2

62 10 6
                                    

Oke, kembali lagi dengan Felix dan keluarganya yang masih berada di restoran. Felix sampai saat ini masih sangat canggung dan diam disaat kedua orangtuanya bersama calon mertuanya sibuk mengobrol dalam hal urusan pernikahan dia dan pria asing itu.

Jujur dia juga masih bingung untuk berbicara seperti apa terlebih lagi dia sangat risih karena dari awal pertemuan mereka berdua, pria itu menatapnya dengan sangat intens sampai-sampai Felix sendiri takut dengannya.

Terlebih lagi dengan fisiknya yang seperti preman membuatnya lebih segan lagi untuk sekedar melihatnya. Sampai sekarang pun ia hanya fokus dengan makanannya.

"Oh iya lix, besok kamu ga sibuk kan? Kalau mau kamu sama Changbin besok fitting baju ya. Urusan venue ama persiapan lainnya biar kita aja yang ngurus ya kan?" Ucap ibu Felix kepada suami dan calon mertuanya.

Mereka mengangguk dan ibu dari pria itu juga menambahkan "tenang aja ya sayang, kamu Ama Changbin tinggal urusin fitting baju, foto prewedding, ama pilih cincin buat nikahnya ya. Kalau mau nanti sehabis kita selesai makan, kalian berdua aja duluan keluar sekalian buat kalian lebih deket satu sama lain. Ini juga udah malem takutnya ada apa-apa. Mau kan kalian pulang bareng? Sekalian keliling kemana gitu"

Felix terdiam dan berhenti mengunyah. Pulang bersama dia? Dia tidak salah dengar kan? Felix melirik ke arah Changbin yang hanya mengangguk dan belum menyadari Felix meliriknya dengan lirikan mata yang berkata "TOLONG JANGAN KAU MENGIYAKAN MEREKA".

Tapi sepertinya tidak berhasil karena diam-diam dia bisa melihat ekspresi pria itu seperti puas akan usulan dari ibunya tersebut. Ya, mau tidak mau dia juga menurutinya.




























Sesudahnya mereka semua telah makan di restoran, Felix dan Changbin akhirnya berjalan berduaan menuju mobilnya Changbin. Kedua orang tua Felix dan Changbin masih didalam membahas rencana pernikahan mereka berdua.

Yang Felix dengar pernikahannya akan dilaksanakan Minggu depan. Terlalu cepat bukan? Karena tanpa sepengetahuannya Felix memang mereka sudah merencanakan sejak awal agar saat Felix mengetahuinya mereka baru mengurus ini itu karena akan lebih baik mereka mengurusnya dari jauh-jauh hari.

Kesal? Ya memang, tapi kalau untuk menolak juga percuma pasti sudah banyak uang yang dikeluarkan mereka semua terlebih pasti calon suaminya yang sekarang sedang mengambil mobil untuk keluar dari parkiran juga ikut mengurusi segala urusan pernikahan mereka berdua.

Terlihat serius bukan dia untuk menikahi Felix? Tapi itulah kenyataannya. Terlihat dari dia menatap Felix dan juga memperlakukan Felix bagaikan ratu juga itu sudah terciri dengan dia yang mengagumi Felix.

Dan sekarang ia melihat mobil Changbin sudah di hadapannya dan Changbin pun keluar terlebih dahulu untuk membukakan pintu agar Felix bisa masuk ke dalam mobil. Sangat gentleman bukan?

Bukan berarti dengan perlakuan seperti itu Felix langsung terpesona dan menganggap bahwa itu suatu hal yang sangat menyentuh. Ia pun masuk dan tak lupa tersenyum kepada Changbin dan Changbin pun membalasnya dengan senyuman tipis.

Setelah masuk kedalam, Changbin pun memutar ke arah pintu mobil yang ada kemudinya lalu masuk dengan langsung menutupnya. Ia kemudian memakaikan sealbeat yang disediakan dalam mobilnya dan langsung menyalakan mobilnya.

Melihat itu, Felix pun melakukan hal yang sama dengan memakai sealbeat. Tetapi ia kesusahan untuk memakainya karena sempat macet saat ingin menggunakannya. Melihat itu Changbin insiatif ingin membantunya tetapi Felix langsung menolak.

"Tidak apa-apa, aku bisa sendiri." Ucap Felix yang masih berusaha untuk memakaikan sealbeatnya. Dan Changbin pun menjauhinya dan membiarkan ia berusaha namun sambil memperhatikan juga bagaimana Felix masih berusaha memakainya.

Addiction Between Us (Changlix)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora