-Part 8-

1.2K 148 21
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi dan itu artinya Lisa harus segera bersiap siap untuk berangkat ke perusahan namun sedari tadi dia hanya duduk diatas kasur sambil menonton sang anak yang masih tidur itu.

"Kenapa bisa gemes seperti ini si. Gen gue memang tidak main main deh" gumam Lisa terkekeh bangga.

"Eunghh Mama~" rengek Chaeng menggeliat kecil.

Lisa melepaskan pacifier dimulut Chaeng "Bangun Sayang"

"Mama~" rengek Chaeng yang langsung saja memeluk leher Lisa dengan manja.

"Anak Mama kenapa manja banget si?" tanya Lisa menepuk pantat sang anak dengan pelan.

"Dulu Chaeng manja tama Bibi tapi cekalang Bibi cudah tidak ada" lirih Chaeng dengan sedih.

Lisa tersenyum simpul "Tidak apa apa, Chaeng punya Mama. Chaeng bisa bermanja sama Mama"

"Mama tidak akan malah malah?" polos Chaeng.

Cup~

Lisa mengecup hidung sang anak "Mama tidak bisa marah sama Chaeng"

Chaeng kembali memeluk Lisa "Chaeng tayang Mama. Mama angan tinggalin Chaeng ya"

"Iya Chaeng. Sekarang ayo mandi" ajak Lisa membawa Chaeng kekamar mandi.

:
:

Disebuah mansion yang cukup mewah, terlihatlah seorang wanita paruh baya yang kelihatan terus membujuk sang suami yang keras kepala itu.

"Sudah lah Oppa. Sampai kapan Oppa ingin seperti ini lagi? Lisa itu anak kita. Sampai kapan Oppa ingin terus membenci dia?" lirih Min-Ha.

"Aku tidak punya anak yang pembangkang seperti itu. Aku sudah menghalang dia untuk menikah dengan Sean tapi tetap saja dia lebih memilih cowok itu. Lihat sekarang, dia malah menjadi janda diusia yang muda" balas Sunwon.

Choi Sunwon dan Choi Min-Ha. Mereka berdua adalah orang tua Lisa. Dulu, Sunwon tidak pernah memberikan restu kepada Lisa untuk menikah dengan Sean. Itu juga karena Sunwon sudah menjodohkan Lisa dengan anak kepada temannya. Namun Lisa yang keras kepala tetap saja memilih Sean sebagai suaminya dan itu membuat Sunwon benar benar marah bahkan sejak Lisa menikah, Sunwon tidak lagi menemui anaknya itu. Sunwon bahkan sanggup membayar sejumlah uang kepada Sean agar meninggalkan Lisa namun tetap saja Sean memilih Lisa karena Sean mencintai Lisa dengan tulus.

Min-Ha pula menerima Sean sebagai menantunya namun gara gara sikap keras kepala sang suami, dia tidak boleh berkunjung kemansion Lisa untuk menemui anak dan menantunya itu. Namun dia tetap saja memantau kehidupan anak dan cucunya secara diam diam tanpa pengetahuan sang suami.

"Itu semua sudah takdir. Selama ini juga Sean tulus menyayangi Lisa" ujar Min-Ha.

Sunwon mendengus "Aku tidak ingin peduli soal mereka lagi"

"Sadar Oppa, kamu itu sudah punya cucu! Apa kamu tidak ingin menemui cucu kamu!?"

"Aku sudah punya Vion, untuk apa lagi aku punya cucu yang lain hah!?" Balas Sunwon.

Buat pengetahuan semua, Vion adalah bocah nakal yang berusia 5 tahun. Dia adalah anak kepada Hantae, abang kandung Jisoo dan Lisa. Namun hubungan Lisa dan Hantae tidak terlalu akrab begitu juga dengan hubungan Hantae dengan Jisoo. Semua itu juga gara gara Sunwon yang lebih menyayangi Hantae gara gara Hantae adalah anak laki laki.

"Vion si bocah nakal itu huh? Mendingan kamu ngomong sama Tae untuk mendidik Vion dengan baik. Bocah itu bahkan kurang ajar sama kita!" Dengus Min-Ha.

"Untung saja aku punya Nini, cucu yang baik" lanjutnya.

"Vion itu masih anak kecil. Biarkan saja lah" balas Sunwon membela cucu kesayangannya.

"Aku tidak peduli! Pokoknya aku ingin bertemu Lisa dan cucu aku!"

Sunwon menghela nafasnya dengan kasar "Terserah kamu saja!" Pasrahnya berganjak pergi meninggalkan sang istri.

*
*

Dengan memakan biskut bayi kegemarannya itu, Chaeng kelihatan fokus menonton tv yang ada didalam ruangan kerja sang Mama.

Sementara Lisa pula sudah kembali disibukkan dengan berbagai berkas yang ada diatas meja kerjanya.

Ceklekk

Wanita ini menghela nafasnya dengan kasar ketika melihat sosok yang memasuki ruangannya "Uncle Juno mau apa lagi?" Tanyanya tanpa basa basi.

"Uncle sudah memikirkan semuanya dengan matang. Uncle akan mengambil alih perusahan ini. Mendingan kamu fokus saja mengurus anak kamu itu" ujar Juno dengan serius.

Lisa mendengus geli "Uncle tidak ada hak keatas perusahan ini. Apa Uncle lupa kalau Uncle hanya Uncle kepada Sean?"

"Tapi selama ini Uncle yang membesarkan Sean! Seharusnya Uncle yang mendapatkan perusahan ini!" Marah Juno.

Lisa mengusap wajahnya dengan kasar. Memang selama ini Sean dibesarkan oleh sosok Juno karena kedua orang tua Sean sudah meninggal namun tetap saja perusahan itu adalah harta peninggalan kedua orang tua Sean kepada Sean dan Juno tidak ada hak untuk itu.

"Uncle jangan serakah! Uncle bahkan sudah mendapatkan cabang perusahan yang lain! Apa itu belum cukup!?"

"Sky Group ini perusahan utama! Sudah pasti penghasilannya lebih tinggi! Seharusnya Uncle yang mengambil alih perusahan ini!" Balas Juno keras kepala.

"Secara hukum warisan peninggalan suami akan jatuh ketangan istri dan anak. Itu artinya aku sama Chaeng berhak keatas perusahan ini! Aku bisa saja menggugat Uncle tapi aku tidak akan melakukannya karena bagaimanapun juga, Uncle tetap Uncle kepada Sean. Jadi mendingan Uncle jangan serakah lagi dan lanjutkan saja pekerjaan Uncle"

Juno berdecih "Uncle menyesal karena setuju menikahkan Sean dengan kamu!" Dengusnya sebelum berganjak pergi dari sana.

Lisa mengusap wajahnya dengan kasar. Dia sudah terlanjur emosi sehingga tidak mampu melanjutkan pekerjaannya lagi.

Tapp

Namun usapan lembut ditangannya itu menyadarkannya. Dia menunduk menatap sosok Chaeng yang sudah menatapnya dengan polos.

"Mama angan malah malah" ujar Chaeng.

Lisa tersenyum tipis lantas menggendong Chaeng untuk didudukkan diatas pangkuannya.

"Mama tidak marah kok" ujar Lisa mengelus pipi gembul sang anak.

"Mama~" panggil Chaeng mendusel diceruk leher Lisa dengan manja.

"Hurm?"

Tangan nakal Chaeng malah memegang sumber uyyu nya "Mau ini" pintanya.

"Buka saja sendiri"

"Oteyyy!" Chaeng dengan antuasisnya berusaha membuka baju Lisa namun dia kesulitan gara gara Lisa yang memang memakai jas itu.

"Ini culit Mama. Ihh, Chaeng tidak chuka deh!" Omelnya dengan menggembungkan pipinya.

"Ya sudah, Chaeng tidak bisa minum uyyu deh" jahil Lisa.

"Mama nyebelin huh!"

Lisa terkekeh kecil "Baiklah baiklah" akhirnya dia melepaskan jas yang dipakainya dan tidak lupa juga dia menyibak bajunya.

Tidak bisa sabar, Chaeng langsung memasukkan kepalanya kedalam baju sang Mama.

"Arghhhh sakit Chaeng!" Teriak Lisa gara gara tingkah jahil sang anak yang menggigit sumber uyyu nya.

Sementara Chaeng sudah terkekeh "Hehe colly Mama"

Lisa mendengus. Ingin marah tapi ianya pasti akan membuat sang anak menangis jadi dia hanya bisa bersabar saja deh.

Huftt, untung sayang:)








SLOW MOTION OUT NOW‼️
Ayo streaming untuk mbak Jennie💗

Tekan
   👇

Puzzle Pieces✅Where stories live. Discover now