𝐓𝐡𝐫𝐞𝐞

2.8K 477 34
                                    

Jangan pelit kasi vote!
Komen kalo suka yaa..

•••

Kenyataannya Renjun hanya menurut patuh ketika dibawa oleh Alpha Donghyuck, tidak protes jika nyatanya Ruby malah aman aman saja. Serigala yg notabenenya makhluk paling agresif sekalipun nampaknya tidak berlaku pada Ruby, Renjun berulang kali mendengus pasrah begitu Donghyuck menggenggam tangannya untuk mengikuti kemana dia pergi.

Entah berapa lama mereka habiskan berjalan jalan kedalam hutan, Renjun baru bisa menghela nafas lega ketika pria yg lebih tinggi melepaskan genggaman tangan mereka, Donghyuck berbalik kearah Renjun yg sibuk mengais udara bernafas.

“Kita sudah jauh dari wilayah pack. Kalian bisa berubah sekarang..”

Renjun mengernyit heran, “Disini?”

“Ya.”

“Tidak mau!”

Giliran Donghyuck yg memasang tampang tak mengerti. “Kenapa tidak mau? Kau sendiri bilang kalau Ruby tidak keberatan. Maka mari buat lebih mudah.” Desak lelaki itu.

Mendengar penjelasan Alpha yg terkesan menyepelekan hal tersebut membuat Renjun memanyunkan bibirnya kesal. Dia dengan raut sebal menutupi tubuhnya, menyilangkan kedua tangan disana.

“Disini terlalu terbuka, Alpha. Aku tidak mau.” Cicit Omega itu tanpa menatap mata Donghyuck. Setia merunduk memandangi sepatu yg dia pakai.

Sang Alpha tentu terkejut mengetahui alasan Renjun menolak, apalagi sekilas mendapati rona merah yg menghiasi kedua pipinya yg Donghyuck yakini Omega itu tengah malu. Dia menggaruk tengkuk salah tingkah, bisa bisanya keinginan random Peter membuat dia kehilangan fokus seperti ini.

Tsk. Aku hampir lupa dengan itu.” Lalu telunjuk Alpha bergerak kearah padang rumput hijau didepan mereka persis. “Kau bisa Shifting disana,”

Renjun ikut menoleh, melempar mata pada arah pandang yg ditunjuk Alpha Donghyuck. Akhirnya dengan berat hati Renjun benar benar menghampiri padang rumput tersebut untuk berubah, setidaknya rumput yg tinggi bisa menghalau penglihatan siapa saja begitu dirinya melepaskan pakaian.

Diposisinya Donghyuck tampak berdecak marah, garis wajah yg biasa datar tak berekspresi kini justru menunjukkan kerutan dari pangkal hidung hingga kening.

“Sialan Peter! Gara gara ulahmu, aku jadi harus terdampar dihutan bersama dengan Omega.” Omel Donghyuck kepada Innerwolfnya. Sementara si tersangka utama sama sekali tidak mendengarkan ocehan pria berkulit madu tersebut.

“Hei, sadarlah Peter. Kau tidak boleh menunjukkan wujud serigalamu kesembarang orang!” Lanjut Donghyuck masih kesal.

“Aku juga bingung, Hyuck. Aku tidak pernah bertingkah semenyebalkan ini sebelumnya, kau tahu bagaimana aku bukan? Tetapi sialnya, saat aku melihat Omega itu, sesuatu yg aneh seperti mengganggu diriku. Ada semacam sengatan tipis yg aku rasakan ketika kami saling berdekatan. Sumpah demi dewi, ini benar benar diluar kuasa tubuhku, Donghyuck.”

Donghyuck terdiam dalam pikirannya, berusaha menangkap maksud dari ucapan Peter barusan. Mereka belum saling kenal, terhitung Donghyuck bertemu dengan Omega itu sudah dua kali dengan hari ini, seharusnya respon Peter sama seperti awal mereka menemukan Omega tersebut— tidak menunjukkan sesuatu yg aneh selain rasa iba untuk menolong, namun kenapa sekarang Peter merasakan getaran asing yg muncul ketika mereka berada dalam radius dekat bersama si Omega.

Apa ada semacam hubungan family antara dia dengan Omega itu?

Aauuu...

My Pretty Omega || HYUCKRENWhere stories live. Discover now