Prolog

3.8K 271 21
                                        

"Putus?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Putus?"

Ia mematung di tempatnya, bagaimana kata-kata yang baru saja Ia dengar mampu membuat keadaan ini jauh lebih buruk, hubungan mereka tidak sehari dua hari, namun sudah 6 tahun, Marsha rela jika tidak satupun yang Bhumi akui kepada keluarga lelaki itu tentangnya, bagaimana Bhumi merahasiakan dirinya kepada Bapak, bagaimana Bhumi lebih memprioritaskan Bapak dibandingkan dengan dirinya.

Bhumi laki-laki lembut, persis seperti Bapak, baik, tidak pernah neko-neko, namun cintanya kepada Bapak jauh lebih besar dibandingkan dengan cinta laki-laki itu kepada dirinya.

"Kamu kalau mau nikah, bukan Aku orangnya Sha. "

"Apa lagi yang kamu tunggu Mas Bhumi?, Aku udah 30 tahun, kita udah tua, Aku mungkin aja gak lagi dalam usia produktif untuk hamil. "

"Kamu boleh terima lamaran Nathan kalau tujuan kamu sekarang itu nikah, Aku tau Orin udah cariin kamu jodoh kan?"

"Mas, ya pasti Mami nyariin aku jodoh, Maura udah mau anak dua Mas, bayangin, dan aku bertahan dengan kamu sampai saat ini tanpa kepastian?"

"Ya udah Sha, Kamu bisa nikah sama Nathan, Aku ikhlas. "

"Mas. "

Marsha berteriak frustasi, entah pertengkaran yang sudah berapa kali terjadi, perihal sama, pernikahan yang tidak pernah ada jawabannya, Bhumi tidak menjelaskan apapun tentang alasannya tidak ingin menikah, semua dari mereka sudah menikah, kecuali dengan Rebecca dan Bhumi, gadis itu terlalu ambisius dalam bekerja, dan Bhumi terlalu berambisi untuk mencari wanita yang seperti sang Ibu, yang bisa memprioritaskan Bapak seperti yang Ia lakukan selama ini.

"Kita sampai di sini aja Sha. "

"Kamu bercanda kan Mas?"

"Marsha, Mas ngerti kegundahan kamu, Mas gak mau nahan kamu, kalau gak nikah sekarang ya kapan lagi Sha. "

"Aku udah bertahan sejauh ini, dan kamu kira bercanda?"

"Kamu seharusnya dapetin apa yang kamu mau kan?, yaudah Sha, Kamu bisa kok nikah sama Nathan, apa lagi?"

"Aku gak pernah ngerti jalan pikiran kamu Mas. "

"Karena kamu bukan Ibu yang selalu bisa paham sama aku tanpa aku harus bilang apapun. "

Wanita itu jengah, demi apapun, Bhumi selalu membandingkan dirinya dengan sang Ibu, berulang kali lelaki itu mengatakan ingin memiliki istri persis seperti sang Ibu, Ia ingin dicintai sebesar cinta Ibunya terhadap sang Bapak, namun Ia lupa, jika Marsha bukan Becky, semua wanita tidak ingin dibedakan dari segi apapun dalam mencintai, Mereka berbeda, menyayangi dengan caranya masing-masing.

"Mas, cukup...

"Kita selesai Sha, Aku pamit. "

Mungkin setelah ini Ia akan merasakan kosong di dalam hatinya, selama 6 tahun ini, ada Marsha yang membuatnya ramai, namun kali ini, Ia memutuskan hal gila ini adalah satu-satunya pilihan untuknya, agar tidak mengikat wanita itu dalam keraguannya untuk kehidupan pernikahan, Ia hanya takut jika Ia akan kurang dalam hal menyayangi sang Bapak, Ia tidak bisa membagi apapun dengan siapapun, perihal Bapak, dan yang jelas, Marsha berbeda sekali dengan sang Ibu, Ia jauh lebih tidak sabaran dan keras kepala.

Determine (Freenbecky)Where stories live. Discover now