5. Minta Maaf

425 96 12
                                    

Keyla bersama para sahabatnya kini telah berada di kantin. Berhubung kelas mereka baru selesai, mereka memutuskan makan bersama di kantin sebelum pulang. Terlihat Keyla sangat antusias menceritakan pertemuannya dengan Wafda kemarin. Padahal ia sudah memberitahu mereka di grup chat, namun sepertinya ia merasa tidak puas jika belum menceritakannya secara langsung.

"Gue degdegan parah sih kemaren. Gila, ganteng banget tau kalau lihat lebih deket. Pantes aja Kak Gilsha bisa bertahan sampai sejauh itu sama Kak Wafda. Orang bawaannya aja adem gitu kalau deket dia."

Rosa, Arini, Jia dan Dina hanya memutar bola matanya malas mendengar Keyla yang begitu mengagumi sosok Wafda. Mereka akui memang lelaki itu sangat tampan. Hanya saja mereka tak seperti Keyla yang terlalu berlebihan.

"Kalau bawaannya adem terus gak mungkin mereka putus," ucap Arini disela-sela makannya.

"Iya juga sih. Tapi bisa juga emang Kak Gilsha nya yang gak bersyukur punya pacar seganteng Kak Wafda."

"Hush kalau ngomong tuh jangan sembarangan. Kak Gilsha orang baik-baik tau, mana mungkin dia nyakitin Kak Wafda," tegur Jia.

"Emang bener yah kalau sama-sama orang baik, kalaupun putus gak ada saling jelekin. Beda kalau gue yang putus sama pacar, yang dicap buruk gue mulu. Katanya gak bersyukur lah apalah padahal kan cowoknya juga mokondo," ucap Rosa dengan bersungut-sungut.

"Sama gue juga. Dia yang selingkuh gue yang dituduh gak bisa buat dia nyaman. Please deh, dianya aja yang gak bisa sama satu cewek," sahut Arini dengan kesal.

"Mereka kan udah putus tapi gue gak denger kabar apapun di fk. Biasanya kalau soal gosip tuh gak pernah ada abisnya diceritain tiap hari sebelum kelas," ucap Dina.

"Kayaknya putusnya secara baik-baik makanya gak ada yang tahu," ucap Jia.

"Tuh dengerin Key. Lo harus hati-hati. Putus secara baik-baik tuh agak mencurigakan. Biasanya gak lama kemudian balikan lagi," ucap Arini.

"Ah elah jangan buat gue takut dong. Masa baru juga mulai udah disuruh mundur lagi," ucap Keyla dengan bibir mengerucut.

"Jangan dengerin ucapan Arin. Kata gue sih gas aja selagi belum ada kabar mereka balikan. Siapa tahu emang mereka putus beneran," ucap Rosa.

Saat mereka tengah sibuk berbincang, Naya dan ketiga temannya memasuki area kantin. Entah disengaja atau tidak, mereka duduk di meja tepat di belakang Keyla dan sahabatnya. Arini dan Jia yang kebetulan duduk menghadap arah masuk kantin, memberitahukan Keyla, Rosa dan juga Dina sambil berbisik.

"Ada Kak Naya sama gengnya."

Keyla tentu tahu siapa perempuan itu. Awalnya ia tak terlalu menghiraukan kehadirannya terlebih ia juga tidak merasa ada masalah dengannya meskipun Naya sempat menyindirnya di X. Hanya saja ucapan yang terlontar dari bibir mereka membuat amarahnya kembali mencuat ke permukaan.

"Oh cewek yang masuk base kampus itu," celetuk Naya dengan sedikit mengeraskan suaranya.

"Pantes aja Satya negur wong pakaiannya juga gak sopan," sahut perempuan lainnya yang bernama Yola.

"Harusnya sih sadar diri ya kalau dapet teguran bukan malah balik marah. Aneh aja gitu, kayak lo yang salah tapi kok malah lo yang marah," ucap Sella.

"Biasanya kalau yang ditegur marah itu dia sebenarnya sadar cuman gak mau disalahin makanya marah-marah gak jelas," ucap Naya.

"Kalau gue sih malu ya, apalagi sampe disindir sama Satya di tweet. Gak biasanya loh Satya sampe ngetweet begitu," sahut Mimi.

Keyla menahan amarahnya yang akan meledak saat itu juga. Ia tentu tahu siapa yang tengah mereka bicarakan. Hanya saja ia tak habis pikir bisa-bisanya mereka membicarakan dirinya tepat di samping orangnya. Lantas apakah ia akan diam saja?

Hey, you!Where stories live. Discover now