Ketika Ibu Tatik sakit parah, Yoga meminta Varo untuk kembali dan menetap disini. Sampai akhirnya Ibu Tatik menyusul suaminya. Setelah itu Varo membantu Yoga untuk mengolah perusahaan keluarganya, karena keluarga Yoga yang tersisa hanyalah Varo.

Varo sedih mendengar kakaknya sedang sakit. Ia pun berencana untuk menjenguk kakaknya nanti setelah pulang kerja.

Ketika sedang mengecek pekerjaannya, sekretaris Varo masuk ke ruangan dan memberitahukan ada jadwal rapat sebentar lagi dengan vendor.

“Oke terimakasih Pak Johan informasinya.”

“Iya pak, oia satu lagi karena pak Yoga sedang cuti Bapak harus menghadiri makan malam hari ini dengan investor kita dari Australia.”

“Jam berapa saya harus menemui mereka?” “Jam delapan malam, di restaurant hotel Maroon.”

Pak Johan pun setelah membacakan agenda Varo. Ia keluar dari ruangan bos nya tersebut.

Varo pun mengirim pesan kepada istrinya, jika malam ini ia akan pulang telat karena ada rapat dengan investor.

Rania pun hanya menjawab dengan emot jempol saja.

***

Ibu Diana tidak bisa menghubungi anaknya beberapa hari ini, ia sangat khawatir sekali sampai akhirnya ia mengunjungi rumah kontrakan Alisa.

Ketika ia sudah sampai di depan rumah Alisa, rumah kontrakannya nampak sepi. Ia pun langsung mengetuk pintu tapi nihil tidak ada yang membukakan pintu untuknya. Namun , ketika ia ingin meninggalkan rumah kontrakan Alisa, tetangga depan rumah kontrakan Alisa menegurnya.

“Maaf, Ibu cari siapa ya?” tanya tetangga itu kepada Ibu Diana. 

“Saya mencari orang yang menempati rumah ini Bu” jawab Ibu Diana sopan.

“Oh, sepertinya rumah ini sudah kosong selama seminggu lebih, biasanya memang ada wanita yang suka menyapu di depan, tapi seminggu terakhir ini saya ga pernah melihat wanita itu lagi dan rumahnya juga sepi dan digembok.”

“Oh sudah seminggu ini rumah ini sepi dan tidak berpenghuni?” tanya Ibu Diana menyakinkan.

“Iya Bu sudah seminggu rumahnya sepi.”

“Makasih ya Ibu informasinya.” 

Setelah itu Ibu Diana meninggalkan rumah kontrakan tersebut dan pulang ke rumahnya. Sepanjang jalan ia bingung sekali, kemana mereka? Apakah mereka sedang menginap di rumah Ibu Gina? Tapi kok Alisa tidak pernah menghubunginya selama seminggu ini. Ibu Diana takut terjadi apa-apa dengan anaknya. Ia juga sudah menghubungi Denis namun, sepertinya menantunya itu sudah mengganti nomor ponselnya.

Denis memang sudah tidak pulang selama seminggu ke rumah kontrakannya karena ia mendapatkan tawaran dari Lega untuk menempati apartemenya. Denis pun langsung menyetujui tawaran tersebut dan pindah ke apartemen Lega.

Selama menempati apartemen Lega, Denis merasakan hidupnya kembali lagi. Ia sangat beruntung bisa menaklukan wanita seperti Lega yang sangat royal sekali kepadanya dan kehidupannya pun dijamin oleh Lega.

Ia hanya mengambil hatinya serta memuaskan Lega di ranjang dan di manapun yang Lega inginkan. Setelah itu semua jalannya akan lebih muda, jika ia bisa menjadi peliharaannya Lega yang sangat penurut.

Ibu Diana menghubungi Ibu Gina. Ia bertanya keberadaan Alisa kepadanya. Karena Ibu Diana menyakini, Alisa sedang menginap di rumah Ibu Gina. Namun, jawaban Ibu Gina membuat Ibu Diana shock karena ternyata Ibu Gina tidak tahu menahu keberadaan Denis dan Alisa. Ia pun juga kaget ketika mengetahui bahwa rumah kontrakan mereka sudah kosong selama seminggu.

“Maaf Ibu Diana, mereka tidak menginap di rumah saya. Saya juga tidak tahu keberadaan mereka. Saya juga sudah seminggu ini tidak bisa menghubungi Denis” ucap Ibu Gina sendu.

“Berarti Ibu juga enggak tau keberadaan Alisa dan Denis. Saya menghawatirkan Alisa karena ia sedang hamil. Juga mereka tidak ada yang bisa dihubungi, saya minta tolong sama Ibu untuk mencari keberadaan Alisa” mohon Ibu Diana.

“Iya pasti Ibu Diana, nanti saya akan berusaha mencari mereka, Ibu Diana tidak usah khawatir. Jika nanti ada kabar dari mereka, saya akan menghubungi Ibu ya.” ucap Ibu Gina menenangkan Ibu Diana.

Ibu Diana pun mengakhiri perckapaannya di telpon.

Diseberang sana, Ibu Gina memijat pelipisnya. Ia  stress sekali menghadapi perilaku anaknya yang seperti ini.

***

Alisa sedang memasak makan malam untuk majikannya. Ia hanya mengecek stok bahan makanan di kulkas, ternyata di kulkas ada ayam dan bahan sayur sop. 

Alisa pun memasak ayam goreng dan sayur sop untuk makan malam. Setelah selesai memasak. Ia menata ayam goreng dipiring dan sayur sop di mangkok yang ia taro di atas meja makan tak lupa ia menutup makanannya dengan tutup saji agar terhindar dari debu.

Alisa pun pergi ke kamarnya Kembali untuk mengambil handuk dan peralatan mandi karena ia ingin mandi.

Rania tiba di rumahnya pada pukul tujuh malam. Ia memencet bel rumahnya, Alisa pun membukakan pintu untuk majikannya tersebut.

“Selamat datang Bu.”

Alisa pun membawakan tas Rania ke dalam  dan meletakkannya di sofa ruang tamu. Ketika ia ingin kebelakang, Rania menahan tangan Alisa dan menyuruhnya untuk duduk di sofa.

“Boleh saya bertanya sesuatu sama kamu?” tanya Rania kepada Alisa.

“Iya boleh, Ibu mau bertanya apa?” ucap Alisa takut.

“Kamu sepertinya masih muda, berapa usia kamu?” tanya Rania hati-hati.

“Usia saya enam belas tahun Bu.”

“Wah muda sekali, seharusnya kamu masih sekolah. Kenapa kamu engga sekolah?”

“Saya putus sekolah Bu, karena saya hamil.”

Rania kaget sekali mendengar jawaban Alisa. 

“Kok kamu bisa hamil, kamu diperkosa?” tanya Rania lagi.

Alisa pun mengangguk dan menundukkan kepalanya.

“Siapa yang memperkosa kamu, pasti guru kamu” tebak Rania.

Alisa menggeleng, “Bukan, saya dipaksa oleh pacar saya. Terus kami menikah dan setelah kami menikah, ia menjadi pribadi yang sangat kasar dan mengusir saya dari rumah” Alisa sedih jika mengingat penghinaan yang diucapkan oleh Denis.

“Ya ampun, jahat sekali pria itu. Sudah membuat kamu hamil tapi tidak mau bertanggung jawab. Terus orang tua kamu dimana?”

“Ibu saya, saya sudah tidak punya orang tua” Alisa terpaksa berbohong karena ia tidak mau ibunya di cap buruk oleh orang yang baru ia kenal.

“Malang sekali nasib kamu. Yaudah kamu jaga kandungan kamu ya, jangan capek-capek” Rania memeluk Alisa untuk menguatkannya.

“Iya Bu, saya permisi dulu ke kamar saya.”

Rania masih mencerna semua ucapan Alisa, nasibnya hampir mirip dengan Alisa. Ia juga tidak memiliki orang tua lagi. Orang tua dan kakaknya sudah lama meninggal ketika ia masih SMA. Setelah itu ia dirawat oleh neneknya, tapi neneknya juga meninggal ketika ia sudah kuliah.

Semenjak kuliah, Rania hidup sebatang kara. Beruntungnya ia bertemu dengan Varo, seorang pria yang sangat mencintai dan menyayanginya. Setidaknya kehidupan ia tidak semalang Alisa.

Rania ke dapur untuk mengambil minum dan ia mengecek tutup saji, ternyata didalamnya sudah ada ayam goreng dan sayur sop. Ia pun tersenyum ternyata Alisa bisa memasak. Mulai besok ia akan memberikan uang belanja kepadanya untuk membeli stok bahan makanan.

🌻🌻🌻

The Young marriage(Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang