0031

206 13 2
                                    

Setelah melakukan kegiatan panas nya, Pete kini sedang merebahkan dirinya di sofa merah kamar Vegas.
Vegas yang terduduk di lantai membelakangi Pete, anak itu tidak berisik karena Vegas memberi banyak cemilan. Pete sedang mengunyah seperti marmut.

Ketika Vegas sedang fokus pada layar laptop nya, tiba-tiba ponsel nya berbunyi. Tertera jelas di layar ponsel yang menelpon adalah nop.

"Hallo nop ada apa"-ucap Vegas masih dengan memandangi layar laptopnya.

"Pria yang menculik Pete kabur Khun Vegas"-ucap nop takut, bagai mana jika Vegas marah.

"Bagai mana bisa nop, biar ku tebak bahkan kau belum bertanya siapa dalang dari penculikan Pete, right."-ucap Vegas panjang lebar.

"Maafkan saya Khun Vegas, saya akan mencari pria itu sampai ketemu"-ucap nop dengan suara sedikit bergetar.

"Baiklah, cari sampai ketemu"-ucap Vegas menutup sambungan tersebut.

Helaan nafas Vegas terdengar nyaring membuat Pete menolehkan kepalanya pada dokter itu.

"Apa penculiknya belum ketemu"-ucap Pete bertanya pada Vegas.

"Preman sialan itu kabur"-ucap Vegas tanpa menolehkan kepalanya pada Pete

"Tenang saja dokter, nop pasti menemukanya"-ucap Pete

"Kau sungguhan ingin pulang Pete"-ucap Vegas membalikan tubuhnya menghadap pria manis itu yang sekarang menjadi candunya.

"Hm, tapi pulang ke rumah saya bukan rumah bibi nam"-ucap Pete sambil mengunyah Snack kentang itu.

"Bagai mana jika ibumu kembali"-ucap Vegas bertanya pada Pete.

"Saya juga tidak tahu"-ucap Pete sebenarnya masih trauma dengan malam mengerikan itu

"Tinggal lah disini bersama ku Pete"-ucap Vegas menatap manik kelam pria kecil itu.

"Nikahi saya dulu"-ucap Pete.

Membuat Vegas terdiam, apa ibunya akan menerima pilihan Vegas.

****
Hari sudah sore Pete akan pulang Ken akan menjemputnya.
Pria kecil itu merasa bahagia, bisa kembali kerumahnya ya walaupun ia masih sedikit trauma tentang kejadian itu.

"Pete ayo"-ucap Ken pada Pete yang sedang memasukan cemilan yang Vegas belikan

"Phi tunggu di mobil Aja"-ucap Pete

Ken pun keluar menuruti apa yang adiknya katakan, Pete menoleh kebelakang, Vegas sedang menatapnya intens seolah tak rela anak itu akan meninggalkannya.

"Nanti kalo dokter mendapatkan hari libur jemput saya kemari ya"-ucap Pete menatap lembut pada Vegas

"Kemarilah Pete"-ucap Vegas merentangkan tanganya.

Vegas memeluk tubuh kecil itu, menyesap aroma shampo yang tercium begitu manis, Pete mendongakkan kepala menatap Vegas
Lekat

CHUP~~

bibir kecil itu mengecup pelan bibir Vegas sedikit menyesapnya.

"Saya sangat mencintai pak dokter"-ucap Pete dengan sorot mata yang lembut.

"Aku lebih mencintai mu anak nakal"-ucap Vegas mencium pucuk hidung Pete.

"Pergilah Ken sudah menunggu lama"-ucap Vegas mengelus Surai hitam Pete.

Pete pun akhirnya keluar dengan sangat berat hati ia meninggalkan dokter mesum itu.

****
Perjalanan kota Bangkok memang agak sedikit ramai Pete yang bosan tentu saja memilih tertidur, Ken yang melihat adiknya terlelap ia berinisiatif memnyelimuti Pete dengan jas nya agar anak itu tidak kedinginan.

the invisible~vegas pete 🔞🔞🔞Место, где живут истории. Откройте их для себя