-Part 21-

628 135 42
                                    

Sikap Chaeyoung yang berubah membuat Yeri dan teman temannya yang lain mula merasa bingung.

Seperti saat ini, Chaeyoung datang ke sekolah dengan seragam sekolah yang tidak rapi. Dia bahkan tidak memakai dasi bahkan seragamnya juga kelihatan acak acakan.

"Chae, lo kenapa?" Yeri akhirnya memberikan pertanyaan.

"Gue? Gue baik baik saja" balas Chaeyoung sedikit bingung.

"Maksud gue, lo kenapa bisa berubah seperti ini? Dulu lo yang paling taat aturan tapi sekarang lo berubah banget. Gue bahkan seakan tidak mengenali lo"

Chaeyoung tersenyum tipis "Gue masih Chaeyoung yang sama kok. Perubahan gue hanya sebagai tanda gue protes atas sikap egois Appa. Gue ingin Appa sadar kalau tindakan egois nya itu bikin kehidupan gue sama saudara gue semakin buruk"

Yeri menghela nafasnya dengan kasar "Tapi tidak seperti ini caranya Chae"

"Hanya ini caranya Yer. Gue ingin bebas. Gue ingin bahagia sebelum gue pergi"

Dahi Yeri mengernyit "Pergi? Lo mau kemana?"

"Ke tempat yang dipenuhi oleh kebahagiaan. Gue ingin bahagia Yer"

Yeri yang tidak mengerti arti dari kata kata itu hanya bisa tersenyum "Lo berhak untuk bahagia" ujarnya yang dibalas senyuman oleh Chaeyoung.

Beberapa menit kemudian, seorang Guru memasuki kelas mereka.

"Baiklah anak anak. Saya ingin kalian mengumpulkan tugasan yang saya berikan kemarin!"

"Buset, baru saja masuk langsung bahas tugas" geruru Yeri.

Chaeyoung hanya menggedikkan bahunya dengan acuh. Dia bahkan tidak ingat kalau dia mempunyai tugas.

"Siapa yang tidak mengumpulkan tugas saya!?"

Tanpa aba aba, Chaeyoung langsung saja mengangkat satu tangannya.

"Chaeyoung!? Kenapa kamu tidak menyiapkan tugasan yang saya berikan!?" Tanya Bu Hani dengan galak.

"Saya tidak suka matematika" jujur Chaeyoung.

"Tapi tetap saja kamu harus menyiapkan tugasan yang saya berikan!"

"Ibu siapkan saja sendiri"

Jawaban santai Chaeyoung sontak membuat teman kelasnya kaget sementara Bu Hani sudah melotot marah.

"Ini bukan pertama kalinya kamu tidak menyiapkan tugasan saya! Sekarang, ikut saya keruangan BK! Saya akan memanggil orang tua kamu untuk datang!" Marah Bu Hani.

Chaeyoung malah tersenyum. Memang itu yang dia inginkan. Dia ingin sang Appa datang untuk membiarkan sang Appa tahu kalau dia sudah mula melakukan tindakan protes.

*
*

"Ada apa saya dipanggil?" Tanya Dowon menatap Pak Teo didepannya.

"Ini tentang Chaeyoung" ujar Pak Teo.

"Anak bodoh itu memang merepotkan. Apa lagi yang dia lakukan kali ini?"

Pak Teo dan Bu Hani sontak saling bertatapan ketika mendengar kata kata Dowon. Menurut mereka, Chaeyoung memang salah namun tetap saja Dowon tidak ada hak untuk menghina gadis itu.

"Maaf sebelumnya Tuan. Chaeyoung tidak bodoh. Sebelum ini juga dia gadis yang penurut. Hanya saja beberapa hari ini dia sering membuat keributan. Saya fikir dia punya masalah. Gara gara itu saya memanggil Tuan kesini karena saya fikir Tuan mungkin saja bisa membantu anak Tuan" ujar Bu Hani dengan sopan.

"Membantu? Tuan Dowon yang terhormat ini tidak pernah membantu saya. Yang ada dia hanya sering menghina saya" sambar Chaeyoung dengan malas.

"Chaeyoung!" Tegur Dowon dengan marah. Bisa bisanya anaknya itu memalukan dirinya didepan guru kelasnya. Ini benar benar memalukan!

Senja ✅Where stories live. Discover now