"Baekhyunnie, akhir minggu ini mau jalan bersamaku?"
Suara berat laki-laki ini tidak membuatku berhenti berjalan keluar dari sekolah. Aku mengacuhkannya.
"Baekhyunnie, apa kau mau?" Pria itu tiba-tiba saja sudah berada disampingku. Hah, menyusahkan saja. Kalau kubiarkan pasti dia tak akan berhenti. Akhirnya kuputuskan menanggapinya sedikit.
"Aku sibuk." kataku.
"Kau mau belajar lagi, ya? Baekkie, kau sudah berada di peringkat tiga besar di sekolah berkali-kali! Dengan otak seperti itu pasti tidak susah untuk mempertahankan posisimu, kan? Beristirahatlah sedi-"
"Istirahatku tak akan jadi sebuah istirahat kalau bersamamu." potongku "Dan, siapa yang memberimu hak untuk memanggilku dengan panggilan sok akrab begitu?"
"Bukankah hubungan kita memang seperti ini?" katanya.
Cih. Dasar terlalu percaya diri.
"Urusilah urusanmu sendiri, Park Chanyeol.." aku mendorongnya sedikit.
Park Chanyeol! Sudah berapa kali aku mengingatkan tentang lehernya yang bisa patah kapan saja jika dia terus berusaha mendekatiku. Bukannya aku tidak senang ada orang yang menyukaiku, tapi kelakuannya BENAR-BENAR menggangguku. Dia selalu bertindak seakan-akan kami adalah pasangan yang kencan setiap minggu dan tak segan-segan bermesraan di depan umum--maaf ya, ditawari mobil terbang dan rumah lebih besar dari Istana Putih pun aku tak bakal sudi--ok, mungkin akan kuterima hartanya dan setelah itu aku akan membunuhnya dan membuatnya seolah dia bunuh diri--itu sangat menjengkelkan.
Aku tak pernah menyukainya, dan tak akan pernah menyukainya.
ŞİMDİ OKUDUĞUN
Two Worlds | ChanBaek ✔
Hayran KurguDua buah jiwa; satu dibungkus dengan kenyataan, satu melanglang buana tanpa tujuan. Keduanya dipertemukan dengan cara yang tidak biasa, dan menjalin kisah cinta. Namun, ada yang tidak mereka tahu; cerita mereka yang dipisahkan dua dunia, tak bisa be...
