Di ruang rawat, setelah pemeriksaan pada tubuh Taufan, mereka mengetahui adanya malfungsi yang terjadi padanya. 

Alasannya banyak, namun ada satu hal yang tak dapat diidentifikasi oleh pihak perawat. Dan sepertinya Ochobot tahu sesuatu, namun entah apa yang menahannya untuk buka mulut. 

Halilintar, Blaze, dan Thorn segera pergi ke ruang rawat segera setelah misi mereka selesai. Mereka baru saja mendengar kondisi Taufan dari Ice yang sepertinya cukup serius.

Namun apa alasannya? Belum ada yang tahu pasti. 

Kelelahan, kurang nutrisi.. itu faktor yang paling di curigai, tapi lagi, sepertinya hal itu belum cukup untuk membuat Taufan yang sangat aktif menjadi seperti ini. 

°•°•°•°

Langit-langit putih menyambut pandangannya yang masih buram itu. Ini berbeda dari langit-langit kamarnya, dan ia tahu itu. Ia mendengar suara orang-orang yang sedang berdiskusi, namun tubuhnya terlalu lemas bahkan untuk membuka matanya dengan lama, karena itu, manik birunya tersembunyi lagi di balik kelopak mata. 

Ada suara yang memanggilnya, sepertinya orang itu melihat bahwa tadi Taufan sempat membuka matanya. Taufan berusaha merespon, namun sepertinya otaknya tidak bekerja baik hari ini karena segala hal yang terjadi pada tubuhnya, dengan berusaha ia berhasil menyahut dengan "hmm.." sebagai tanda bahwa ia sadar. 

Ia tak mau mereka sadar bahwa perasaan seperti ini sama mengesalkannya dengan rasa sakit tajam akibat luka tempur. Rasanya tubuhnya tak berenergi, dan  sulit untuk digerakkan. Rasanya ia sangat tak berdaya. 

Dia bersyukur dia telah menyadari satu hal sebelum segala hal ini terjadi. Bahwa eksistensi nya adalah artifisial, bukan disebabkan oleh kejadian natural melainkan ramuan Adudu. 

Karena itu, ia sedikit banyak tahu akan solusi yang jika suatu hal yang tak diinginkan terjadi, cukup dia yang harus menanggungnya. 

Saat ini, tubuhnya terasa kebas tak karuan. Tidak sepenuhnya mati rasa, tapi seperti teraliri listrik statis kecil di seluruh tubuhnya. 

Tanpa ia sadari menarik nafas membutuhkan usaha yang extra baginya. 

°•°•°•°

Hali dan Gempa menatap satu sama lain, mereka dapat mengerti kekhawatiran yang terpantul dari manik mereka. Bagaimana tidak? Di depan mereka Taufan terlihat sungguh lemah namun tetap berusaha melawan agar kesadarannya tidak meredup sepenuhnya. 

Solar terdiam, ia sudah punya teori akan apa yang terjadi. 

"Gempa, Hali, katakan. Saat kuasa angin tahap dua milik Taufan terbuka, ada insiden bukan?" Tanya nya. 

"Itu.." 

"Mn, dia dikendalikan oleh biskuit Yaya.. lebih tepatnya, ramuan Adudu dalam biskuit Yaya." Jawab Halilintar, teringat betapa tidak warasnya Taufan saat itu. 

"Ochobot, aku yakin kau tahu sesuatu?" Ucap Solar lagi, bertingkah seperti detektif. 

Ochobot mengangguk pasrah, sepertinya para saudara elemental ini berhak untuk tahu. 

°•°•°•°

Sinyal yang secara khusus dikirimkan oleh Ochobot ke suatu tempat yang jauh, ke suatu tempat yang tidak berhubungan sama sekali dengan Tapops.

Pria itu menyeringai, menarik fedora nya untuk menutupi setengah wajahnya. Ngengat biru berterbangan di sekitarnya sebelum dirinya menghilang, layaknya pertunjukan sulap yang megah. 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 29 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Boboiboy oneshots (mostly Taufan Angst) - IDNWhere stories live. Discover now