Asri Telah Pergi

106 4 1
                                    


Dahulu, aku sering mengagumi luasnya sawah hijau di bawah langit biru

Di antara gunung, matahari pun bersahaja terbit

Namun kini, kemana perginya semua itu?

Bumi kini terluka, lumpur coklat menyelimuti setelah hujan

Tanahku yang dulu subur, kini berubah jadi abu

Ku mencari tanah becek yang dulu pernah kusaksikan

Namun mengapa kini tak kunjung terlihat?

Pohon cemara kehidupan masih tegak, namun tak lagi bermandikan hijau

Mereka kini dipenuhi jendela dan cahaya

Polusi telah mengubah wajahnya

Bagaimana mungkin semua ini terjadi?

Banjir dan tanah longsor seringkali datang menerpa

Asap dari barat membuat tetangga geram

Ibu Pertiwi hanya bisa menangis tanpa cela

Sedihnya, Ibu Pertiwi kini tak hanya meratapi

Namun juga mengemban beban yang berat

Anak-anaknya yang nakal tak kunjung belajar darinya

PuisiWhere stories live. Discover now