Pesta diantara indahnya alam (1)

Start from the beginning
                                    

"Hoi! Ngak laki banget! Kalau berani lakukan gaya Lin Zhou dong!" Seru Lin Hanna memprovokasi. Sikap anak itu berhasil membuat Lin (Y/n) menggelengkan kepalanya dengan pelan.

Pemuda berpakaian kuning itu merentangkan tangannya, dia menunjuk kearah Lin (Y/n) dengan jaru telunjuknya penuh keangkuhan. "Aku menantangmu dalam duel teratai merah!" Sekarang dia mengatakannya, kini tidak ada jalan berputar. 

Duel teratai merah adalah duel yang Lin (Y/n) buat untuk mencegah terjadinya keributan di puncak Lin Zhou. Pasalnya orang yang mengumandangkan duel ini akan melakukan pertarungan melawan orang yang ia tantang, jika mendapat penolakkan maka kekuatan spiritual orang yang menantang akan di segel selama kurang lebih seminggu.

Namun jika diterima, maka duel akan langsung dilakukan di lapangan puncak Lin Zhou dengan syarat, pertarungan selesai jika salah satu orang mengeluarkan darah. Setelahnya, pihak yang menang juga akan kehilangan darah sebanyak darah yang musuhnya hilangkan. Inti dari duel ini adalah membuat mereka yang mencari ribut jerah.

"Ha... Lin Hanna, siapkan tempatnya."

.....

Kejadian ini tidak pernah terjadi sebelumnya, Li Rushan dan keempat rekannya menatap khawatir kepada anak yang menantang Lin (Y/n). Chen Baihu jelas melihat perbedaan kekuatan yang tinggi disana. Tetapi hal ini tidak dapat dielakkan lagi. Bahkan para tamu yang baru tiba tampaknya tertarik dengan pertarungan ala Lin Zhou.

Lin (Y/n) berdiri berhadap-hadapan dengan Jin Chan, murid junior dari klan Lanling Jin. "Baiklah, selama pertarungan berlangsung anda berdua dipersilahkan untuk menggunakan senjata dan sihir apapun. Peraturannya hanya satu, yang mengeluarkan darah duluan adalah pihak yang kalah," ucap Wu Lefan terkekeh garing.

Tanpa diberitahupun dia juga sudah tau siapa yang akan menjadi pemenangnya.

"Pertarungan akan dimulai dalam tiga, dua, satu!" Setelah seruan dari Wu Lefan, anak panah langsung ditembakkan kearah Lin (Y/n). Tentunya benda-benda itu terhenti sebelum bahkan dapat mendekati tubuh sang gadis. "Luar biasa, kultivasinya sangat tinggi." Ucapan itu dikatakan oleh seorang anak dari Gusu Lan melihat aksi Lin (Y/n).

"Lin (Y/n)..." Gumam Lan Wangji jelas melihat siapa yang ada diarena pertarungan. Jin Zixuan menatapi anak didiknya dengan tatapan malu. "Papa! Lihat dia membuat masalah lagi! Menyebalkan!" Seru Jin Ling disebelahnya dengan nada kesal. Terkekeh melihat tingkah Jin Ling, Jin Zixuan menepuk kepala anak itu dengan pelan.

"Jin Ling, lihatlah pria berambut (H/c) itu." Sang anak mengikuti perintah ayahnya, dia mendapati sosok yang tampak seperti remaja, bahkan mungkin lebih kecil darinya. "Tubuhnya kecil sekali, aku tidak yakin dia bisa bertahan lebih lama lagi. Memangnya ada apa papa?" Tanya Jin Ling kembali melirik kearah ayahnya.

Sekali lagi, sosok Jin Zixuan terkekeh mendengar jawaban anaknya. "Dia adalah orang yang menyelamatkan ku dan mama mu dahulu," ujar Jin Zixuan sontak membuat mata Jin Ling membola. "Paman agung Lin!?" Seru Jin Ling tidak percaya akan apa yang dikatakan oleh Jin Zixuan.

.....

Suara musik dapat didengar pada lembah itu, Wei Wuxian mengamuk dan banyak nyawa sudah melayang. Jin Zixuan berusaha mendekatinya, bagaimanapun Wei Wuxian adalah adik angkatnya sekarang. "Wei Wuxian, ku mohon tenangkan diri!" Kejadian ini memang benar Jin Zixuan mengaku bahwa ini adalah kesalahan Lanling Jin yang memprovokasi Wei Wuxian.

"Kenapa kau tidak meminta mereka menurunkan senjata mereka duluan saja?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Wei Wuxian sembari pria itu memegangi kepalanya. Pembicaraan antara keduanya tidak dapat dielakkan. Sekali lagi Jin Zixuan meminta Wei Wuxian untuk menangkan diri.

"Tenang? Jin Zixuan, kau benar-benar tidak tau rencana mereka untuk membunuhku?" Tanya Sang pria menatapi tajam kearah kakak iparnya. "Wei Wuxian apa kamu gila!?" Seru Jin Zixuan berlari kearah sang pemuda. Tanpa ia sadari sosok Wen Ning telah menatapinya.

𝑇ℎ𝑒 𝐶𝑟𝑜𝑠𝑠𝑑𝑟𝑒𝑠𝑠𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑖𝑧𝑢𝑛 𝑎𝑛𝑑 𝐻𝑒𝑟 𝐻𝑎𝑟𝑒𝑚Where stories live. Discover now