"Tidak terlalu, ada apa ?"

"Miss, baby Lili terjatuh dan sekarang dia menginginkan miss Jennie"

"Jatuh ?"

"Nde miss"

"Haahh ya sudah saya pulang sekarang"

Sekitar dua puluh menit Jennie datang, raut wajahnya menampilkan kekhawatiran yang cukup besar

"Sayang"

"Mommy hiks sakit" Adu Lisa, Jennie menatap dagu Lisa yang sedikit lebam

"Youra bagaimana Lili bisa jatuh ?"

"T-tadi saya dan Lili sedang bermain petak umpet miss, ketika Lili saya temukan dia berlari keluar dari bawah meja lalu menginjak mainan karetnya dan jatuh dengan posisi tengkurap. Dagu nya membentur lantai dan tadi bibir bagian bawahnya berdarah, sepertinya tergigit ketika dagu nya membentur lantai"

"Saya dan bibi Dae langsung memberi pertolongan pertama dengan air dingin dan es batu miss"

"Sshhh sayang lain kali jika sedang bermain baby harus hati hati ya" Jennie mengusap pelan dagu Lisa

"Hiks mommy mimi" Lisa menarik narik white shirt yang Jennie pakai

"Terimakasih bi, sus sudah memberi pertolongan pertama untuk Lili"

"Maaf miss saya tak sempat menahan tubuh Lili"

"Tak apa, bukan salahmu. Lagi pula Lili jatuh karena menginjak mainan nya sendiri kan ?"

Youra dan bibi Dae mengangguk, Youra sebenarnya merasa bersalah meskipun Jennie mengatakan tidak apa-apa tapi tetap saja hati nya merasa bersalah

"Saya ke kamar dulu"

Di kamar tangis Lisa masih belum berhenti juga meskipun anak itu sudah mulai menyusu, dagu nya terasa sakit dan berdenyut juga tak hanya itu bibir bawah bagian dalam nya juga sakit

"Sshhh baby strong" Jennie mengusap kepala Lisa

"Hiks heempphh" Tangan kanan Lisa memegang erat jari telunjuk kiri Jennie

Dreettt dreetttt

Mommy's calling

"Ya mommm"

"Sayang mommy mau menyampaikan sesuatu"

"Apa ?"

"Malam nanti kita dinner di restoran biasa, rekan bisnis mommy dan daddy mengundang kita untuk dinner bersama disana"

"Malam ini ?"

"Bukan malam besok, ya malam ini lah. Kamu ini gimana sih"

"Y-ya kan Jennie cuma mastiin aja mom. Sensi amat sih"

"Bawa Lili ya jangan lupa, mommy mau pamerin cucu mommy yang cantik juga menggemaskan itu"

"Ya ya terserah lah"

"Oke, byee sayang. Jam 7 malam ya, jangan lupa"

"Byee"

Jennie menaruh ponselnya, ia kembali fokus kepada Lisa. Bocah itu sudah berhenti menangis sekarang tinggal tersisa sesegukan nya saja

Cup

Jennie mencium punggung tangan kanan Lisa dan mengelus jemari jemari mungil nya

Pck pck pck

Sedikit meringis ketika merasakan tempo hisapan Lisa yang bertambah pada nipple nya yang memberikan efek ngilu pada Jennie

"Sayang sshh slowly"

Adopted Child (Completed)Where stories live. Discover now