1. salam yang di balas

8 3 1
                                    

Aku syafa,  Syafa unnisa mahasiswa semester akhir yang di bebankan oleh revisinya skripsi, hobiku emmnm yang pasti rebahan, makan, dan  rebahan lagi, oh ya satu lagi jangan lupa merosting kehidupan hehehe, yang aku suka banyak, aku suka buku, aku suka dengerin lagu, aku suka nonton baik itu drama Korea, China, film dan lain sebagainya, aku sama seperti remaja biasa tidak jauh jauh dari ghibah dan nyeblak tapi tenang ada hal positif yang aku suka, aku suka Zidan Azami, dia adalah penceramah favorit ku bukan karna wajah nya yang tampan tapi orang yang di kenal dengan panggilan kak Zidan ini adalah salah satu tokoh yang mengayomi pemuda pemudi untuk lebih dekat kepada sang pencipta, aku bahkan punya mimpi sekali saja salam ku di jawab oleh kak Zidan pasti subhanallah banget, kajian kajian kak Zidan merupakan favorit ku di manapun tempat kajian itu berlangsung pasti akan ku sempatkan untuk hadir, seperti saat ini

Aku sedang duduk bersama sahabat seperjuangan ku Ami, mendengar kajian kak zidan yang sedang berlangsung di kampus kami saat ini, aula kampus dipenuhi mahasiswa kampus ku, tidak bisa di pungkiri bahwa kak Zidan bukan hanya penceramah favorit ku saja.

" Mi gimana ya caranya biar kak Zidan bisa jawab salam dari gue?"

Mendengar pertanyaanku Ami hanya memutar bola matanya malas sambil menghela nafas, wajar saja itu pertanyaanku ke sekian kalinya kepada Ami, sedikit tentang kak Zidan, namanya Zidan azami pengusaha muda yang bergerak di bidang kuliner yang memfokuskan makanan khas Indonesia, restoran kuliner yang di jalan kan oleh Zidan azami sudah terkenal diseluruh negeri, dan sudah banyak cabang yang terbuka di seluruh Indonesia dan kabarnya restoran cabangnya juga sudah ada di beberapa negara negara di asia, tapi di sela kesibukannya kak Zidan tetap menyisihkan waktunya untuk mengisi kajian kajian yang banyak di hadiri masyarakat khususnya anak muda, kajian kajian yang berisikan semangat untuk hidup, burbuat baik dan yang pasti mendekatkan diri kepada yang mahakuasa.

"Fa, syafa.."

"Em"

Lamunanku buyar tepat ketika Ami menepuk pundak ku

"Lo mu salam Lo di balas kak Zidan kan, sekarang angkat tangan Lo cepet sekarang"

"Hah"

Ujar ku bingung aku tidak mengerti apa yang di katakan Ami

"Angkat tangan Lo sekarang ANGKAT"

mendengar seruan Ami, latah ku membuat ku mengkat tangan tinggi tanpa mengerti apa yang sedang terjadi, dan tepat setelah tangan ku terangkat tinggi

"Iya silah yang ditengah, perkenalankan dirinya dulu lalu sampai kan pertanyaan insyaallah kak Zidan disini akan membantu menjawab pertanyaannya"

Ujar MC yang bertugas menunjuk ke arah ku di sepersekian detik kemudian pasti bisa kalian tebak apa yang terjadi, iya semua mata tertuju pada ku, ami taik jawab salam sih iya jawab salam tapi bukan gini juga kali .

Mau tidak mau siap tidak aku bangkit dari dudukku dan mulai berdiri diri di tempat

"Silahkan perkenalkan diri dulu"

Ujar MC tepat setelah mikrofon berada di tangan ku, aku Melirik kearah kak Zidan yang tengah melihat ke arah ku beberapa detik mata kami bertemu jantung semakin berdetak lebih cepat, tatapan itu hanya beberapa detik karena di detik berikutnya pandangan kak Zidan menunduk kebawah seperti biasa yang dia lakukan jika berhadapan langsung dengan akhwat, aku mengambil nafas dalam dalam sebelum mulai memperkenalkan diri, kalian ingin tau kabar Ami, tawa cekikikan nya masih terdengar dari awal semua rencananya terjadi sampai saat ini awas lu Ami

" Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu"

" Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatu"

Napas ku terhenti sejenak mendengar suara yang aku kenal menjawab salam ku lebih keras dari yang lainnya diKarean mikrofon di tangannya yang dia gunakan, saat ini aku ingin sekali menangis rasanya ya Rabb salam ku di balas oleh kak Zidan, mungkin aku masih saja terpaku jika MC kajian tersebut tidak menyadarkan ku

"Baik silahkan perkenalkan dirinya terlebih dahulu"

" Perkenalan nama saya Syafa unnisa Mahasiswa semester akhir di universitas negeri Islam anak bangsa, jurusan Bimbingan Dan Konseling Islam fakultas tarbiyah dan tadris"

Teputangan yang meriah terdengar dari ruangan ini , aku melirik lagi ke arah kak Zidan dan sama seperti tadi mata kami bertemu kali ini agak sedikit lama sebelum dia nundukan kembali pandangan nya

"Baik langsung saja pertanyaannya "

Mendengar perkataan MC membuat ku tertegun Mampus pertanyaannya sungguh aku tidak punya pertanyaan apa pun aku berdiri disini saja karena Ami bagaimana sekarang, aku melirik ke arah Ami meminta bantuan, tapi yang ku dapat kan hanya kedua bahu Ami yang terangkat bersamaan seolah berkata ya mana gue tau, awas lu Ami habis ini lu gue makan,

Ruang di sekitar mulai sengap menunggu aku untuk melontarkan pertanyaan, semua mata tertuju pada ku sungguh ini sangat membuat ku gugup bahkan lebih dari pada saat bimbingan skripsi pertama kali
Aku mencoba memutar keras otakku untuk berfikir,   ayok Syafa fikirkan sebuah pertanyaan pertanyaan pertanyaan dan

" Baik pertanyaan saya adalah bagaimana tanggapan dalam Islam untuk seseorang yang mencintai seseorang  yang tidak mencintai dan bahkan tidak mengenalinya!"

Tepat setelah pertanyaan itu seluruh ruangan yang tadinya senyap menjadi riuh seketika, aku lirik kembali ke arah kak Zidan tapi saat ini kami tidak saling bertatapan, dari tempat ku berdiri aku aku bisa melihat jelas di tersenyum manis menanggapi keriuhan yang terjadi

"Mohon jawabannya kak Zidan"

Ujar ku dengan sangat gugup dan tepat saat itu dia melihat ke arah ku, dia tersenyum dan menganggu, tuhan tolong kaliini aku tidak bisa lagi mengendalikan kewarasanku, seorang staf memberiku instruksi untuk duduk kembali, dengan kesadaran yang tidak sepenuhnya ada pada saat itu membuat ku tidak bisa mengenali instruksi yang di berikan hingga membuat Ami menari tangan ku untuk duduk, aku masih tidak percaya apa yang baru terjadi tadi keberuntungan yang sulit untuk di percaya saat itu aku tidak bisa fokus pada yang terjadi di sekitar ku aku bahkan tidak sadar bahwa perantayanku sudah dia jawab oleh kak Zidan, bahkan tidak menyadari apa apa saja yang terjadi disana bahkan  sampai kajian itu selesai
Yang aku ingat samar hanya perkataan Ami kepada ku tepat pada saat aku ditarik olehnya untuk duduk kembali

" Gimna rasanya dapat balasan salam dari kak Zidan  yang Lo impikan itu hah? Habis ini telaktir  gue seblak! "
.........

Tuhan menciptakan aku dan kamu di dunia ini mungkin bukan untuk saling memiliki, tapi hanya sekedar saling melirik lalu tersenyum...... 

                           azafa_000

                    .........TBC............

VOTE AND FOLLOW
MOHON KRITIK DAN SARAN SARANNYA
SELAMAT MALAM MINGGU








You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 17 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

you're mineWhere stories live. Discover now