TW ⚠️ 18+
BxB if you don't like it, please stay away!
Tentang Hamada Asahi yang sangat menyukai orang yang baru saja dia temui dan langsung memutuskan untuk menaruh hati padanya. Yoon Jaehyuk, seorang yatim piatu yang masih menempuh pendidikannya d...
Asahi menutup matanya, memijat keningnya untuk meredakan emosinya yang benar-benar buruk hari ini.
"Hai, Sa." Ucap Yeonjun begitu menghampiri Asahi yang tengah dirapikan rambutnya untuk segera melakukan pemotretan. Asahi hanya sekedar melirik kepada Yeonjun sebelum kemudian keduanya dipanggil oleh fotografer mereka.
Hampir dua jam Asahi bersama Yeonjun dan sekarang ia masih harus bersiap lagi untuk set lainnya. Dengan wajah kesal ia duduk didepan meja rias membiarkan orang lain merapikan penampilannya yang baru saja mengganti baju. Saat akan keluar dari ruangan, Asahi sedikit terkejut dengan Yeonjun yang tiba tiba muncul didepan ruang gantinya.
Sejak tadi Asahi memang enggan menanggapi segala ocehan pria yang jauh lebih tinggi darinya itu.
"cantik deh sa, pake baju itu." ucap Yeonjun lalu berjalan bersama Asahi menuju set selanjutnya.
"Gue cowo ya." ucap Asahi seadanya.
Yeonjun hanya terkekeh melihat wajah judes Asahi.
"Wah kalian bener-bener cocok banget ya, kenapa go public aja? Kayaknya udah rahasia umum juga," ucap photografer yang tersenyum melihat Asahi dan Yeonjun.
"Maksudnya? Jangan ngomong aneh aneh deh." balas Asahi lalu berlalu dan langsung menuju setnya, ia ingin pekerjaannya cepat berlalu.
"Emang tsundere gitu dia, maaf ya pak." ucap Yeonjun yang masih berbincang dengan photografernya hari ini.
"Kenapa gak langsung nikah aja? Kayaknya kamu juga udah dapet restu dari orang tuanya ya? Buktinya saya calling manajemennya ditolak giliran calling ke mamanya dan bilang kalau modelnya sama kamu langsung diterima," ucap Photografer itu sambil terkekeh yang juga disambut senang oleh Yeonjun.
"Ntar tunggu timing aja pak, dia emang gak mau go public dulu."
Asahi benar-benar lelah, ia baru selesai saat jam menunjukkan pukul 10 malam. Ia bahkan terpaksa harus pulang bersama Yeonjun hari ini karena manajer Yeonjun yang tidak bisa menjemputnya menjadikan ia menumpang di mobil Asahi untuk pulang.
Dengan Yeonjun yang mengemudi, Asahi hanya duduk terpejam ia benar-benar lelah.
"Mau makan dulu gak sa?"
"Gak," jawab Asahi singkat tanpa berniat membuka matanya.
"Didepan sana ada restaurant enak, aku udah reservasi jadi mereka masih buka buat nunggin ki—"
"Gue bilang gak! Ngerti gak sih?!" Asahi membuka matanya dan menatap Yeonjun dengan kesal, ia benar-benar lelah hari ini dan masih harus menghadapi sifat seenaknya Yeonjun.
"Tapi kamu belum makan berat kan?"
"Gue capek! Stop seenaknya, lo bukan siapa siapa gue. Gue mau pulang capek tau gak sih! Gue lebih butuh tidur. Stop disini."
"Tapi sa–"
"Stop gue bilang!"
Yeonjun menghentikan mobil Asahi, dan Asahi langsung menbuka seatbelt nya.
"Bawa aja mobil gue pulang, besok lo balikin ke mama gue akrab kan sama dia? Dan stop bertingkah seolah kita ada apa apa."
Asahi keluar dari mobilnya sendiri mengabaikan ucapan apapun yang keluar dari mulut Yeonjun membuat Yeonjun sangat kesal.
Asahi sampai dirumahnya sekitar 15 menit, ia berjalan berjalan dari lobby apartementnya untuk menuju unitnya. Asahi berdiri bersandar didalam lift menunggu pintu lift terbuka, ia mencoba mengecek ponselnya lagi yang hanya terdapat pesan dari Yeonjun dan Mamanya yang sengaja ia abaikan.
Dengan langkah yang lemas, Asahi berjalan kedepan pintu apartemennya menekan beberapa angka untuk membuka pintu.
Ia bisa melihat lampu diruang tengahnya menyala dan mendengar suara berisik dari dapurnya. Asahi juga melirik kearah tas yang tergeletak tidak jauh dari sofa diruang tengahnya.
Mengigit bibir bawahnya, Asahi mencoba menahan isakan yang entah mengapa muncul.
Sementara didapur, Jaehyuk yang tengah menata piring dengan masakan sederhana yang ia buat mendengar suara pintu yang terbuka dan langsung melangkah ke arah ruang tengah. Ia melihat Asahi berdiri menunduk membuat Jaehyuk bingung.
"Asahi?"
Asahi mengangkat kepalanya, menatap Jaehyuk yang berjalan mendekat ke arahnya. Tiba-tiba saja air mata Asahi turun ke pipinya.
"Susah banget ya, Jae balas pesanku?" tanya Asahi pada Jaehyuk yang sudah berhenti didepannya.
Jaehyuk panik, ia bingung kenapa Asahi tiba-tiba menangis. Ia ingin memeluk Asahi namun ia bahkan belum sempat membersihkan diri sejak pulang dari kampus tadi, badannya masih penuh keringat setelah membuat makanan.
"Asahi, saya–"
"Aku nungguin kabar kamu dari pagi! Aku ngerti kamu banyak tugas, tapi satu pesan aja apa gak bisa?"
Asahi semakin kesal karena Jaehyuk yang hanya diam mematung didepannya, dengan kasar Asahi mendorong Jaehyuk membuat Jaehyuk termundur beberapa langkah dan Asahi langsung pergi masuk ke dalam kamarnya.
Sementara Jaehyuk tidak berani untuk mengejar Asahi, ia hanya diam menatap pintu kamar Asahi yang tertutup dengan keras.
💎💎💎
اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
Yhaa asahinya ngambek :( Thank you udah baca chapter ini yaa! See you! Jangan lupa tinggalin vote sama commentnya