang Andrea dengan tajam.

Andrea mengangguk dan tersenyum melihat Stefan "iyaa"

Mendadak Kawinحيث تعيش القصص. اكتشف الآن