Chapter 1

7 1 0
                                    

Selamat membacaa
===========================

Jadi Dewasa?

Hari ini tepat dimana aku akan dikukuhkan menjadi ketua osis di Sma Bintang kreasi.
Sekolah paling elit di jakarta.

Tetapi rasa rasanya ada sesuatu yang menjanggal di pikiranku,seperti ada sesuatu yang kurang.

Deghhh.....

Aku lupa membeli salah satu keperluan untuk acara nanti. Jantungku kini berpacu lebih cepat karna aku takut gagal menjadi ketua osis, oh ya aku ingat semalam aku sempat meminta mama untuk membelikan barang itu selepas kerja.

"Ma.. mama...., mama udah belliin kan barang yang aku minta semalem?
" mama lupa gak beliin barangnya, mama capek banget semalem habis lembur.
Harusnya kamu juga ngertiin mama dong hana mama itu capek, belajar untuk mandiri kamu itu udah dewasa."

Selepas mendengar mamanya mengatakan hal itu hati hana seperti ditusuk ribuan jarum.

FYI: Hana ini anak pertama di keluarganya ayahnya meninggal waktu ia masih berumur 5 tahun, dan pada saat itu mama nya tengah mengandung adiknya yang bernama hani mereka tidak kembar tapi mirip mirip lah wajahnya. Tapi tidak dengan sifatnya, Hana itu cenderung tertutup, pendiam, dan suka menyendiri di kamar. Membaca buku menulis dan menyanyi itu yang selalu menjadi makanan setiap hari hana. Kalau hani sebenarnya aktif tetapi akhir akhir ini dia menjadi sedikit pendiam sejak dokter memvonisnya penyakit kanker paru-paru.
Mama begitu khawatir akan kondisi hani yang katanya tidak akan lama lagi ia hidup.

Selama ini kurang dewasa apa hana, ia selalu melakukan semuanya sendiri.
Bahkan ia sempat dibully ketika smp.
Ketika ada acara di sekolah pun hana selalu sendiri karena mama nya mengurus hani yang masih kecil.

Keringat dingin bercucuran di pelipis hana.
Ia mengayuh sepedanya begitu cepat berharap toko barang yang ia cari sudah buka.

Brakkk.....

Sepeda hana menabrak seorang ibu ibu yang tengah menyebrang, sepertinya ibu itu habis dari pasar karena banyak sayuran yang ia bawa.

"Eh nak kamu gak papa kan, maaf ya ibu nyebrang nya gak hati hati."
Ucap ibu itu sembari merapikan sayurannya kembali

" saya gak papa bu, maaf saya juga ngebut bawa sepedanya.

Tanpa ia sadari darah segar mulai keluar dari tangannya, luka itu cukup besar karena hana yang terpental dan tergores aspal.

Segera bangkit dan mulai mengayuh sepeda lagi itulah yang sekarang dilakukan hana.

"Nak tunggu, terima ini sebagai permintaan maaf ibu.
Ibu itu menyodorkan sebuah barang yang tengah dicari hana

Gadis itu menoleh dan membelakkan matanya terkejut, karena barang yang ia cari ada di depan mata.

" wah terimakasih ya bu, tapi saya harus buru buru permisi bu.."

"Iya nak sama sama"
Balas ibu itu sambil berteriak kecil

Acara hari ini sukses dan tinggal menunggu pengumuman resmi besok saat upacara.

"Hana tunggu...."
Panggil seorang laki laki

Dia ( langit) adalah kakak kelas hana yang juga mencalonkan sebagai ketua osis

"Iya kak, kenapa?"
Toleh hana

"Tadi aku lihat tangan kamu berdarah, kenapa tangannya?"

" tadi aku jatuh terus belum sempet aku obatin"

"Ya udah kamu tunggu sini aku ambil kotak p3k buat obatin luka kamu"

Dengan hati hati langit mengobati luka hana, terkadang hana meringis kesakitan
Karena lukanya yang cukup perih.

"Aku anterin kamu pulang ya?"

"Emang boleh kak,tapi sepeda aku gimana?"

"Titipin aja disini besok kamu ambil, berangkatnya aku jemput lagi"

===========================
Gimana nih cerita barunya?kalo seru vote dan komenn

By.KareAnd_Cloud

Pelangi setelah hujanWhere stories live. Discover now