Ch4. Biru dan Aquarium

621 88 28
                                    

. CHAPTER 4 .

~ Biru dan Aquarium ~

Ingin kuingatkan satu hal: Isi dari cerita ini hanyalah karanganku semata, tidak ada hubungannya dengan cerita asli di dalam game. Terima kasih~^^

All characters © Hoyoverse

x

x

x

Sama seperti beberapa hari belakangan, Kazuha tengah mengendarai bus umum untuk mengunjungi rumah pacarnya. Siapa lagi kalau bukan si manis dan imut bernama Scaramouche―… Tolong jangan katakan hal ini kepada Scaramouche, dia bisa marah, itu pesan Kazuha.

Persis seperti yang dilakukannya kemarin, hari ini ia datang untuk menemani kekasihnya itu merawat adiknya yang tengah sakit demam. Entah apa yang dilakukan balita kecil itu, tapi sudah hampir 5 hari semenjak dirinya demam tinggi dan tidak kunjung mereda. Kazuha juga sudah menemani Scaramouche membawa Shogun ke rumah sakit, tapi menurut ucapan dokter ini dikarenakan adanya kendala dalam pencernaan Shogun yang membuat imun tubuhnya menurun. Bukan hal yang terlalu berbahaya.

“Bukan hal berbahaya, kepalamu! Nunggu adikku mati dulu baru menyesal?!”

“Heh, kak! Ucapanmu!”

Scaramouche hanya memutar bola matanya kesal. Ia topang dagunya menggunakan tangan kiri sambil menatap adiknya yang sedang bermain dengan boneka buatannya di kasur. Benar, boneka buatannya, “Lagian, ucapan dokter itu ngeselin.”

Kazuha yang mendengarkan omelan kekasihnya ini hanya bisa tersenyum pelan. Ia yang baru saja sampai di rumah Scaramouche langsung dihujani gerutu kesal karena adiknya tidak kunjung sembuh. Sebenarnya Ei, ibu Scaramouche dan Shogun yang sedang berada di luar kota bersama Makoto sudah menyarankan Shogun untuk dirawat inap. Tapi, dokter hanya memberikannya beberapa obat dan diperbolehkan pulang.

“Ah, Shogun, kepala bonekanya jangan dimak―Akh!” buru-buru Scaramouche bangkit dari kursinya dan beranjak menghampiri adiknya yang sedang memasukkan kepala boneka kecil itu kedalam mulutnya. Ia mengomel sambil berusaha mengeluarkan boneka itu. Bukan apa, kalau bonekanya rusak bagaimana? Ia sudah membuatkannya dengan susah payah… Benar, Scaramouche lebih khawatir pada boneka ketimbang adiknya. Tapi, hey, bukankah dia selalu seperti itu?

Kazuha yang melihatnya hanya terkekeh saja sambil memperhatikan bagaimana kekasihnya itu berusaha mengambil bonekanya kembali. Lalu, melihat bagaimana Shogun mengomel dengan suara tidak jelasnya karena masih sakit. Sungguh pemandangan yang menggemaskan.

Walaupun begitu, sebagai seorang lelaki, Kazuha tidak dapat pungkiri bahwa pemandangan ini seakan membangunkan sebuah perasaan baru di dalam dirinya. Scaramouche yang kerepotan merawat Shogun si balita kecil yang umurnya belum genap 2 tahun, lalu bagaimana kekasihnya itu juga sangat perhatian hingga berani memarahi dokter saat mendiagnosis adiknya hanya sakit sederhana. Bukankah semua itu sangat….

“Kazuha! Aku bicara padamu!”

“Eh?” bayangan imajinasi Kazuha pecah seketika mendengar suara Scaramouche yang terdengar kesal. Buru-buru ia menggelengkan kepalanya dan menatap sang kekasih, “M-Maaf, aku melamun. Ada apa??”

Scaramouche mengerutkan dahinya sebelum menghela napas, “Tolong ambilkan obat Shogun di dapur. Ini sudah waktunya dia minum obat―Oh iya, sama bubur yang sudah kumasak tadi, ya, sekalian. Sepertinya dia lapar.”

“Baik~,” tanpa menunggu lama, Kazuha segera melangkahkan kedua kakinya keluar dari kamar. Namun, persis setelah dirinya menutup pintu itu, rona merah pada wajahnya meledak yang menyebabkan hawa panas. Bagaimana bisa ia memikirkan hal semacam pernikahan di saat dirinya bahkan baru saja masuk ke ranah wilayah perkampusan?? Sepertinya ia berpikir terlalu jauh.

Hello, My Love! ✾ KazuScaraKde žijí příběhy. Začni objevovat