06

253 26 0
                                    

Aska kembali ke mansion dengan raut wajah letih, baru hari pertama sekolah dia sudah babak belur saja, mana badannya pada sakit semua, malang Sekali nasib pemuda satu ini

Dia mendorong pintu mansion dengan lemah, rasanya dia Sudah tak bisa berjalan karna memang tenaganya telah habis

Terlalu sibuk dengan rasa lelahnya sampai Aska tak merasa jika dia tengah menjadi perhatian orang orang yang berada di ruang tamu

Aska menatap mereka kaget, astaga dia lupa jika dia tak diizinkan untuk lewat pintu utama mansion, habislah penderitaannya hari ini akan bertambah,lihat saja tatapan tajam yang dilayangkan Bagas padanya

"Dia siapa Lo gas?" Tanya salah satu dari 4 orang pria paruh baya yang ada di sana

Bagas melirik temannya sekilas, Lalau menatap tajam pada Aska yang telah terlihat kacau

Sialan! Anak ini kenapa ada disini, harusnya dia melewati pintu belakang, setelah ini teman temannya pasti mulai berisik.

Aska terkesiap saat melihat tatapan tajam Bagas, ayolah wajahnya telah hancur karna kejadian tadi siang di sekolah masa sekarang dia juga harus merelakan tubuhnya sebagai sasaran pelampiasan emosi Bagas

"Dia anak pelayan di sini"


Deg

Aska langsung mengangkat kepalanya kala mendengar ucapan Bagas, apa? 'anak pelayan'
Walaupun dia sekarang telah tak peduli dengan keluarga sialan ini ,tapi tetap saja dia merasa sakit hati karna ucapan sampah Bagaskara sialan ini

"Oooh" balas pria paruh baya itu semabri manggut manggut tak jelas

Aska kembali menatap Bagas yang juga tengah menatapnya dengan tatapan memberi isyarat untuk pergi dan jangan lupakan wajah kesal bagaskara

Aska membungkukkan badannya dan pergi dari sana, hari ini rasanya dia hanya ingin berbaring di tempat tidur kecilnya, pinggangnya serasa sudah tak ditempatnya

"Astaga den!! Ini kenapa babak belur begini? Aden berantem di sekolah? Kenapa bisa berantem sih den, ini baru hari pertama sekolah loh, masa udah berantem aja"

Baru saja hendak masuk ke kamarnya, Aska malah mendengar Omelan mbok Jum yang tak ada hentinya

"Aska ga papa kok mbok, Aska kan laki laki jadi wajar kalau pulang pulang memar begini" ujar Aska berusaha untuk tetap terlihat baik baik saja

Mbok menarik nafas pasrah, ini memang sudah biasa terjadi tapi tetap saja mbok juga khawatir jika Aska selalu terlibat kekerasan di manapun dia berada

"Kalau gitu kamu ganti baju dulu, nanti kedapur ,biar mbok obati " ujar mbok yang sudah terlihat jengah.

"Kalau gitu Aska masuk ya mbok"

Mbok hanya membalas dengan anggukan kepala .

.

.

.

Sedangkan di ruang tamu, dimana terdapat Bagas dengan beberapa temannya yang tengah membahas bisnis dan mengobrol santai.

"Tapi gue rasa ini bakalan berhasil sih... gimana menurut Lo gas?" Tanya seorang paruh baya yang mungkin telah mencapai kepala empat

Bagas terlalu larut dalam pikirannya hingga tak mendengarkan penjelasan dari teman disampingnya

"Bagas!! Heyy!" Ujar pri paruh baya itu heran

Bagas tersentak dan menatap temannya gugup " hah kenapa kenapa" ujarnya

"Lo kenapa sih gas? Sejak pemuda barusan lewat Lo jadi ga konsen gini" ujar paruh baya itu jengah

Pria paruh baya itu adalah , tuan Sergio jayatama, Boby Nugraha, Albian Mahendra (ayahnya Evan) , dan tuan Hendru wibomo

Tiktik Balik TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang