01

281 9 2
                                    

Adam Aneswara. Nama tokoh utama kita kali ini. Ini kisahnya dengan Vera, cewe dominan yang bakalan merusak hari-hari adam yang tenang

Di suatu pagi yang cerah, dimana para manusia beraktivitas seperti biasanya. Kali ini Adam berada di supermarket, dia lelah ketika harus mengunjungi tempat ini setiap harinya. Dan membeli barang yang sama, yaitu roti tawar dan air putih.

Ck, hanya itu yang mampu dia beli dan setiap hari. Uang bulanannya tidak mencukupi untuk membeli makanan lain selain itu, dan dia sama sekali tidak mengeluh ketika makan itu. Menurutnya, lumayan lah daripada makan gorengan doang

"ADAMMMM!"

Belum juga adam memakan rotinya, pengganggu tiba-tiba datang

"Apa ver???" Tanya adam

Vera menampilkan senyum merekah di wajahnya

"Mau ke kampus ya? Barengan yuk!" Ajak Vera

Adam menaikkan satu alisnya
"Bukannya lo ke kantor?"

" Iya, tapi kantor aku udah pindah di depan kampus kamu" balas vera dengan kekehan kecil

"????"

.....

"Hahhhh????"

Oke kita ganti latar tempatnya menjadi di trotoar, yang dimana tepat di kampus adam didepannya ada kantor milik vera dengan lambang 'V' yang begitu besar didepannya

"Lo gila kah???" Tanya adam

"Hm?"

"Ini tuh rumah warga kemarin! Kenapa sekarang jadi perusahaan lo pea?!" Tanya adam dengan marah

"Tenang, mereka udah aku pindahin ke tempat yang jauh lebih baik"

"Surga maksud lo?!"

"Ngga sayang, mereka udah ada rumah baru kok. Lebih bagus lagi. Dan kita bisa sering bertemu kalau kampus kamu dan kantor aku sedeket ini kayak hubungan kitaa" ucap vera dengan menautkan kedua telunjuknya jadi satu

"Ogah, gue mending pindah kampus" balas adam

"Yaudah ntar aku bikin cabang juga disana"

"Mulut itu enteng banget ngomong, lo ngapa sih ngikutin gue melulu?? Sampe kampus gue juga lo beli??!" Tanya adam

"Soalnya kan gue cinta sama lo, gue bakal lakuin apapun biar lo jadi milik gue dam" ucap vera dengan penekanan

Adam memandang tak suka wanita didepannya ini
"Kubur dalam niat lo itu ver, lo ga bakal bisa dapetin gue" balas Adam lantas meninggalkan vera di trotoar

Adam bergegas menuju kampusnya meninggalkan vera yang masih termenung disana.

Adam pergi ke kelas menyiapkan laptopnya dan memakan roti tawarnya, masih dengan perasaan kesal

Vera masih diam di trotoar, lama kemudian ujung bibirnya sedikit terangkat

'Aaaa manis banget kalau marah gitu sih, gimana ntar kalau udah jadi milik aku yaa??' Batin vera

Vera salting brutal, lalu pergi ke kantornya dengan perasaan berbunga-bunga. Dia pasti bisa mendapatkan hati lelaki yang menjadi pujaannya selama ini

.......

Kelas adam kali ini berakhir, dan waktunya juga untuk pulang kerumah. Sepertinya adam perlu mengecek jadwalnya hari ini di ponselnya

Catatan hari ini:

Tidur
Makan
Tidur
Makan
Tidur
Mandi + berak

Adam memiringkan kepalanya, owalah gitu doang? Lebih mudah yang dia kira

Adam berjalan keluar kampus, dia masih memandang layar ponselnya tanpa menghiraukan pandangan didepannya

Saat adam fokus pada layar ponselnya, dan masih tetap berjalan. Tanpa sengaja dia menubruk orang didepannya

"Oh maaf"

Keduanya saling meminta maaf, dan saling memandang satu sama lain

"Eh kamu adam ya?" Tanya orang tersebut

"Iya...dan lo siapa?"

"Gue Varo, kan kita satu jurusan gimana sih??"

"Varo? Yang anak ambis itu?" Tanya adam

"Yoi btw bro tumben lo sendirian, biasanya kan ada cewe yang nempel sama lo"

"Maksud lo gue?" Tanya Vera dari arah belakang

"ANJING KAGET GUE!!" Pekik Varo

"Woi var, apa maksud lo deketin cowo gue? Lo homo ya??" Tanya vera dengan sinis

Varo yang dikatain homo tidak terima, mendelik tak terima pada wanita bossy itu walau adam sedikit kelihatan ehem cewe aslinya cowo

"Ngomong apa lu-!!"

"Oke bro, calm down..." Adam melerai pertengkaran keduanya

"Ver lo ngapain disini?" Tanya adam mengalihkan pembicaraan

"Mau ketemu kamu donkkkk~" balas Vera dengan manja

"Woi Vera bangst, kerja sono hasilin duit. Adam lo sama gue aja ya, kita main ps" ajak Varo seraya menarik tangan adam

"Lo yang kerja bangst, gue udah sukses! Adam kita makan siang yuk~" begitupun vera yang menarik sebelah tangan Adam

"Woi gila lo ya?! Tinggalin kantor jam segini??"

"Gue punya banyak tangan! Jadi bisa di handle walau jauh! Lepasin tangan calon suami gue oiii!"

"Mamih bakal marah! Udah buruan sana ke kantor!!"

"Lo yang bakal dimarah sama papi! Dia kan pengen lo jadi animator!!"

Sementara adam menyimak perdebatan keduanya....
Entah sampai kapan dia akan begini terus...
Mungkin sampai ajal menjemput

.....

"Adam.. kamu mau makan apa hari ini?" Tanya vera dengan lembut

Vera merangkul pinggang adam dengan mesra, sementara sang empu hanya bisa pasrah. Dia sudah menolak untuk dirangkul, tapi tenaga wanita ini begitu kuat

"Roti tawar..." balas adam

"Jangan makan roti terus, ayok kita makan sesuatu. Sushi? Ramen? Mcd?" Tanya Vera bertubi-tubi

Adam tidak tau harus makan apa, sepertinya dia harus makan sesuatu siang ini. Yang penting jangan roti tawar lagi

"Tenang aja aku yang bayar kok~. Berapapun yang kamu beli bakalan aku bayar.." ucap vera dengan sombong

Adam tak merespon ucapan vera, dia masih memikirkan apa yang akan dimakannya siang ini

"Kita beli mie ayam aja..." ajak adam

"Yaudah ayokk, aku yang bayar. Berapa mangkok? 3 mangkok??" Canda vera

Mereka lantas berjalan menuju warung terdekat, setidaknya adam makan sesuatu selain roti.

Adam itu kaya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekayaannya kepada siapapun. Hanya dia, vera, keluarganya, dan author yang tau

TBC

VERDAM | On GoingWhere stories live. Discover now