𝚌𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝟺 : 𝚙𝚎𝚗𝚐𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛𝚊𝚗 𝚛𝚎𝚗𝚌𝚊𝚗𝚊

284 35 6
                                    

𝙷𝚘𝚙𝚎 𝚢𝚘𝚞 𝚌𝚊𝚗 𝚏𝚒𝚗𝚍 𝚜𝚘𝚖𝚎𝚘𝚗𝚎
𝚃𝚘 𝚢𝚘𝚞 𝚕𝚘𝚟𝚎 𝚋𝚎𝚝𝚝𝚎𝚛 𝚝𝚑𝚊𝚗 𝙸 𝚍𝚒𝚍

𝙻𝚘𝚟𝚎 𝚢𝚘𝚞 𝚋𝚎𝚝𝚝𝚎𝚛
𝙵𝚞𝚝𝚞𝚛𝚎

Sudah beberapa bulan sejak dari Siodona, dan Claude semakin lengket kepada Penelope. Dan ini adalah tanda bahaya, bisa saja rencananya akan gagal.

Tapi masalah utamanya, Penelope mencintai Claude. ITULAH MASALAH UTAMANYA!!

tapi Penelope tetap lah Penelope, mau bagaimana kondisinya, ia akan tetap melakukan rencananya.

Gadis itu berjalan menuju ruangan yang terlihat jelas itu ruangan siapa. Penelope masuk tanpa mengetuk pintu nya."ATHAAA!!" Gadis itu belari memeluk laki-laki surai blonde yang tengah duduk di atas sofa.

Laki-laki itu menoleh, kemudian tersenyum lebar pada Penelope."cepat sekali kau datang." Ucap laki-laki iu kemudian merentangkan tangannya.

Penelope yang mengerti lalu memeluk erat lelaki itu."hehe, aku baru saja selesai latihan pedang hari ini." Ucapnya seraya kemudian menyandarkan kepalanya pada dada Athanasius.

Benar, kalian tidak salah baca. Athanasius atau kakak dari Claude adalah laki-laki yang sekarang sedang di peluk Penelope.

"Maafkan aku Claude, tapi ini demi adanya Athanasia dan Zenith." Batin gadis itu meringis.

Athanasius mengusap lemput pundak tunangan dari adiknya itu. Melihat Penelope yang melamun membuat ia bingung."ada apa Penelope?" Tanya nya dengan lembut.

Penelope menoleh, lalu tersenyum dan menggelengkan kepalanya."aku oke, sangat oke." Katanya.

Athanasius tersenyum. Ia lalu mengangkat tubuh gadis itu ke ranjangnya."kau wangi sekali." Ucapnya dengan berbisik.

Jujur saja, sebenarnya Penelope merinding, sungguh merinding. Tapi tenang saja, Penelope kuat kok.

Dan ya, maaf, selanjutnya harus di sensor.

••

Pagi hari menyambut, Penelope membuka matanya dan mendapati Athanasius yang sudah bangun. Laki-laki itu duduk dengan wajah dan tatapan yang terus menatap ke arahnya.

Penelope melihat dirinya sendiri."ah benar, aku sudah melakukannya. Berati ini saatnya Claude datang."

BRAKK..

benarkan apa yang ia pikirkan. Laki-laki itu sudah langsung datang dengan pintu yang ia buka kasar. Claude menatap Athanasius yang tersenyum smirk dengan tatapan terkejut.

Namun ia semakin terkejut ketika melihat Penelope di samping Athanasius."wah wah, adikku sudah datang. Apa kau ingin bergabung?"

Athanasius dengan jahatnya menarik tangan Claude, kemudian berbisik tepat di samping telinga Claude.

Claude menoleh pada penelope, dan hal itu membuat rasa bersalah semakin besar. Claude memicing ke leher Penelope, sebuah liontin bersinar berwarna hijau terang.

Kemudian berjalan pergi meninggalkan dia itu. Tanpa keduanya sadari, Claude tersenyum smirk.

••

Penelope JUDITHWhere stories live. Discover now