02 : Perjalanan

72 14 0
                                    

Beberapa tempat lebih baik ditinggalkan. Beberapa rahasia lebih baik dilupakan. Beberapa orang lebih baik mati.

__________

Matahari meluncur turun ke balik pepohonan, sembunyi di balik kabut kelabu yang turun dari lereng perbukitan hingga menggapai lembah dan anak sungai. Saat itu di sisi gelap senja, dua orang penunggang kuda dengan jubah berwarna putih yang menggelepar tiba di jalur sunyi yang merupakan tempat yang tidak menarik, namun terkenal dengan bahaya yang setiap waktu mengancam. Kawasan kaki gunung Qingyun, dan hutan pinus lebat menanti di depan. Ini adalah jalur yang dihindari oleh sebagian besar orang-orang yang melakukan perjalanan sejak belasan tahun terakhir.

Li Lian Hua telah memacu kudanya sejak pagi buta hingga menjelang senja dikawal Fang Duobing. Tatapan matanya lurus ke depan mengabaikan bentangan hutan serupa lautan kabut yang naik ke bayangan suram di timur. Lereng gunung di sisi lain dengan ujung yang curam mengukir bayangan yang perkasa dan menakutkan.

Pekikan elang dan burung nasar menggema di angkasa nun jauh, menguatkan suasana mencekam. Di antara bunyi-bunyian ciptaan alam, suara-suara datang dari kejauhan menyergap kembali benak Li Lian Hua.

"Lian Hua, tugas ini sederhana namun sulit. Kirimkan bunga langka ini untuk pengobatan Yang Mulia Raja. Kirim secepatnya. Dari tempat ini kau bisa mengambil jalan pintas melewati hutan di kaki gunung Qingyun. Itu adalah jalur tercepat, tapi cukup berbahaya. Kau pasti masih ingat, peristiwa sepuluh tahun lalu."

Itu adalah peringatan pertama dari Bibi Guru Qi yang sangat dia hormati dan disegani. Bunga Wangchuan itu dia simpan dengan sangat hati-hati dalam satu kotak persegi panjang dengan ukuran tidak lebih dari dua jengkal dan tebal beberapa inchi saja. Ukiran kotak itu rumit dan indah.

"Tidakkah kita sebaiknya mengantar bunga langka ini dengan pengawalan yang lebih ketat?"

"Tidak. Pergerakan besar akan mengundang kecurigaan. Aku ingin kau melakukan misi ini secara rahasia. Jangan sampai ada yang curiga bahwa kau membawa obat langka yang berharga. Karena itu, bergeraklah secara wajar dan bawalah satu atau dua pengawal."

"Baik, Bibi Guru. Aku akan pastikan Bunga Wangchuan tiba di istana secepatnya."

"Dengar, jalur yang harus kalian tempuh mungkin akan sulit saat kabut gelap menyelimuti hutan. Tapi itu tak terhindarkan. Dengan kemampuanmu, seharusnya kau bisa melewatinya."

"Aku sudah pernah meluluhlantakkan hutan di kaki gunung Qingyun. Kali ini pun situasinya tidak akan jauh berbeda."

Kala itu Li Lian Hua menunjukkan rasa percaya diri tinggi yang nyaris berubah menjadi kesombongan. Ingatan tentang pembakaran hutan melintas samar-samar, datang dari masa lalu.

Hutan itu adalah satu kawasan yang menjadi pusat dari kawanan bandit kejam dan berbahaya yang pernah berjaya di masa lima belas tahun lalu. Bahkan nyaris sulit diberantas hingga raja mengerahkan sejumlah besar pasukan untuk membantai dan membumihanguskan sarang bandit itu. Gaungnya bahkan masih mencekam hingga sekarang. Bahkan Li Lian Hua serasa masih bisa mencium aroma asa pembakaran.

"Senior Li!" seruan Fang Duobing menyentakkan lamunan Li Lian Hua.

"Hutan itu sudah dekat," Tuan Muda Balai Tianji berkata di sela aktivitas berkuda.

"Ya. Kau tidak perlu takut, bocah!" ejek Li Lian Hua seraya tersenyum miring.

"Kau sudah tahu, bukan? Hutan itu pernah menjadi tanah pertempuran dan perdebatan di masa lalu. Dan di sana, di mana komplotan bandit paling ganas, berbahaya dan keji pada masa itu, akhirnya berakhir menjadi debu. Di sana kabarnya kita akan melihat, seperti yang dibicarakan orang-orang, lautan kabut gelap menyelubungi hutan dan lembah, dan bayang-bayang hitam masa lalu yang menghantui sebagian pengembara yang tidak beruntung."

𝐅𝐨𝐫𝐞𝐬𝐭 𝐨𝐟 𝐈𝐥𝐮𝐬𝐬𝐢𝐨𝐧 (𝐅𝐞𝐢𝐡𝐮𝐚) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora