# 7 Coklat?

15 5 0
                                    


Happy Reading 🎊

Pagi ini seperti pagi biasanya Bela bersiap untuk pergi kesekolah namun kali ini sedikit berbeda karna pagi ini Bela akan dijemput oleh Satria dan sepertinya Ana juga akan dijemput oleh Alvin. Bela sendiri kini sedang memakai sepatu dan bersiap untuk sarapan bersama kedua orang tuanya.

"Hufftt coba aja gw jadian sama Satria udh ganteng baik sopan ketua OSIS perfect bgt anjir idaman gw banget,, terus ya kalo misal Ana bnran jadian sama Alvin gw sma Ana bisa double date,, apasi halu lo bel gamungkin cwo seperfect Satria mau sama gw yg remahan renginang. Yaudah lah mending gw turun buat sarapan."

Bela pun menuruni tangga untuk makan bersama kedua orang tuanya. Setelah menuruni tangga Bela langsung duduk dan disapa oleh ibunya.

"Pagi sayang udah siap aj tumben biasanya jam segini kamu baru bangun." tanya Grace sambil terkekeh,, karna mustahil jika putrinya pukul 05.40 sudah siapan tinggal sarapan.

"Apaan si bun mana ada baru bangun klo baru mandi baru bener." celetuk Bela membenarkan

"Haha iya iya,, mau dijemput siapa ni sampe seeffort itu jam 6 kirang udh siapan

"Hehe adalah bun yg jelas bukan yg kmrn yg kmrn sama Ana."

"Ekhmm pagi pagi udah pada gosip in cowo." celetuk Devano yang ntah datang dari mana tiba tiba sudah ikut duduk.

"Daddy ini tu bukan gosip tapi crita ngobrol biasa."

"Iya yg dibilang Bela itu bener mas lagipula itu bagus Bela mau jujur dia lagi deket sama cowo mana namanya siapa orang mana." timpal Grace ikut membenarkan

"Ya terserah kalian saja,, ah bagaimana jika kita membuat adik untuk Bela saya akan berusaha membuatnya menjadi laki laki supaya saya ada teman mengobrol juga Bela kamu mau kan punya adik cowo?

Grace pun melotot pada Devano berbeda dengan Bela yang sudah cekikikan dengan perkataan+pertanyaan daddynya tadi jujur saja Bela mengerti maksud ayahnya itu,, ya bagaimana tidak sekarang saja ia sudah mendapat pelajaran tentang alat reproduksi.

" HAHAHA?! astaga daddy ini msh pagi tapi udah dibikin ketawa+geli." Ya tawa Bela seketika pecah dan menghilangkan keheningan tadi

"Gausah dengerin daddy kamu,, ayo sekarang makan tidak ada yg bersuara lagi." Ucap Grace karna ia tidak mau putri semata wayangnya tidak polos lagi.

"Tidak mana bisa seperti itu enak saja langsung mengalihkan topik nanti biar saya yg urus tiket kita ke luar negri untuk bersenang senang,, Bela kamu tidak papa kan ditinggal sendiri ya paling tidak seminggu."

"Hahaha niat bgt mau bikin adiknya yaudah terserah daddy aja aku si gamasalah dan buat bunda semoga kuat menghadapi singa yg terkurung didalam raga daddy nanti."

"Hey Bela kamu ini masih kecil tau apa kamu tentang singa yg terkurung didalan raga daddymu? Ah sudah cukup hentikan pembicaraan ini sekarang kalian makan atau bunda akan memukul kepala kalian menggunakan wajan!!."

"Xixixi iya bun iya. "ucap bela sambil melirik daddy dengan tatapan geli sedangkan orng yg dilirik bela menatap grace buas

Dan ya setelah perdebatan kecil tadi mereka pun makan bersama karna tidak mau terkena pukulan dari Grace,, sekitar pukul 06.05 mereka sudah selesai makan dan Bela pun berpamitan untuk berangkat kesekolah.

"Yaudah ya bun dad Bela berangkat duluan nanti lagi ya bun ceritanya,, good bye."

"Heyy dasar gadis nakal kau tidak berpamitan dengan benar apa kau punya uang untuk jajan disekolah??." tanya Devano sedikit berteriak karna putrinya itu pergi begitu saja

Temanku Yg MembohongikuWhere stories live. Discover now