2 Ngeselin kamu

576 78 10
                                    

***

Suara tangis Shani tak pernah berhenti dari beberapa menit yang lalu, bahu idol cadel itu bahkan bergetar karena menangis, ia menutup wajah nya yang basah oleh air mata.

"Udah dongg, aku tadi cuma bercanda mau ngeprank kamu"

Shani menggeleng tak terima "gak lucu, sama sekali ga lucu, kita udah dewasa masa candaan nya gitu" Kesel Shani mendengar manusia yang baru saja berbicara itu sambil tertawa mengatakan ia hanya bercanda

"Kamu ga pernah jenguk aku kesini habisnya, aku kerjain dikit" Balas Ara, ia hanya menyengir ketika semua orang menatap nya dengan datar.

Ara yang awal nya berada dipinggir kolam renang sambil mendengar lagu yang ia putar samar samar mendengar teriakan Lynn yang memanggil nama Shani dan suara obrolan yang makin riuh, ia yang menebak jika yang datang adalah orang yang selama ini ia tunggu dengan ide jahil nya membuat rencana seolah olah dirinya tak ingat Shani siapa. Awal nya seperti yang di bayangkan berjalan dengan lancar, namun Ara harus menyudahi tindakan jahil nya ketika Shani luruh ke lantai dengan isak tangis yang mulai terdengar. Hampir saja ia di gelpak kepala nya oleh Al ketika ia mengatakan ia hanya bercanda

"Shan udah yaa, maafin aku yaa lain kali ga akan jahil nya kaya gini lagi" Tangan yang baru pulih dari patah tulang itu terangkat pelan menghapus air mata dipipi Shani "ayoo masuk yok, mending kita semua masuk dari pada diluar gini" Lanjut Ara meminta agar semuanya kembali masuk, ia juga meminta Shani untuk berdiri.

"Al tolong aku" Tambah Ara menatap wajah kakak nya bermaksud untuk mendorong ia yang duduk kursi roda untuk masuk kedalam, ia terkekeh melihat wajah Al yang masih kesal.

Semua kembali masuk setelah menonton sedikit drama yang dibuat oleh Ara, hampir semuanya serangan jantung jika Ara benar benar lupa ingatan. Al mendorong pelan Ara yang berada di kursi roda menuju semua orang yang duduk di ruang keluarga.

"Sekali lagi maafin aku ya" Sahut Ara diakhiri dengan kekehan sambil menatap Shani yang duduk di sofa dekat dengan ia yang duduk di atas kursi roda. Jujur ia sangat menikmati wajah wajah bingung semua orang tadi, apa lagi Shani ekspresi nya sangat lucu tadi. Ia sebenarnya sempat gugup juga sama seperti Shani ketika ia memutar kursi roda nya untuk berbalik kearah Shani karema ini juga pertemuan pertama mereka setelah satu tahun tak bertemu, sempat hening saat itu karena ia berpikir ia lebih baik memulai aksi jahil nya atau memilih terpesona dengan wajah Shani yang semakin cantik.

"Sakit hati aku waktu kamu tanya aku siapa" Lirih Shani pelan menatap wajah Ara sambil memajukan bibir bawahnya.

Semuanya hening, semua mata tertuju kearah mereka berdua ingin melihat tingkah Shani yang mereka tau akan sangat kekanak kanakan dan manja jika dengan Ara, tak pernah berubah meski sudah lama tak bertemu. Nampaknya tak bertemu dan tak saling komunikasi selama satu tahun tak membuat interaksi mereka menjadi canggung ketika bertemu untuk pertama kali nya lagi, benar benar dua orang diraga yang sama ternyata.

"Jangan gitu lah yaa, aku tambah hancur kalau kamu sampai lupa ingatan" Airmata Shani kembali menetes mengingat kejadian beberapa waktu lalu namun ia elap dengan cepat, dada nua bergemuruh saat Ara menanya dia siapa. Mata nya menatap Ara dari ujung kaki sampai kepala "kenapa makai kupluk hoodie terus?" Tanya Shani

"Dia botak Shan"

Semuanya menoleh mendengar teriakan Al yang tiba tiba

Ara menggeleng keras ketika Shani kembali menatap dirinya "noo nooo no aku ga botak, masi ada rambut" Barista barbar itu tak terima dibilang botak. "Aku tau kamu masi banyak simpan pertanyaan mengenai kondisi aku sekarang, tapi simpan dulu nanti aku jawab semuanya sekarang aku mau makan, laperr"

Barista & Idol 2Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ