2. Eksekusi Mati

14 8 26
                                    

Pagi ini, aku mendapati surat secara langsung dari kekaisaran. Aku tidak tahu isinya, mungkin Louis akan mengajakku jalan-jalan seperti dulu?

Kepada Lady Natasha Caramell Anderson

Kami, dari kekaisaran. Mengatakan bahwa anda adalah pelaku dari pembunuhan Permaisuri dari kekaisaran Valerie.

Dengan semua bukti yang mengarah kepada Lady Natasha, maka anda akan ditahan di penjara bawah tanah selama 14 hari lalu dieksekusi mati.

Kaisar Louis Sapphire Valerie.

Aku mengerjapkan mata ketika selesai membaca surat ini, yang benar saja! Mana mungkin akan ketahuan secepat ini?

"Bohong! Aku tidak pernah meracuni Yang Mulia Permaisuri!" aku melempar surat itu ke depan para ksatria hitam yang mengirimkan surat ini.

"Kalian tidak akan berani menangkapku! Aku adalah putri dari seorang-" aku belum selesai berbicara, tetapi ksatria hitam itu menyelaku.

"Marquess, keluarga anda bukan seorang Duke lagi,"

Meski aku hanyalah dari keluarga Marquess, aku tetaplah bangsawan terhormat. Dasar rakyat jelata tidak tahu diri!

Sialan! Bagaimana mungkin ketahuan secepat ini!? Padahal aku sudah menyusunnya serapi mungkin! Tidak ada yang tahu kecuali....

"Jane..." aku bergumam lirih, hanya dia yang tahu rencanaku meracuni Alexia. Tunggu saja kau Jane! Aku akan membalasmu!

"Sekarang kita akan menuju penjara bawah tanah," setelah pemimpin ksatria hitam itu berkata, mereka langsung menyeretku ke sebuah kereta kuda yang bahkan tidak layak dinaiki oleh bangsawan terhormat sepertiku.

Aku memberontak, mana mau aku menaiki kereta kuda yang terbuat dari kayu pohon ek yang banyak ditemukan di hutan.

"Kalian akan menyesal melakukan ini!" aku berteriak ketika dimasukkan paksa ke dalam kereta kuda itu.

"Anda yang akan menyesal karena telah membunuh cahaya bulan kekaisaran ini," pemimpin ksatria hitam itu menatapku tajam.

Setelah itu, aku tidak ingat apapun. Sekarang aku berada di penjara bawah tanah, kedua tangan dan kakiku dirantai.

Aku menatap sekitar dengan waspada setelah mendengar suara langkah kaki yang berjalan mendekat.

"Jadi bagaimana? Kau menyesal?" itu wajah dari pemimpin ksatria hitam yang menyeretku kemari.

"Tidak! Aku tidak akan menyesal!" tentu saja, aku tidak akan menyesal. Pastinya Louis akan sering mengunjungiku kemari, dan sedang mengusahakan bukti bahwa aku tidak bersalah. Yang bersalah adalah Alexia, karena merebut perhatian dari Louis hingga aku meracuninya.

"Baiklah kalau begitu, aku akan pergi sekarang," dia pergi dari hadapanku begitu saja, sungguh menyebalkan.

Tanpa terasa 3 hari berlalu, masa kurunganku hanya kurang dari 11 hari dan dieksekusi mati.

Hari ini Louis datang, apakah sekarang dia telah tahu bahwa aku tidak bersalah?

"Lou!" aku tersenyum senang melihat kedatangannya, tetapi dia terlihat... dingin?

"Mulai hari ini, jangan pernah memanggilku teman. Rendahan," Louis menatapku dingin dan pergi dari hadapanku begitu saja.

Kenapa? Kenapa Louis membenciku? Kenapa? Kalau begini, bukankah lebih baik aku tidak membunuh siapapun?

Seandainya kami masih anak kecil yang bermain di taman sepanjang hari, apakah hari ini akan terjadi?

Seandainya aku dan Alexia bersahabat, apakah Louis tidak akan membenciku?

Seandainya aku bukan sahabat Louis sedari kecil, maka semua ini tidak akan terjadi. Kekaisaran ini akan tetap makmur, tanpa adanya diriku.

Ini semua salahku, ini salahku, semua ini salahku, salahku.

Aku termenung menyesali perbuatanku selama berhari-hari, hingga tak terasa sekarang sudah saatnya eksekusi mati.

Mereka menyeretku keluar dari sel penjara, aku melihat Pendeta Agung, dan pemimpin ksatria hitam diatas panggung, kurasa dia eksekutorku.

"Natasha Caramell Anderson, atas semua dosamu, maka hari ini di hadapan Dewa Kehidupan. Kami akan melakukan eksekusi mati," ucap Pendeta Agung.

Ayah, Ibu, Kak Demitri. Selamat tinggal, maafkan aku karena menjadi anak yang tidak berguna.

"Kau tidak akan pergi dari mereka," samar-samar aku mendengar suara lembut yang menenangkan.

Aku menutup mataku ketika pedang itu hampir mengenai leherku.

"NATA!!" itu suara Kak Demitri, jangan khawatir Kak, adikmu yang tidak berguna ini akan pergi.

Setelah sekian lama menanti, tidak ada rasa sakit apapun, jadinya aku membuka mata.

Kenapa aku berada di kamarku sekarang? Apa yang terjadi sebenarnya?

Kelupaan, harusnya kan update setiap hari.

Rencana Hidup BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang