Kling
Suara bel berbunyi ketika Akasia memasuki mini market itu. Tak ada satupun pembeli dan terlihat agak berantakan. Gadis itu menoleh kearah meja kasir namun tidak ada satu orangpun yang berjaga.
Kenapa tak ada seorangpun__
Allegro melihat kearah sekitar. Dijalan panjang yang mereka lalui itu benar-benar sepi. Tak ada satupun kendaraan yang melintas. Dilihatnya langit yang mulai gelap.
Sepertinya sebentar lagi akan turun hujan
Pandangan Allegro beralih kearah pertokoan dan kedua matanya seketika terbelalak ketika melihat Akasia sedang dikepung oleh beberapa orang lelaki berpakaian hitam.
"Shit !" Umpat Allegro.
Akasia melangkah mundur perlahan ketika melihat para lelaki itu mulai mendekatinya. Dengan tatapan bengis dan senyuman tengil yang teramat menjijikan. Memandang Akasia seolah gadis itu adalah mangsa buruan.
"Mau apa kalian ?!" Teriak gadis itu.
Dan ketika salah seorang lelaki berkepala pelontos tiba-tiba maju dan mengayunkan pukulan baseball kearah gadis itu, tubuh Akasia tiba-tiba terhuyung kesamping, tanpa diduga Allegro datang dan langsung menerjang lelaki itu dengan tumitnya hingga jatuh tersungkur ke lantai.
Napas gadis itu menderu. Ia mendongak menatap sang penolong yang kini sedang menggenggam erat pergelangan tangannya.
Allegro menoleh menatapnya. "Kau baik-baik saja ?" Tanya pria itu sambil mengangkat wajah Akasia dengan jari telunjuk dan ibu jarinya.
Tak kuasa menjawab apa-apa karena terlalu takut dan shock, Akasia akhirnya hanya menggangguk pelan.
"Jangan jauh-jauh dariku" perintah Allegro.
Tubuh Akasia ditarik kebelakang punggung besar milik pria itu. Seolah gadis itu disembunyikan dibalik tembok baja yang demikian kokoh.
"Ckckck beraninya melawan perempuan eh" hardik Allegro. Ia memposisikan tubuhnya dan maju beberapa langkah.
Bukannya maju para lelaki itu malah melangkah mundur dan memandang Allegro dengan tatapan ragu.
"Ada apa ? Kenapa kalian malah mundur" Tanya Allegro sambil tersenyum menyeringai.
Para lelaki berpakaian hitam itu terlihat saling berpandangan. Nama besar Allegro sebagai pembunuh berdarah dingin yang tak pernah gagal dalam mendapatkan buruan sepertinya sampai juga ditelinga mereka.
"Takut eh !" Sindir Allegro.
Salah seorang lelaki berwajah asia tiba-tiba berteriak dan langsung meringsek maju sambil mengangkat pedang samurainya.
"KAU AKAN MATI DITANGANKU JAHA*AM !!"
Wajah Allegro seketika berubah serius. Ia mendorong mundur Akasia, membungkuk, kemudian mencengkeram pergelangan tangan lelaki itu hingga pedangnya terjatuh dan menghantamkan sikunya kesisi leher pria itu hingga ambruk dan mencium lantai.
Tak sampai disitu, Allegro kemudian mengambil pedang itu dan menancapkannya tepat kejantung lelaki yang sudah terkapar itu. Membuat darahnya seketika mengalir dilantai.
Napas Akasia seolah tercekat ketika melihat pemandangan tak lazim itu. Jantungnya berdebar keras. Ia menutup mulutnya karena tak kuasa berkata-kata.
Inikah Allegro yang sesungguhnya...
Tubuh Akasia membeku. Pandangannya terpaku pada sosok pria bertubuh tegap yang ada dihadapannya. Melihat ekspresi pria yang dicintainya secara perlahan berubah menjadi teramat bengis seolah darah yang baru saja ditumpahkannya belum bisa memuaskan dahaga pria itu.
YOU ARE READING
Mr. Allegro
RomanceAku terpaku ketika mata gelap itu menatapku tajam. Waktu serasa berhenti, napasku tercekat, jantungku berdebar tak karuan. Disaat aku bisa dekat dengan lelaki yang selama ini hanya bisa kupandang, hatiku justru luluh lantah seketika saat bertemu ora...
part 6 (Re~write)
Start from the beginning
