20. Apa yang harus kuperbuat?

Mulai dari awal
                                    

"Joseph, istirahatlah di kamar yang tersedia agar lebih nyaman,-"

"Tidak, aku lebih nyaman disini saja." Ucap Joseph, lalu memejamkan kedua matanya.

"Baiklah, adik laki-lakiku. Aku akan segera menyelesaikan pekerjaan hari ini."

...

Camelia pun melangkah ke luar untuk mengecek barang-barang di dalam gudang pabrik tekstil sambing butik miliknya.

"Hallo madam, apakah tuan muda tampan itu kerabat dari madam?" tanya para karyawan di sana.

"Benar, tolong perlakukan dia dengam hangat, dia berada di ruang kerjaku. Oke."

"Baik madam." Ucap mereka.

Setelah Camelia berlalu dari hadapan mereka semua.

"Jika dilihat dari manapun juga, madam seperti wanita muda yang belum pernah menikah, bukan?"

"Ya, benar. Jika disandingkan dengan tuan muda Joseph, tentu mereka masih serasi.." ucap mereka dengan penuh antusias.

"Madam hebat bukan? Meskipun keluarga Alavaresh sudah menyakiti madam, namun madam masih menyambut baik pihak keluarga dari mantan suami madam..--"

Tanpa mereka sadari, percakapan mereka terdengar oleh Joseph yang berjalan menuju pantry.

"Kak Camelia memang tidak pernah berubah sedikitpun padaku, meskipun permasalahan dimasa lalu telah banyak membuat kak Camelia menderita. Namun, aku harus memastikan semuanya hari ini.." batin Joseph.

Sore menjelang malam pun tiba...

Camelia membersihkan diri di kantor, begitu halnya dengan Joseph yang dibelikan pakaian baru untuk berganti.

"Aku bisa membelinya sendiri, kak, kakak tidak perlu serepot ini." Ucap Joseph, yang sudah terlihat mengganti pakaian.

"Joseph, kau itu adik laki-lakiku, jadi tidak perlu bicara omong kosong." Ucap Camelia, lalu bergegas mengajak Joseph untuk makan malam bersama di sebuah restoran yang cukup mewah.

***

Restoran pusat kota.

"Bagaimana kabar paman dan bibi, apakah semua baik-baik saja?"

"Ya, masih seperti dulu. Mommy sibuk dengan kehidupan barunya bersama seorang pria. Lalu, daddy, daddy juga sepertinya sedang menikmati kebahagiaannya sendiri." Ucap Joseph sembari menyantap makanan miliknya.

Camelia cukup tegang, ketika mereka harus membahas perihal Uncle El, ayah dari Joseph. Muncullah perasaan bersalah yang tak terelakan lagi.

"Apakah kakak bisa memegang sebuah rahasia, jika aku menceritakan sesuatu seperti dulu?"

"Tentu saja, mengapa harus ragu padaku." Ucap Camelia, dengan senyumam tegang dan wajahnya yang terasa cukup panas.

Bzzzt...
Belum sempat Joseph bicara, ayahnya pun menelepon, menanyakan keberadaan Joseph.

Joseph: "Hallo daddy, aku sedang bersama kak Camelia di restoran pusat kota."

Mr. El: "Daddy akan menjemputmu sekarang,"

Joseph: "Daddy, aku masih ingin bersama kak Camelia setelah sekian lama.."

Mr. El: "Baiklah, daddy tidak akan mengganggu, namum daddy akan pergi bersama kalian."

Panggilan pun berakhir, setelah Mr. El mengataka akan datang.

"Daddy akan datanh, sebaiknya aku segera bercerita, bukan?"

TERGODA PAMAN dari SUAMIKU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang