Ingatan Wei Wuxian jauh melayang, dimana dirinya terbangun di tempat lembab dan gelap. Lan Wangji bilang itu adalah Jingshi, sangat jauh berbeda dengan Jingshi yang ia lihat sekarang.

"Apa benar aku kerasukan kemarin? Tapi kenapa aku tidak merasakan apapun setelahnya?". Gumam Wei Wuxian

Matanya menatap lurus dengan sayu ke arah Jingshi. Tiba-tiba sekilas bayangan tentang seorang anak kecil dengan senyuman lebar melintas di benaknya, Wei Wuxian tersentak. Ia bangkit dari duduknya.

"Benar. Anak itu! Aku harus mencari tahu anak itu! Sejarah sama sekali tidak menyebutkan tentang Lan Wangi yang punya seorang anak. Lalu siapa dia?". Seru Wei Wuxian sembari melangkahkan kakinya menuju tangga, turun dari menara.

Sementara itu dari jauh di bawah sana, sepasang manik emas menyala menatap kepergian remaja Wei dengan tatapan dingin dan sedikit bergetar. Sekilas manik itu berkilat.

Di siang hari yang cerah dengan sinar mentari yang terik namun tidak untuk area Gusu Lan high school, seorang remaja salah satu siswa di sana tengah berkutat dengan buku-buku di perpustakaan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di siang hari yang cerah dengan sinar mentari yang terik namun tidak untuk area Gusu Lan high school, seorang remaja salah satu siswa di sana tengah berkutat dengan buku-buku di perpustakaan.

Wei Wuxian sibuk membolak-balikan halaman demi halaman dari sebuah buku kemudian berganti ke buku selanjutnya, sendirian. Sementara temannya sedang menjalani hukuman di ruang kedisiplinan.

Mata rusa itu dengan teliti memindai tulisan-tulisan yang ada di halaman salah satu buku bersampul usang. Tulisan di sampul itu tidak terbaca, selain menggunakan huruf tradisional juga tulisannya yang sebagian pudar sehingga Wei Wuxian tidak dapat menerjemahkannya.

Buku itu menyita perhatian Wei Wuxian ketika ia sedang mencari-cari buku yang memuat sejarah lengkap keluarga Lan. Dan tanpa sengaja matanya menangkap buku tua usang yang terselip di pojok dalam keadaan kotor dipenuhi debu dan jaring laba-laba.




...
Aku seorang Wen dengan nama kehormatan Qionglin.

Aku menuliskan sesuatu yang tabu di kertas ini. Kelak akan menjadi sebuah buku yang berisi informasi penting bagi orang-orang serakah yang tidak pernah puas atas apapun yang dimilikinya.

Tuanku, sang Yiling Laozu yang luar biasa hebatnya. Berhasil memecah kekuatannya menjadi sebuah makhluk berkekuatan tinggi. Kekuatannya hampir setara dengan tingkat surgawi. Yin hufu. Seekor harimau yang berbentuk ular.

Tuanku memberinya nama Yuan, dan ia menjelma menjadi seorang anak laki-laki yang tampan. Menjadi tuan mudaku.

Tuan mudaku adalah anak yang ceria, kulitnya putih dan wajahnya tampan seperti ayahnya. Tuan mudaku hanya mewarisi sifat dan senyuman dari tuanku.

Yin hufu itu, tuan mudaku. Adalah sebuah senjata terhebat yang bisa meratakan satu negara dalam sekejap mata. Banyak dari mereka para manusia menjijikkan yang tidak pernah puas atas apa yang telah ia capai memperebutkan tuan mudaku.

Memintanya dengan cara halus kepada tuanku, membelinya dengan harga tinggi, bahkan dengan cara kasar dan kotor sekalipun. Namun tuanku tetap mempertahankannya. Begitupun dengan diriku.
...


Wei Wuxian terdiam sejenak setelah membaca satu halaman pertama dari buku usang itu.

Remaja itu mencoba mencerna sebuah informasi dari sana.

Di situ tertulis, ada sebuah senjata mematikan yang kekuatannya sangat besar. Senjata itu seekor harimau berwujud ular, menjelma menjadi seorang anak laki-laki. Senjata itu bernama Yin Hufu.

"Harimau berwujud ular? Bagaimana itu?". Gumam Wei Wuxian sembari membayangkan seekor ular berkepala harimau lengkap dengan lorengnya.

"Tunggu dulu! Ular? Anak laki-laki? Jangan-jangan.... !!".

Senyuman seorang anak laki-laki kembali melintas di benaknya.

"Tapi siapa aya— !!".

Wei Wuxian lantas bergegas pergi dari perpustakaan membawa serta buku usang itu di pelukannya. Tujuannya adalah kamar asramanya.

Dengan langkah tergesa dan mengabaikan sapaan sang kepala asrama, Wei Wuxian berlari menaiki anak tangga. Dirinya tidak peduli jika terkena hukuman karena telah melanggar peraturan.

Sang kepala asrama memandangi punggung remaja Wei itu yang kian menjauh dan menghilang dengan pandangan tidak terbaca. Tangannya ia simpan di belakang punggungnya, salah satunya sibuk memutar dua buah dadu.


.
.
.

TBC

Ada yang bisa nebak dari kedua bab ini?

Kuis :

1. Kenapa Wei Wuxian melewatkan satu hari tanpa sadar?

2. Siapa sebenarnya kepala asrama?

Hadiahnya lope dari mami Wei 😌❤️

谢谢大家。

王桥万 - Ong Keow Ban, 2024.

Handsome Ghost [WangXian] ENDWhere stories live. Discover now