psikopat XXVII

374 18 1
                                    

empat dokter dengan delapan suster kini sedang berlari sembari mendorong cepat brankar dengan seorang namja tampan yang terbaring lemah diatas nya

Taehyung langsung dimasukkan ke dalam ruang operasi tempat terakhir dimana anak itu yang akan berusaha matian matian untuk mempertahankan kehidupan nya seorang diri

tidak ada yang bisa menemani nya didalam ruangan itu kecuali dokter dan suster dengan sosok berjubah hitam yang menunggu dengan setia dan sabar nya menunggu anak pendosa itu untuk siap ikut bersama mereka

disisi lain Jeon Jungkook cahaya yang saat ini benar benar dibutuhkan kehadiran nya oleh kegelapan. menangis meraung-raung memohon kepada semesta untuk tidak hancur terlebih dahulu sebelum dirinya benar benar sudah bahagia dengan kegelapan nya

"dad— maafin keegoisan ku dad hiks__ maaf__ maaf__ maaf hikss__ aku bahkan sudah hiks__ sangat malu menampakkan wajah ku hiks__ dihadapan mu hiks__" menyembunyikan wajah nya di lipatan tangannya yang bertumpu diatas lutut yang tertekuk, menangis sejadi jadinya disana

suara merdu yang selalu terdengar lembut itu bahkan sudah serak hampir kehilangan suaranya. di tengah malam dengan langit mendung yang siap menumpahkan air mata nya dengan suara petir dan guntur yang beradu seakan mengajak Jungkook untuk berlomba lomba menunjukkan kesedihan siapa yang paling menyakitkan

kegelapan yang siap menumpahkan tangis nya apa cahaya yang sudah hampir kehilangan kesadaran nya hingga tangis dari kegelapan membuat Jungkook menahan diri untuk tetap menjaga kesadaran nya

hujan dari gelap nya awan diatas langit seakan memberikan sinyal untuk Jungkook, kalimat kalimat yang terlontar dari bibir sang daddy membuat dada nya semakin sesak suara nya yang serak tak mampu lagi mengeluarkan suara sangat pedih hingga sulit untuk mencari obatnya

tubuh Jungkook sudah basah kuyup diguyur hujan deras darah kering milik daddy nya bahkan enggan untuk meninggalkan nya

ingatan Jungkook kembali lagi saat ia dengan tanpa rasa bersalah nya berkata dengan mudah. bersumpah dan berjanji kepada daddy nya lalu melanggar nya hingga mengakibatkan pertumbuhan darah dengan satu nyawa yang pergi karena keegoisan nya

janji itu sumpah itu adalah awal mula terjadinya pertumpahan darah. kedua tungkai yang bergetar itu memaksa diri untuk memutar arah menuju keberadaan sang Daddy

"baby berjanjilah sayang apa pun yang terjadi baby tidak akan meninggalkan Daddy"

"baby promise dad"

"apa daddy bisa memegang janji mu sayang, apa kau akan tetap bersama daddy jika tau yang sebenarnya tentang siapa daddy"

"umm~~ daddy bisa memegang ucapan baby, baby koo bersumpah demi daddy yang baby cintai dan sayangi tidak akan pernah meninggalkan daddy, apa pun yang terjadi"

"apa pun baby"

"kenapa Daddy bertanya seperti itu"

"katakan sayang, apa pun itu?''

"apa pun Daddy, baby bersumpah apa pun yang terjadi baby tidak akan meninggalkan daddy"

obrolan ringan yang berubah menjadi malapetaka. kedua tungkai Jungkook berjalan dan terus berjalan, langkah Jungkook sempoyongan, memegangi kepalanya dan menutup erat telinga nya ketika tangisan sang daddy yang memohon kepada nya kembali terdengar

petir terus menerus bersuara hujan turun makin deras, guntur semakin semangat menyahuti teriakan petir. perasaan Jungkook semakin dilanda kekhawatiran

berlari sekuat tenaga di gelap nya malam mengabaikan pakaian pendek dan kaki tak beralas itu terinjak-injak dengan benda-benda tajam yang seperti sengaja ditabur di sepanjang pinggir jalan raya membuat kaki itu tersobek sobek mengeluarkan darah nya yang bercampur satu dengan air hujan

PSIKOPAT [TAEKOOK]Место, где живут истории. Откройте их для себя