« Oneshot »

1 2 0
                                    

\\Disarankan membaca Oneshot ini sambil mendengarkan musik diatas, terimakasih\\

•••

Di Suatu lorong kelas yang gelap, tampak seseorang yang berjalan dengan linglung, dia Bara, ia sedang berjalan menyusuri lorong sekolah, tanpa alasan yang jelas, sesampainya di sana, dia melihat seorang teman sekelasnya, bersandar di dinding.

Itu adalah Licht, anak pendiam di kelasnya, dia jarang sekali berbicara dengan siapa pun. Dia sudah pernah bertemu beberapa kali tapi tidak menemukan sesuatu yang istimewa tentangnya, kecuali wajahnya yang tampan.

Itu pikirnya sebelum malam ini, ketika dia berada disekolah secara tiba-tiba, dia melihat seseorang di sebuah lorong yang gelap. Itu Licth. Bara penasaran dan ingin melihat lebih dekat, tiba-tiba matanya melebar. Dia mengeluarkan api dari jarinya, untuk...merokok?

Bara memperhatikan Licth sebentar, dan akhirnya sosok itu menyadarinya. Dia mematikan apinya dan menatap mata Bara.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

Dia berpikir sejenak sebelum akhirnya berbicara.

"Aku juga tidak tau, kaki ku berjalan dengan sendirinya. Dan kau sendiri? Hanya merokok santai di sekolah, bukankah itu aneh?"

Dia menyipitkan matanya dan berbicara.

"Apakah itu salah?"

Bara tertawa canggung dan melangkah mendekati Licth.

"Aku tidak bilang ada yang salah. Malah menurutku kau cukup keren karna itu. Aku penasaran, kau menarik perhatianku."

Licth menghembuskan asap dari mulutnya.

"Aku tau, aku keren."

Bara mengambil beberapa langkah mendekat ke arahnya.

"Yang paling keren." saat dia semakin dekat dia menambahkan, "boleh aku bertanya?"

Di lorong yang gelap Licth merokok dan bersandar di dinding, dengan Bara di sampingnya.

"Apa?"

"Bagaimana caranya? Api yang tadi, maksudku."

Licth mengangkat alisnya.

"Kau melihatnya?"

Bara menatap matanya dan mengangguk.

"ya, aku melihatmu menyalakannya."

"Jadi kutanya sekali lagi, bagaimana bisa?"

Licth terus merokok sambil berpikir sejenak.

"Menurutku tidak baik kalau kau tau."

Bara semakin dekat dengan Licth, napasnya terasa panas di wajahnya.

"tapi aku ingin tau."

Dikarenakan tubuh yang lebih tinggi, Licth dengan mudah meniupkan asap rokok ke wajahnya.

"kau penasaran ya?"

Bara menahan napas dan berbicara di sela-sela batuk.

"Lebih dari penasaran. Aku melihatmu di sekolah, dan tidak berbicara dengan siapa pun. Tapi kau bisa melakukan hal seperti ini, kau harusnya populer, atau paling tidak ada orang yang berbondong-bondong mendatangimu."

Licth mencubit pipi Bara.

"Kenapa aku harus memberitahumu?"

Dia tersentak karena sentuhan tiba-tiba itu, tapi dia tidak bergerak. Dia menatap lurus ke mata Licth, dan tersenyum tipis.

New Thing Of City ||Oneshot||Where stories live. Discover now