Idk. Ini cuma cerita random yang muncul di otak Saiya. Kalau penasaran baca sendiri sebab saya malas. Canda
Nazzura Syafa. Gadis bermata blue sea ini memiliki sifat bar-bar dan ceplas-ceplos namun bijak. Ia memiliki kembaran yang bernama nazzira Sy...
Ya begitulah teriakan-teriakan biadab para netizen. Bahkan ada yang memfoto keduanya dan berniat mempostingnya di Ig dengan caption; "pasangan couple Naren !! Kira-kira ceweknya siapa ya?? Gue kapan ya-allah!!!" Kapan kapan soalnya muka lu dibawah standar//plak.
Naren yang tersadar langsung menggenggam tangan zura lalu menariknya. Zura yang ditarik memberontak dan ngamok-ngamok kek singa.
"LEPASIN ANJ*ING!"
*
*
*
*
Entah mengapa si cowok bermata Ruby ini membawa zura ke sebuah cafe mewah yang keberadaannya tak jauh dari taman. Zura hanya memasang wajah tertekan. Padahal mah batinnya ingin segera menonjok pria tampan disebelahnya ini. Tapi ntar imagenya bisa bisa tandas :3//plakk.
"Woah kau sudah datang tuan Naren~" ujar pria tua yang masih tampak gentle. Kayak sugar Daddy :)//plakk.
"Hehe iya Mr. (?)" balas Naren masih menggenggam tangan zura.
"Oh ya Naren, apa benar gadis disebelah mu itu pacarmu?" Tanya Mr. william alias si om-om tadi//plakk.
"Bu-"
"Iya Mr. hehe. Cantik kan?" Masih mempertahankan wajah tenangnya. Oh ya Naren juga mencubit punggung tangan zura mengkode si empu untuk tutup mulut.
'bajingan kampret ini-' ingin sekali rasanya zura menabok pria disebelahnya ini. Namun ia urungkan sebab ntar dia viral hanya gara-gara nabok orang tamvan :3.
"Yaudah kalau begitu kalian masuk deluan saja. Mr. Masih ingin menunggu klien Mr. Yang bawain berkasnya. Tunggu didalam okay?"
"Iya."
*
*
*
*
Zura melepaskan tangannya dari genggaman Naren dengan paksa. Ia hendak berteriak namun ia urungkan sebab Takut merusak momen di cafe tersebut.
"Paan sih maksud lo?! Gajelas banget narik orang tiba-tiba. Mana ngakunya pacaran lagi. Sehat lu?!" Bisik zura pelan namun sinis.
"Lo diam aja. Gue tau kalau Lo butuh uang kan? Ntar gue bayar asal Lo mau pura pura jadi pacar gue. Mr. William suka melihat couple. Bantu gue buat bujuk dia." Ketus Naren sebal.
"Dih ogah. Cari aja cewek lain Sono" hendak berdiri namun ditahan oleh Naren.
"Gue bayar 3 jt asal Lo duduk Ateng di sebelah gue sampai pertemuan gue dengan Mr. William selesai"
"...."
"D-deal" akhirnya zura mengalah dan kembali duduk. Ia lalu memainkan hapenya dan meng-chat kembarannya bahwa dirinya mungkin pulang telat.
*
*
*
*
"Maaf ya nak Naren... Tapi tanah tersebut lumayan mahal. Apalagi dengan rencana yang kau usulkan. Itu sedikit beresiko... Dan aku tidak ingin gegabah memberikan tanah dengan seenak jidat kepada seorang..." Tolak Mr. William untuk berkerja sama membangun gedung di tanah kepemilikan perusahaan Mr. William.
'sialan, gue harus pakai cara apa biar bisa dapatin tanah itu...' batin Naren kebingungan. Ia sangat butuh tanah tersebut untuk membangun gedung untuk para anak anak panti dan juga untuk membantu para warga yang dalam kesulitan. Hingga.....
"Maaf lancang Mr. Tapi, saya hanya ingin mengusulkan bahwa tanah tersebut tidak akan menjadi tempat yang aneh aneh kok Mr. Saya yakin bahwa pacar saya (eak pacar ga tuh//plak) akan membangun gedung untuk membantu sesama. Benar kan?" Zura tiba tiba saja angkat suara dan menatap Naren. Mereka sempat melakukan eye contact. Dan zura mencubit paha Naren yang kebetulan duduk disampingnya.
"Ah pacarku benar Mr. Saya berniat untuk membangun gedung untuk mewujudkan 12 whislist para warga Yang mungkin hidupnya sudah tak lama lagi. Dan juga bangunan tersebut akan menapung beberapa anak jalanan untuk disekolahkan." Jelas Naren. Untung saja Naren anaknya ga bego bego amat. Jadi bisa nyantol dalam sekali kode.
Mr. William tersenyum hangat saat menyadari bahwa kedua insan didepannya ini saling melengkapi (ya dalam pandangannya saja. Padahal aslinya di bawah meja saling cubit-cubitan//plak)
"Baiklah setelah Mr. Pikiran kembali, tanah tersebut memang berhak untuk di bangun. Saya menyerahkan hak tanah tersebut sepenuhnya kepada mu Kelvino narendra..." Menyodorkan kontrak yang sudah ditandatangani oleh dirinya. Tinggal tanda tangan Naren.
Narenpun menandatangani kontrak dengan Mr. William. Ia menghela nafas lega. Saat hendak pergi, Mr. William mendekati Naren dan berbisik ditelinga nya
'jaga dia baik baik nak, dia memiliki hati nurani...'
*
*
*
*
"Thanks." Ucap zura turun dari mobil Naren.
"Y-ya" Naren hanya heran sebab zura meminta untuk diantar ke rumah sakit sejahtera. Ia pun ikut turun.
"Siapa yang sakit?" Tanya Naren.
"Ibu gue"
"Sakit apa???"
"Jantung"
"Gue bakal bayarin biaya pengobatan ibu mu. Nama ibumu siapa?"
Sontak pupil mata zura melebar. Ia sangat senang dan tak bisa berkata kata. Ia pun memberitahu nama ibunya dan menunduk pada Naren.
"Terima kasih banyak...."
"Eits kau kira gratis??"
"H-hah?"
Baru saja dibikin seneng, eh si kamvret//plak. Maksudnya Naren menatap zura dingin.
Naren pun mendekat dan berbisik tepat di telinga zura.
"Let's try some fake date"
"H-hah?!!"
TBC
Hehe sorry ye gajelas pemula soalnya :3 btw aing mau ngasih beberapa ilustrasi mata zura dan Naren nih yaa (all pic from pin ya)
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ini matanya zura
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.