"Ngghh.. mmfthh"

Desahan dan kecipak memenuhi ruang tv tersebut, Vegas yang semakin bernafsu kini mengalihkan ciumannya ke leher Pete. Menyesap nya hingga meninggalkan spot merah matang di perpotongan leher nya.

"Ngghh.. aaahhhh"

"Ss-udah ngghh"- ucap Pete di sela desahnya.

"Ahaha baik lah, salahkan tubuhmu yang terlalu nikmat"-ucap Vegas mengusap bibir basah Pete.

"Mau pulang sekarang?"-tanya Vegas

"Hm, tapi mau beli daging panggang dulu ya"-ucap Pete

"Hm kau akan mendapatkannya"-ucap Vegas.

.

.

"Aku tidak bisa bertemu paman, mama sudah berisik menelpon ku terus"-ucap Vegas menyembulkan kepalanya di pintu mobil.

"Tidak apa-apa nanti aku bilang pada papa, dokter sangat buru-buru"

"Baiklah aku pergi"-ucap Vegas mengemudikan mobilnya.
.

.

Pada saat Pete memasuki rumah nya, ia mendengar ayahnya sedang berbincang dengan Ken.

Tidak apa-apa bukan kalo menguping sedikit.

Pete bersembunyi di tembok pembatas ruang tamu dan ruang tv.

"Apa yang harus papa katakan pada Pete Ken"-ucap Jackson dengan helaan nafas beratnya.

"Apa kita harus membawa Pete ke luar negri saja pa"-ucap Ken

Pete sangat bingung dengan pembicaraan ayah nya dan kakaknya.

"Tuan pong sangat tidak bisa di bantah, dia bilang jika bukan papa yg menjauhkan Pete lebih dulu dia akan menjauhkan Vegas dengan cara nya sendiri"-ucap Jackson

"Aa-apa maksud papa"-ucap Pete yang tiba-tiba menghampiri keduanya

"Nak sejak kapan kau disini"-ucap Jackson kaget

"Aku tidak mau pa hks"-ucap Pete terisak pelan.

"Maafkan papa, tidak bisa berbuat banyak Pete. Tuan pong akan menikahkan Vegas"-ucap Jackson menjelaskan apa yang di ucapkan pong.

Bocah itu menggeleng ribut kenapa ini harus terjadi lagi, apa tidak ada bahagia untuk Pete sedikitpun?

Jackson memeluk erat tubuh gemetar itu, ia tidak bisa melihat Pete seperti ini.

.

.

"Aku sudah bilang aku tidak mau pa"-ucap Vegas dengan wajah marah nya.

"Sadarlah Vegas, apa sebenarnya yang kau lihat dari anak itu? Dia sudah nyaris membuatmu mati."-ucap pong penuh penekanan.

"Kenapa papa selalu mengungkit hal itu, papa lihat Bahakan aku masih hidup sekarang"-ucap Vegas tak mau kalah

"Baik lah, kau hanya punya dua pilihan. Menikah dengan Perth atau kau aku pindahkan tugas mu di RS luar negri"-ucap pong dengan ancaman nya.

"Papa tidak bisa melakukan ini padaku"-ucap Vegas

"Kenapa? Ah atau kau ingin papa menyingkirkan anak itu dengan cara papa sendiri!"-ucap pong menyeringai

Tidak!!

Vegas tidak mau itu terjadi lagi, perkataan ayah nya tidak akan main-main.

"Baik, aku akan menikahi Perth"-ucap Vegas pinal.

Setidaknya ia tidak di jauhkan dari Pete, Vegas akan menerima pernikahan ini. Hanya setahun lalu ia akan menceraikan Perth.

Ya Vegas tau ini akan menyakiti Pete tapi ini jalan satu-satunya, ia akan menjelaskannya pada Pete nanti.

.

.

"Pergilah ke Korea, kuliah disana buktikan pada Vegas bahwa kau mampu menjenjang pendidikan yang lebih bagus"-ucap Jackson mengusap lembut tubuh Pete.

Disela isakanya, Pete menatap mata pria paruh baya itu.

"Aku tidak akan membuat Vegas dalam bahaya lagi pa, walaupun tidak bisa bersama setidaknya aku masih bisa melihat Vegas"-ucap Pete dengan keputusannya.

"Papa percaya padamu nak"-ucap Jackson memeluk tubuh gemetar itu.

"Papa akan mengurus semuanya, dan kau akan berangkat Minggu depan"-ucap Jackson.

"Apa aku di sana sendirian?"-tanya Pete.

"Tidak nak, disana ada putra dari teman papa yang akan menemani mu"-ucap Jackson

Ya mungkin saatnya Pete harus melupakan Vegas, tuan pong benar karena Pete Vegas hampir merenggut nyawa.

Apapun yang akan terjadi nanti, terjadilah~~

Bersambung

Sorry for typo..

Sori baru up, gua sibuk nafas😪


the invisible~vegas pete 🔞🔞🔞Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt