-Part 12-

659 124 8
                                    

Pagi harinya, keluarga Shin ini menikmati sarapan mereka seperti biasa. Tidak ada siapa siapa yang bersuara dan hanya dentingan sendok yang kedengaran.

Ehemm

Dowon berdehem kecil untuk memecahkan keheningan "Jisoo, kamu tidak ke perusahan?" Tanyanya ketika menyadari Jisoo yang tidak memakai pakaian formal seperti biasa.

"Aku masih capek jadi aku memutuskan untuk libur" sahut Jisoo dengan datar.

"Siapa yang memberi kamu izin untuk libur!?" Marah Dowon.

"Memangnya aku harus mati duluan agar aku bisa istirahat!?" Balas Jisoo terpancing emosi.

"Kamu-"

"Cukup Dowon-ah!" Potong Hwaeyon "Biarkan saja Jisoo libur. Jisoo juga butuh istirahat setelah capek mengikuti keinginan kamu. Libur satu hari juga tidak akan bikin perusahan kamu bankrup!" Lanjutnya.

"Kamu jangan ikut campur!" Marah Dowon kepada sang istri.

"Kenapa Appa selalu saja marahin Eomma!? Eomma itu istri Appa!" Sambar Lisa yang sudah menahan emosi.

"Kamu jangan ikut campur Lisa! Ini urusan orang dewasa!" Balas Dowon.

"Memangnya orang dewasa bisa bersikap seenaknya saja? Kalau begitu, aku ingin segera menjadi dewasa agar aku bisa bersikap egois seperti Appa!"

Brakkk

Dowon yang terlanjur emosi gara gara kalimat yang dilontarkan oleh Lisa sontak menggebrak meja makan membuat suasana semakin memanas.

"Kurang ajar kamu!" Marah Dowon "Ini alasannya Appa tidak mengizinkan kamu dekat sama Chaeyoung! Gara gara dia, kamu menjadi kurang ajar seperti ini!"

"Chaeng tidak bersalah! Aku menjadi kurang ajar seperti ini juga gara gara Appa! Aku sudah muak sama sikap Appa yang egois itu!" Teriak Lisa.

Dengan nafas yang memburu, gadis ini menyambar tasnya lantas dia berlari pergi dari sana.

"Kembali kesini kamu!" Teriak Dowon yang masih emosi.

"Kata kata Lisa ada benarnya" Jennie yang sedari tadi diam akhirnya bersuara.

Dia ikut bangkit dengan tatapan datarnya "Anak anak Appa bukan boneka yang bisa mengikuti segala keinginan Appa" ujarnya lantas ikut berganjak pergi.

Melihat kedua saudaranya sudah berangkat pergi, Chaeyoung buru buru ikut menyambar tasnya. Tanpa bersuara, dia berlari pergi dari sana.

"Chae, ayo" ajak Chanyeol membukakan pintu mobil kepada Chaeyoung.

"Terima kasih Oppa" ujar Chaeyoung yang dibalas senyuman oleh Chanyeol.

Sementara itu didalam mansion, terlihatlah Dowon yang semakin emosi atas sikap anak anaknya yang semakin membantah arahannya itu.

"Semuanya gara gara anak sialan itu!" Umpatnya marah.

"Jaga omongan kamu!" Marah Hwaeyon.

Jisoo memijit pelipisnya yang pusing itu. Dia sudah benar benar capek makanya dia tidak ada tenaga untuk melawan sang Appa lagi. Akhirnya dengan langkah pelan Jisoo memutuskan untuk berganjak memasuki kamarnya tanpa mempedulikan perdebatan kedua orang tuanya itu.

*

Setibanya disekolah, Chaeyoung langsung mencari keberadaan Lisa.

Dia berlari ketaman belakang sekolah yang kebetulan sepi itu sehingga dirinya akhirnya menemukan sosok Lisa yang hanya melamun disebuah bangku.

"Mikirin apa?" Tanya Chaeyoung membuyarkan lamunan Lisa.

"Chaeng" lirih menyandarkan kepalanya dipundak sang kembaran "Aku capek" lirihnya.

Senja ✅Where stories live. Discover now