0.08

7 2 0
                                    

tepat di hari Minggu itu juga, Liam dan Esha sedang berada di rumah Liam untuk membicarakan pertunangan.

kalian tak salah dengar, Esha merupakan calon tunangan yang sudah di atur oleh ayah nya Liam.

atau bisa di panggil  Mr.kahlevi Wiratama. seorang pembisnis pengelola mobil terbesar di negara mereka.

bagi mereka perjodohan merupakan sumber keuangan di mana mereka bisa menambah koneksi dan keuntungan kalau menjodohkan anak nya dengan anak dari pemimpin perusahaan lainnya.

ayah dari Esha adalah seorang pengusaha sukses.

entah apa yang ada di benak keluarga mereka secepat itu ingin menjodohkan anak anak nya.

tak bisa di pungkiri perasaan Liam masih terdapat di Anya, ia tak akan pernah bisa mencintai Esha seperti ia mencintai sosok Anya.

namun, ini lah tanda terimakasih nya kepada ayah sambung nya itu, sebelum seperti sekarang Liam ganeswara merupakan anak panti asuhan, di mana pada usia nya yang ke 15 atau tepat 3 tahun lalu ia bertemu ayah sambung nya ini.

"Liam" panggil Esha yang melihat Liam sedari tadi melamun.

"ehh, iya nya kenapa?" jawab Liam seperti tengah memikirkan Anya dan pikir dia sedang bersama Anya.

"Anya? Loe mikirin dia lagi! Liam inget pertunangan kita tuh bulan depan, stop pikirin cewe lain" perintah esha.

tak ada jalan lain, Liam menuruti perintah esha dengan anggukan di susul ia memegang tangan Esha.

dan berkata bahwa ia tak akan memikirkan Anya lagi, namun di hati nya....

ahh entah lah tak ada yang tahu tentang hati seseorang.

hari itu berbalik dengan Anya, Liam hancur sehancur nya karna ia tak bisa mengalahkan sifat egois nya. putus nya mereka di sebabkan oleh pikiran dia sendiri.

padahal dia bisa menolak itu kalau dia ingin, dan memilih bertunangan dengan Anya. karna ayah nya bukan tipe yang penuntut.

karna kemauan anak nya sendiri lah.

💐💐💐

kini di rumah keluarga Anya, yang tengah menonton tv bersama sama sambil memakan kue yang di buat mama dan mbok Narti tadi.

"Anya, boleh mama bertanya nak?" ucap mama memulai dialog.

"ehh iya mah kenapa? tanya aja" jawab Anya sambil mengunyah kue coklat ukuran 3/4 itu.

"Anya putus sama Liam?" pertanyaan itu membuat suasana yang tadi nya di penuhi tawa mendadak senyap.

"iya ma Anya putus tapi alasan nya tepat kok, Anya sama Liam mau sama sama fokus buat ngejar universitas impian masing masing"

"lagian denger denger Liam mau lanjut kuliah di ausie, sekalian lanjutin perusahaan papa nya di sana" jelas Anya

"baguslah kalau putus kalian putus secara baik baik mama pikir kamu mencampakkan Liam"  jawab mama.

suasana itu kembali rame hingga menuju sore, Abang Abang Anya berkumpul bersama teman teman kolega perusahaan nya.

mama, mengobrol dengan mbok Narti di taman belakang, Anya??

Anya sedang duduk di kursi belajar nya, sambil memikirkan sebuah puisi baru lagi.

Laut tak lagi mendeburkan ombak hilang seluruh debar yang kian memberontak tak ada lagi musim semi di hati berguguran, menggetarkan dermaga yang tak bertuan

Suaramu mendera-dera bersahutan dengan suara perempuan cantikmu ia yang kau damba, sebagai sosok paling sempurna menjadi tempat hatimu merebah atas perasaan yang mulai merekah

Setiap malam, ketika badai menghampirimu aku datang lalu kubiarkan ia menenggelamkan tubuhku ke dalam pusaran perasaan menggulungku jauh, hingga hatimu tak mampu lagi untuk kutempuh

Namun bila kau izinkan, sekali saja aku ingin menggenggam erat tanganmu dan memeluk hangat tubuhmu lalu kubisikkan, "maaf, aku mencintaimu" Biarlah seperti itu, hingga kelak perasaanku mati dengan sendirinya

-Almaneira

damn, Puisi milik almaneira sangat lah bagus ntah lah begitu indah di mata ku.

Anya kembali mengingat Liam, namun siapa sangka mama nya melihat putri nya itu menangis kembali menangis karna Liam.

"kenapa?" tanya mama.

"gak papa kok maa" jawab Anya lalu menghampiri mama dan mengajak mama untuk ke taman belakang milik mereka.

duduk lah mereka di sebuah kursi panjang yang di custom oleh rayanka dulu.

Anya menyenderkan kepalanya di bahu mama nya, dan mama mengelus rambut nya.

"tuhan bisa berhenti sebentar untuk masalah yang engkau beri kepada putri ku? hidup nya terlalu berat sedari kecil" ucap mama dalam hati.

Anya hanya menangis dalam dia, hidup nya terlalu sakit, di tambah ia harus fokus untuk ujian yang akan dia hadapi, belum bagaimana caranya dia agar masuk di universitas impian nya.

semoga, semoga bisa. tak akan gagal, ini demi mama.

ternyata sedari tadi mama dan Anya duduk, di perhatikan oleh dua orang, yakni rayanka dan Elvano yang sudah pulang dari pertemuan nya.

"jangan buat kesalahan lagi, dengan memperlakukan adik mu hingga trauma Rayan" peringat Elvano.

"iya bang pasti" jawab rayanka yakin.

mereka berdua menghampiri mama dan Anya dengan senyuman dan pelukan hangat.

terimakasih tuhan atas hari ini, tidak ada cukup nya kata terimakasih karna bisa merasakan ini lagi.

"mau Abang temenin ke rumah sakit Anya? sekalian Abang mau kontrol juga?" tawar rayanka.

"Anya temenin Abang aja ya? soalnya psikiater nya gak ada di hari Minggu" jawab Anya.

"beneran mau temenin Abang?" tanya rayanka.

"iya Abang, bentar ya Anya siap siap dulu" jawab Anya berjalan menuju ke dalam rumah dan masuk ke kamar nya untuk siap siap.

mama Elvano dan rayanka masih duduk di kursi, dan membicarakan hal yang penting.

setelah 30 menit, Anya menghampiri mereka dengan memakai baju berwarna nuansa abu abu, dan celana panjang berwarna hitam. dengan rambut yang tak di ikat.

akhirnya mereka beranjak untuk ke rumah sakit, Anya menemani Abang nya hingga selesai.

kabar baik nya, kondisi rayanka lumayan membaik, namun harus banyak beristirahat.

done, terimakasih sudah baca jangan lupa vote ya?

lovee uu





want to be a butterfly Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora