PROLOG

6 2 0
                                    

Pada suatu desa rahasia yang di sembunyikan oleh bukit besar di sekelilingnya, terdapat dua anak kecil yang sedang bercengkrama.

"Kembalikan buku itu padaku, Camilo!", seru sang anak perempuan.

"Wlee ambil saja kalau bisa. dasar pendek!", saut anak laki-laki itu.

Sang anak perempuan terus berusaha mengambil buku yang sedang diangkat tinggi-tinggi oleh bocah laki-laki berumur 1 tahun lebih tua darinya itu. Namun, bocah laki-laki itu benar-benar tidak memberikannya.

Anak perempuan itu terus berusaha menggaainya. Ia berjinjit dan sedikit melompat untuk bisa menggapai buku itu, dan berhasil..

"Yeay dapat- WAAA" saat Ia berhasil menggapainya, Ia justru tersandung dan jatuh menimpa Camilo.

"Aduhh.." keluh Camilo.

Mereka jatuh ke genangan lumpur sehingga membuat baju mereka dan bukunya kotor. Elena mulai menangis karena buku dan baju kesayangannya itu menjadi kotor.

"E-eh, apa kau baik-baik saja?" Camilo agak panik. Ia hendak mengecek keadaan Elena, namun Elena dengan cepat berdiri dan berlari meninggalkannya sambil berteriak 'Camilo Menyebalkan!'.

Camilo merasa bersalah namun juga kesal karena Elena yang jatuh, membuat bajunya kotor.

Keesokan harinya, Camilo bertemu dengannya lagi. Camilo menghampirinya dan hendak meminta maaf padanya.

"Eum.. Elena, maafkan ak-" ucapannya terpotong karena Elena sudah berbicara lebih dulu.

"Jangan bicara padaku! aku membencimu!" seru Elena kemudian pergi meninggalkan Camilo.

Camilo tetap terus mengejarnya, "Kumohon maafkan aku! lagipula kamu kan juga membuat bajuku kotor"

Elena berhenti berjalan, tangannya mengepal kuat. Ia menghadap ke Camilo dengan tatapan berkaca kaca sekaligus kesal, "ITU BUKAN BAJU BIASA!" teriak Elena.

Camilo sedikit tersentak, Ia tidak mengerti kenapa gadis itu sangat marah.

"I-itu, itu pemberian i-ibuku-" lanjut Elena dengan terbata bata karena menahan tangisnya.

Saat Camilo hendak berbicara lagi, seseorang memanggilnya. Ia terpaksa harus pergi meninggalkan gadis itu sendiri.

Ia masih merasa bersalah dengannya, tapi dia tidak mengerti 'Kenapa memangnya kalau pemberian ibunya? bajuku juga dari mami' didalam benaknya, Ia terus bertanya tanya kenapa baju bisa menjadi speenting itu untuk Elena.

~~~~~

Setelah kejadian itu, Elena dab Camilo jadi lebih sering bertengkar setiap bertemu. Elena selalu menjadi korban kejahilan Camilo, namun gadis itu juga selalu membalas kejahilan Camilo.


"Kau sangat menyebalkan!"

"Kau lebih menyebalkan!!"

Itulah yang selalu mereka katakan setiap bertemu. Sampai di suatu hari Camilo mendapat kabar bahwa ibu gadis itu telah tiada. Dan setelah itu, keluarganya pergi meninggalkan Encanto.

'huh, syukurlah gadis menyebalkan itu sudah pergi. aku jadi tidak akan bertemu dengannya lagi, kan?...' batinnya.

Ia terdiam sejenak, sepercik perasaan resah dan sedih muncul di hatinya entah karena apa. Namun, ia menepis perasaan itu jauh-jauh.

~~~~~

OKEEYY segini aja dulu prolognya yaaa! see you in next episode.

JANGAN LUPA VOTE AND KOMENN!!! 😤😤😤

 The Reason? [CAMILO MADRIGAL X OC]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon