Chapter 2

2 1 0
                                    

HAPPY READING NDER
===========================

Hani Adhista

"Aku anterin kamu pulang ya?"

"Emang boleh kak,tapi sepeda aku gimana?"

"Titipin aja disini besok kamu ambil, berangkatnya aku jemput lagi"

"Oke deh kak"

Hana pulang diantar oleh langit.
Sepanjang perjalanan mereka tak ada yang bersuara sama sekali.

Motor langit berhenti di rumah besar di dekat masjid itu.

" makasih ya kak udah nganterin aku pulang"

"Iya sama sama, jangan lupa besok aku jemput kamu."

Tak lama motor langit mulai meninggalkan rumah hana.

"Assalamualaikum"
Hana memasuki rumah dengan badan yang sangat lelah karena acara tadi.

"Waalaikumsalam, dari mana aja kamu.
Bukannya harusnya kamu udah pulang dari tadi, oh ya karena kamu telat adek kamu jadi kambuh penyakit nya"

"Maaf ma, hana pulang telat karna ngobatin luka dulu tadi jatuh soalnya waktu berangkat ke sekolah"

" Kenapa kamu lalai banget sih, kamu boleh habisin waktu buat diri kamu tapi juga harus inget kalau kamu itu punya tugas sebagai kakak yaitu menjaga adik kamu apalagi sekarang ia sedang sakit."

Mata hana mulai berkaca kaca, buliran bening yang ia tahan tahan kini lolos juga membasahi pipi.

"Maaf ma hana telat pulang, maaf juga ma hari ini hana lalai jagain hani"
Lirih nya hampir tak terdengar

"Mama itu selalu menaruh harapan besar ke kamu hana, mama harap kamu bisa banggain mama dan ayah kamu,juga bisa jadi contoh dan pelindung buat hani.
Tapi nyatanya kamu ngga bisa mama andelin."

Setelah mengatakan semua kalimat yang cukup membuat hati hana tertohok, mama hana pergi menuju kamarnya.

Hana tersimpuh dilantai menahan rasa sakit yang sedari tadi ia tahan, ingin sekali ia meluapkan semua emosinya.tapi apalah daya dia tidak tau siapa yang akan dijadikan rumah untuknya bercerita.

"Cengeng banget sih aku gitu aja nangis, lagian mama bener kok aku yang salah disini" celoteh hana sendiri

                                  *******
Malam yang gelap kini berganti menjadi pagi yang cerah.

sebelum berangkat sekolah hana selalu menyempatkan dirinya pergi ke kamar hani.
Biasanya jam segini mama nya sudah berangkat, maklum wanita karir.

"Assalamualaikum, hani ...."
Panggil hana dengan suara pelan

"Eh kak hana waalaikumsalam"

"Udah makan sama minum obat belum?"

"Hehehe... belum kak,lagian aku lagi nggak selera makan.masa tiap hari makannya bubur terus, apalagi harus minum obat yang pahit banget rasanya"

"Hani mau sembuh nggak?"

"Eummm... mau kak"
Jawab hani sambil mengangguk
"Kalau mau sembuh makan ya terus minum obat, inget hani nggak boleh nakal nakal ya...., kasihan mama yang kerja keras buat kita,mama pasti juga pengen hani sembuh.karena orang tua mana yang mau anaknya sakit apalagi menderita"
Tutur hana dengan lembut

Mangkok berisi bubur itu kini diangkat oleh hana dan menyuapkan sesendok bubur untuk adiknya.

Terlihat sederhana, namun ketulusannya sulit untuk didapatkan.

Setelah acara menyuapi hani makan hana segera memberinya obat dan pergi pamit untuk berangkat sekolah.

"Hani kakak berangkat sekolah dulu ya..."

"Iya kakak semangat belajarnya"

Suasana hening begitu menyelimuti rumah itu,karena hanya ada seorang gadis remaja yang tengah berdiam diri di kamar.

Setiap ia ditinggal sendirian di rumah ia merasa kesepian, hani berharap dia seperti kakak nya yang bisa berangkat sekolah,punya banyak teman dan tentunya merasakan kisah cinta remaja.

Walaupun baru beberapa bulan ia mengidap kanker paru paru tapi rasanya seperti sudah kehilangan jiwa selama lamanya

Sepi sunyi dan sendiri, itulah hal yang terus berputar di otak hani.
                  
===========================

Wah hana tulus banget ya jagain hani!!!
🤩🤩
Tapi juga kasihan sama hani yang selalu kesepian😔😔
Kira kira ada kisah apa lagi ya dibalik hana
Seorang gadis remaja yang begitu tegar???🤫🤫🤫

Budayakan vote dan komen!!!!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 26 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Pelangi setelah hujanWhere stories live. Discover now