Meskipun menjadi artis adalah pekerjaan yang tidak cocok untuk keluarga pebisnis seperti mereka. Tetapi Wang Yibo dibiarkan karena dia anak satu-satunya dan membuat pemuda itu senang adalah hal paling penting.

Orangtua Wang Yibo bahkan telah menyiapkan seorang pewaris jika pemuda itu tidak ingin meneruskan bisnis keluarga dan hanya fokus dengan karir di entertainment. Meskipun uang yang dihasilkan sangat sedikit dibandingkan yang keluarganya hasilkan per hari.

Xiao Zhan dan Wang Yibo sangat akrab saat sekolah dasar meski usia mereka berbeda dua tahun. Tetapi tidak begitu dekat lagi menjelang kelulusan Xiao Zhan karena Wang Yibo yang mulai sibuk dengan berbagai syuting sehingga hampir tidak pernah hadir di sekolah. Dia melakukan home schooling.

Penasaran apakah berita yang baru saja dikirim oleh salah satu saudaranya itu benar, Xiao Zhan langsung menelpon Wang Yibo. Refleks. Namun segera sadar kalau nomor Wang Yibo sudah tidak bisa dia hubungi selama satu tahun terakhir. Mereka masih sesekali memberi kabar setelah Xiao Zhan pergi. Tetapi entah kenapa dia tidak bisa lagi terhubung dengan Wang Yibo dengan cara apa pun. Hampir tidak tahu bagaimana kabar pemuda itu lagi.

"Halo? Ge?"

"Zhan Zhan, kau tidak kuliah?"

Xiao Zhan akhirnya menelpon saudaranya. Tidak menjawab pertanyaan kakaknya, dia bertanya balik, "Beritanya benar? Yibo sudah tidak ingin menjadi artis lagi?"

"Sepertinya begitu, berita di sini sangat ramai. Aku sudah dua tahun tidak melihatnya...sejak kau pindah ke Singapura."

Kening Xiao Zhan mengerut, "Tidak mungkin, kau pasti ke rumah Paman Wang, bukan?"

"Iya, tetapi aku tidak pernah melihat Yibo, biasanya dia akan turun menyapa setidaknya. Paman dan Bibi juga tidak pernah membicarakan masalah Yibo yang ingin berhenti jadi aktor."

Selama dua tahun pindah untuk sekolah di Singapura. Xiao Zhan dan Wang Yibo sudah hampir tidak mengontak satu sama lain. Dimulai dari mereka yang beranjak remaja dan secara alami tidak begitu akrab lagi di tahun terakhir masa sekolah Xiao Zhan. Hanya sesekali bertemu jika ada acara atau perayaan keluarga dan perusahaan mereka. Tetapi sesekali pula, Wang Yibo akan menemuinya disela syuting.

Dua tahun lalu, Xiao Zhan disuruh oleh ayahnya untuk kuliah di Singapura. Tidak ada perjanjian kalau dia harus belajar di Singapura. Tetapi pernah ada pembicaraan tentang kemungkinannya untuk ke London, New York, atau Tokyo. Namun, ayahnya tiba-tiba berubah pikiran dan menyuruh, sedikit memaksa, kalau Xiao Zhan harus ke Singapura, karena tidak terlalu jauh dari Beijing. Meskipun Tokyo sebenarnya jauh lebih dekat.

Selain dipaksa harus kuliah di Singapura, Xiao Zhan juga tidak diperbolehkan pulang sampai dia selesai kuliah. Ayahnya menyuruhnya belajar yang keras untuk bisa menjadi dokter psikiater terbaik. Karena Xiao Zhan tidak diperbolehkan pulang, akhirnya orangtua dan saudaranya yang sering datang menjenguk. Xiao Zhan tidak bisa membantah ayahnya yang keras. Jadi selama dua tahun itu dia tidak pernah pulang.

Lalu, tahun demi tahun berlalu sejak mengetahui Wang Yibo telah berhenti menjadi aktor. Xiao Zhan lulus dari kuliah kedokteran umum lima tahun, kemudian melanjutkan pendidikan spesialisnya empat tahun sampai selesai.

Akhirnya setelah hampir sepuluh tahun belajar dan tidak pernah pulang. Xiao Zhan tersenyum sangat lebar karena dia senang bisa kembali ke rumah, bertemu keluarganya. Rasanya sangat berbeda meski selama ini sering bersama di Singapura. Xiao Zhan merindukan rumah yang rasanya dia sudah hampir lupa seperti apa rupanya.

Kakak keduanya sedang melakukan perjalanan bisnis di Singapura, jadi mereka akan pulang bersama.

"Kau bawa dua koper, aku juga dua," ujar Xiao Zhan.

UNFULFILLEDWhere stories live. Discover now