Hah... Hah! HAH?!!

996 225 44
                                    

ADA YANG MASIH INGET CERITA INI NGGAK??!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ADA YANG MASIH INGET CERITA INI NGGAK??!

MAAF BANGET YA OTOR LAMA HIATUSNYA.
Duh udah macem otor otor manhwa profesional di webtOon yaa yang hiatus dalam rangka memperbaiki kondisi mental dan biar fresh ideas ngalir lagi.

Pokoknya otor minta maap karena lama g muncul.
Yang ngikutin cerita Elea-Bryan di Karyakarsa juga maapkeun banget. Karena ada plot yang masih mau otor ubah jadinya belum otor tamat-tamatinn.
Astagaa banyak juga PR nyaa yaa.

Tapii terima kasihh yaaa yang masih setia sama otor, vote dan komen yang nanyain otor.
It means so much!!!

Selamat memperingati kenaikan Yesus Kristus bagi yang merayakan.
Happy Long Weekend semuanyaa!!
Otor sayang sobat orangekuuu 🤗🤗🤗

⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️

***

"Saka!Sinii!" teriak Aisyah. Aku menutup telinga, pura-pura keganggu.

Saka yang lagi mengambil es batu di freezer terperanjat mendengar lengkingan suara Aisyah.

Sakti senewen, "Kalah toa masjid sama suara lo, Cha."
Berkat ukuran rumah yang kecil, suara sendok jatuh aja bisa kedengeran serumah apalagi teriakan Aisyah.

Aisyah menghela nafas, "Ya bantuin makanya."

"Ya ini lagi bikinin kopi," jawab Saka mengikuti nada kesal Aisyah.

"Buat siapa?" Aisyah masih merepet.

"Om sama gue lah."

"Hidup oh hidup. Memang ditakdirkan ada yang tugasnya bikin es batu dan ada makhluk yang tugasnya ngabisin es batu."Kali ini aku ikut protes, soalnya aku yang selalu bikin es batu.

Mama mencolek lengan Aisyah. "Biarin nemenin Om. Cewek-cewek aja yang nyiapin." Aisyah manyun.

Hari ini, hari ulang tahun Mama. Setiap tahun aku mengundang Saka dan Aisyah ke rumah buat bareng-bareng menyiapkan makan malam lalu makan bareng. Tradisi baru sebenernya, mungkin baru sekitar tiga atau empat tahun-an.

"Bagian cuci piring nanti tim cowok, ya." Aisyah si paling nggak mau membeda-bedakan pekerjaan antar gender, memastikan Saka dapet peran. Aisyah kalah strategi sama Saka yang datang-datang bawa kado tas mahal, Mama luluh. Alhasil Aisyah dan aku yang diberdayakan Mama menyiapkan segalanya.

"Udah mateng semua nih, Tan?" Aisyah memastikan lagi sambil memindahkan ayam goreng ke piring saji.

Mama berhenti menyendok nasi kuning dari rice cooker. "Nasinya langsung ambil di rice cooker aja kali, ya? Nggak perlu dicetak?"

Aku menyomot ayam yang digoreng Aisyah lalu menggigitnya. "Yauda gitu juga nggak pa-pa, buat kita-kita ini," jawabku santai. "Enak." Aku menilai ayam gorengan Aisyah kemudian menatanya di meja makan.

"Next kalau gue ajak Voni boleh nggak?" tanya Saka setelah menaruh es kopi di meja depan televisi di mana Papa duduk. Voni pacar baru Saka by the way. Tapi ya gitu, Tuhan memang satu kita yang tak sama kalau kata penyanyi Marcel.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 10 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ROM-COM (ROMANTIC COMA)Where stories live. Discover now