Bocah itu tengah tertidur di gendongan dew. Dew memutuskan ikut pulang ke Bangkok bersama Pete. Walaupun Pete sudah melarang keras tapi pria jangkung itu sangat keras kepala.

Tak butuh waktu lama Pete kini telah sampai di kediaman sanghetam, Venice juga sudah terbangun.

Tok..tok..

Cklek..

"Papa"-teriak Pete berlari ke arah Jackson dan memeluk tubuh pria paruh baya itu

"Papa sangat merindukan mu nak"-ucapnya seraya mengusap punggung sempit Pete.

"Apa papa baik-baik saja, kenapa semakin kurus"-omel Pete melihat tubuh ayahnya.

"Ahaha papa sudah tua seharusnya kau tak perlu kaget lagi nak, oh lihat siapa yang cemberut di sana"-ucap Jackson pada cucu nya itu.

"Ugh kenapa kakek tidak memeluk Venice juga"-ucap bocah itu merajuk.

"Ahaha kemarilah bocah nakal"-ucap Jackson menggoda Venice

"Aku sangat merindukan kakek"-ucap bocah itu memeluk erat tubuh kakeknya.

Dew dan Pete hanya tersenyum melihat keduanya, benar-benar sangat manis.

"Paman aku tidak bisa lama di sini, aku ada janji dengan teman ku"-ucap dew memohon undur diri

"Ah sayang sekali kau seharusnya ikut makan siang dulu, kau telah banyak membantu Pete. Terima kasih nak"-ucap Jackson menepuk bahu pria jangkung itu.

"Ah jangan sungkan paman, aku senang bisa membantu Pete"-ucap dew

"Kalau begitu aku permisi dulu"

Setelah dew pergi Pete mendudukan dirinya di sofa ruang tv, tak lupa Venice yang sedang memakan potongan buah yang bibi nam berikan.

"Jadi ada apa papa menyuruhku pulang"-ucap Pete

"Ibu mu"-ucap Jackson

"Ada apa dengan mama"-tanya Pete lagi ia tak suka papanya bertele-tele seperti ini.

"Ibumu koma sudah 5 tahun"-ucap Jackson dengan helaan nafas nya

"Apa yang terjadi pada mama sebelum nya"-tanya Pete

"Kau tau hati yang ada dalam tubuh Vegas?, itu adalah milik ibumu. Pada saat donor hati milik tul tidak cocok dengan Vegas ibu mu memberikan nya pada pemuda itu"-ucap Jackson.

"Tapi kenapa mama repot-repot sekali mendonorkan nya pada Vegas"-tanya Pete ia sungguh tak mengerti.

"Dia ingin menebus dosa nya padamu, ia ingin melihatmu hidup bersama orang yang kau cintai Pete"-ucap Jackson lagi.

"Tapi pa, bukankah mama sangat membenciku? Bahkan dia nyaris membunuhku"-ucap Pete tak percaya.

"Papa juga tidak percaya dengan semua yang ibumu lakukan. Pete disaat dia menyakitimu, secara tidak langsung dia juga mengobatimu, dia berkorban banyak untukmu"-ucap Jackson

Pete terdiam, ia masih tidak percaya apa yang ibunya lakukan.

"Aku ingin bertemu mama pa"-ucap Pete

"Kita akan pergi bersama-sama nanti sore"-ucap Jackson mengelus Surai hitam milik Pete.

.

.

Pada saat gun sedang memindahkan dokumen riwayat pasen tiba-tiba pintu ruangannya terbuka.

Gun menoleh ke asal suara itu.

Vegas!!

"Hey bung ku fikir kau sudah membusuk di chiangmai"-ucap gun dengan senyum remeh nya.

"diam kau, dulu siapa yang menumbalkan ku untuk jadi relawan di sana"-sindir Vegas

"Ahaha.. oke-oke aku minta maaf"-ucap gun dengan rasa bersalahnya.

"Gun apa kau sungguh tidak tau keberadaan Pete dimana"-tanya Vegas

"Aku sungguh tidak tahu Vegas kenapa kau sangat meten sekali sih"-sebal gun

Vegas menghela nafasnya kasar, kemana lagi ia harus mencari Pete. Bahkan ini sudah 5 tahun. Apa Pete belum puas menyiksa nya seperti ini

Pada saat Vegas sedang melamun dan gun sedang menulis dokumen nya. Tiba-tiba pintunya terbuka lagi menampilkan sosok bocah gembil yang menangis.

"Hiks"

"Hey adik manis kenapa kau berkeliaran di sini"-tanya gun seraya menghampiri bocah itu

"Venice tersesat hks"-ucap bocah itu

Ah lucunya..

Tapi tunggu dulu, kenapa bocah ini wajah nya seperti si sialan Vegas. Hanya bibir nya saja yg berbeda seperti bibir Pete.

"Vegas kemari lah"-ucap gun memanggil Vegas yang tengah menyembunyikan wajahnya di lipatan tangan nya.

"Aku tidak berminat dengan anak kecil gun"-ucap Vegas

"Kau lihat dulu"-paksa gun

Vegas menoleh dan memandang wajah bocah itu, tunggu dulu bibir bocah itu mengingatkan nya pada..

Pete??

Bersambung ..
Sorry for typo

Eh gue lagi dalam mood bagus jadi double up.. 🤣

the invisible~vegas pete 🔞🔞🔞Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon