"ESOK kita nak balik dah, Zahra dah habis packing barang kan? Dah check semua?" Soal Haydhar memastikan
Zahra hanya mengganggukkan kepala nya sebagai balasan.
"Hm... Kita tak duduk rumah mama dulu ke nanti?" Zahra bersuara
"Zahra rindu mama.. " ujar Zahra lagi
Haydhar jalan merapati Zahra perlahan
Dagu Zahra dipegang lembut .
"Nanti kita singgah sana sekejap, tapi kita tak boleh tidur sana tau sebab aku masih ada lagi kerja nak kena buat dekat sini." Haydhar memujuk serta mengusap perlahan pipi Zahra sambil menundukkan pandangan.
Zahra pun ikut menunduk tidak merespon apa apa
Dup dub dup dab ..
'Ya Allah.. Aku tak pernah macam ni dengan lelaki!
Zahra mendongak ke atas ingin mengutarakan kan sesuatu tapi belum sempat dia ingin membuka mulut
matanya disambut panahan mata tajam Haydhar.Haydhar hanya memandangnya redup damai sedangkan dia
merenung dalam ke mata itu , dalam hati sudah berbagai pujian yang ingin di luah.
Cantik nya mata hijau tua dia ni..!
Jari jemari nya terasa gatal hendak di angkat dan ikut mengusap alis tebal itu ingin di tilik.
Tapi belum sempat Haydhar semakin mendekat kan wajah nya sehingga Zahra dapat merasakan hembusan hangat dari Haydhar.
Dia yang sedang kusyuk merenung tadi mula merasakan diri nya semakin rapat dengan Haydhar
Dia mengundurkan diri kebelakang.
Bila merasakan tiada ruang lagi untuk melepaskan diri dia mengetap sedikit gigi nya .
Terkeluar jelas kerutan di dahi licin milik Zahra tanpa sengaja.
Haydhar hanya senyum menyenget untuk menghilangkan rasa geli hati dengan ekspresi wajah Zahra itu.
'Comel juga dia ni'
Dia makin mendekat kan wajah nya.
Hampir.. Dan semakin hampir...
Wajah mereka berdua semakin dekat..
Berderu nafas Zahra menanti tindak balas selanjutnya oleh Haydhar
Tiba tiba dalam masa genting itu juga, perut milik Zahra berbunyi memainkan drum minta di isi .
Mulut Zahra terlopong sedikit
'Amalak! Kuat nya perut aku berbunyi...!!'
Zahra yang tiba tiba menjadi awkward itu kembali berpaling kan kepala nya ketepi sambil menahan malu dia menahan dada Haydhar yang semakin mendekat.
Apa rapat rapat ni! Sesak nafas lah!
Zahra mendengus kasar sambil menolak dada bidang Haydhar kuat.
Ugh!
Haydhar tak berganjak sedikit pun.
Badan dia ni batu ke apa?! Keras betul.
Haydhar mengigit bawah bibir nya menahan dari pada tergelak.
Tapi dia tak sanggup!
Haydhar tertawa bebas setelah itu .
Perlahan dia menjauh sedikit memberi ruang kepada Zahra.
Bagi dia hembus nafas duluu huu haa huu haaa.