Chapter 2

6.1K 289 6
                                    


Prilly membuka surat itu dan membacanya. Tak lama kemudian surat itu jatuh ke lantai beserta tetesan tetesan air mata.

Kemudian Prilly berkata " Orang tuaku meninggal karena aku? Selama ini aku menyangka mereka meninggal karena kecelakaan pesawat.

" Prilly, sebelum orang tuamu meninggal mereka membuat suatu video untuk paman lihatkan kepadanu saat kamu beranjak umur 17." Papa Digo.

Lalu om itu memberikanku sebuah CD yg hanya bisa dimainkan di rumah lebih tepatnya lagi di kantor tempat ayah dulu bekerja.

Kemuadian aku berdiri, gw pergi keluar restoran tersebut. Memanggil taxi tetapi aku tidak lupa untuk mengucapakan terimakasih dan mengambil sura beserta video itu. Aku pun langsung menuju ke runahku disana sudah ada Gritte, Kak Handika dan Kak Michelle. Mereka mengabarkan berita yg baik karena mereka akan segera menikah.

Tapi setelah pemberitahuan mereka aku tersenyum dan pergi ke kantor ayah. Kak Handika mengetahui ada sesuatu yg terjadi karena itu ia mengikuti prilly masuk ke ruangan tersebut, ia melihat sebuah 1 set tv kuno beserta tempat DVDnya. Ia memasukan CD itu ke dalamnya, tiba tiba kak Handika menepuk pundakku.

Kakak ngapain disini?*kataku bingung.

Kakak tau pasti terjadi sesuatu sama kamu. kamu kenapa, biasanya kamu adalah seorang  periang dan selalu tersenyum? *ucap kak handika sambil mengajak Prilly duduk saat dvd itu mulai terputar.

Aku... aku yg menye....*ucap prilly yg terhenti karena tv itu sudah menyala.

Terdapat  ayah dan ibuku, air mataku mengalir karena aku kangen sekali dengan mereka. Kak Handika menghiburku, aku pun mengamati foto foto yg terdapat di cd itu, foto aku, kak Handika, mama dan papa.

Sampai sebuah video termainkan "prilly, handika... Kami rindu sekali dengan kalian, mama dan papa sayang sekali dengan kalian... Tetapi ada suatu rahasia yg selama ini mama dan papa pendam. Hanya mama, papa dan om Syarif yg tau. Ayah dan Ibu memiliki sebuah perusahaan yg sangat rahasia,  perusahaan ini dimiliki oleh papa dan Om Syarief. Mama dan papa berharap prilly akan menikah dengan anaknya Om Syarief karena hanya kalian yg dapat membuka kembali perusahaan itu. Dan asal kalian tau papa dan mama harus menyelamatkan dokumen ini ke suatu tempat di rumah. Tapi kami harus pergi dari rumah menggunakan pesawat agar Prilly dan Handika selamat. Perusahaan ini sedang membangun sebuah yayasan yg dari dulu ditentang oleh banyak orang. Yayasan ini digunakan untuk keperluan orang yg kurang mampu dengan cara semua orang kaya wajib memberikan 25% hartanya untuk orang lain tapi banyak orang tidak menyetujuinya. Jadi itu semua papa dan mama titipkan ke kamu. Satu hal lg pesan mama, hanya keturunanmu dan anaknya om Syarief yg dapat menyelamatkan semuanya. Satu hal lg surat wasiat mama dan papa. Kalian tidak akan mendapat apa apa kalau yayasan ini tidak akan diselamatkan."

Kejadian ini tidak hanya membuat Prilly shock, tapi hingga prilly pingsan. Kak handika yg menemani Prilly swmalaman dikamar memcob memenenagkan Prilly setapahh ia bngun pagi itu.

Setalah mengingat lg kejadian itu, Prilly tidak berhenti menangis setelah melihat video itu ia merasa sangat terpukul karena mama dan papanya yang selama ini dia pikir meninggal karena kecelakaan pesawat salah mama dan papa Prilly meninggal bukan karena itu melainkan karena dirinya.

"prill udah dong nangisnya kamu ga akan mengubah apa-apa dengan lu nangis terus"kata Ka Handika menenangkanku.

"Ga aku ga akan bisa terima ini mama dan papa meninggal karena aku dan sekarang aku harus menikah dengan cowok yang aku ga cinta bahkan aku ga kenal dia itu siapa ka"kata Prilly yang masih nangis.

"Itumasalah belakangan nanti kakak yang akan bilang ke om itu untuk kasih kamu waktu dan mengenal dia lebih dekat"kata Kak Handika yan masih mencoba menenangkanku.

"Makasih kak"kataku lalu memeluknya.

Aku pun bersiap siap ke sekolah bersama Gritte dan kak Handika yg menyetiri km lalu bergegas ke loksyut SDD. Di perjalanan, Hp ku tiba-tiba bergetar saat aku dan kak handika pulang. Nomor tidak dikenal dan aku coba mengangkatnya.

"hall Prilly ya?"kata seorang laki-laki "ini siapa ya?"tanya Prilly yang suaranya masih agak mindeng karena nangis tadi.

Kalo mau aku next, votenya minimal 15 ya... Thxx...

KecewaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang