𝚌𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝟸 : 𝚙𝚎𝚗𝚐𝚞𝚗𝚍𝚞𝚛𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚛𝚝𝚞𝚗𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗

196 31 0
                                    

Uh, I'm falling in love
Oh no, I'm falling in love again
Uh, oh, I'm falling in love

Labyrinth
Taylor Swift

Selamat datang kembali. Kini gadis surai coklat dengan manik hijau, atau bisa kita sebut Penelope itu tengah merancang rencana nya.

Yakni meminta sang ayah menuruti permintaan nya.

Gila memang, dan kenyataannya gadis ini memang gila. Penelope berjalan menuju ruang sang ayah, Benjamin.

Tok tok.

Setelah mengetuk ruang pintu dengan gagang emas, ia lalu membukanya dan melihat laki-laki yang memiliki wajah sama dengan nya.

"Penelope? Ada apa kemari sayang?" Tanya sang ayah penuh sayang. Laki-laki itu mentap Penelope dengan tatapannya yang lembut dan teduh.

Penelope mendekat, mulai menjalani operasi anak kucing manis untuk meminta sesuatu." Ayahh~~~" ia membuat suara manja, lalu berdiri di depan ayah dengan mata memohon.

"Aku ingin belajar berpedang." Setelah mengucapkan itu,Benjamin menatap Penelope bingung.

"Untuk apa??" Tanya nya tidak paham. Ia pikir putrinya akan meminta emas atau Gaun baru, dan dengn senang hati Benjamin akan memberikannya.

Namun kenapa malah meminta belajar berpedang?

"Ayah tidak mengijinkannya Penelope. Kamu seorang lady bangsawan." Ucap Benjamin dengan berat hati.

Namun Penelope membuat mata ingin menangis, membuat Benjamin menghela nafas. Ia tidak bisa, tapi ia juga tidak bisa menuruti permintaan aneh putrinya kali ini.

"Aku ingin belajar berpedang untuk melindungi semuanya, dan melindungi diriku sendiri!!" Penelope semakin merengek, membuat Benjamin semakin merasa bersalah.

"Kumohon ayahhh!!!" Dan dengan berat hati, akhirnya anggukan kepala dari Benjamin langsung membuat Penelope tersenyum senang.

Penelope langsung memeluk sang ayah dengan erat."TERIMAKASIH AYAH!! AKU SAYANG AYAH!!" Pekiknya kesenangan.

"Kalau gitu, undur pertunanganku dengan Claude ayah! Agar aku dapat berlatih dahulu." Ia mempercepat penundaan, apalah akan tetap memiliki ending yang sama?

"Sepertinya akan ada alur yang berubah."

"Baiklah. Ayah tidak bisa tidak menurutimu." Ucap Benjamin menuruti permintaan Penelope.

Memang benar Penelope adalah putri kesayangan Benjamim Judith.

••

Beberapa bulan kemudian Di Obelia.

Beberapa bulan terlewati, Penelope mulai menjalani semua operasi rencananya. Belajar sihir dari perpustakaan telarang, lalu belajar berpedang dengan bantuan Roger Alpheus sepupunya.

Dan sisanya adalah menemani Claude seperti yang tertulis di cerita. Opsi ngebaperin Claude ini sebenarnya jahat banget, tapi mau bagaimana Penelope harus melakukannya.

Dan terakhir, opsi merayu Athanasius yang sudah ia jalankan sejak seminggu setelah ia latihan pedang.

Mendekati sang raja dengan alasan Belajar berpedang, dan sepertinya Athanasius juga tertarik pada Penelope hingga ia tidak pernah menolak ajakan berduel dari Penelope.

Padahal ajakan itu aslinya hanya ingin modus saja!

"Jadi menurutmu bagaimana Claude?" Penelope menoleh kepada Claude yang terdiam di sampingnya. Laki-laki itu semakin terlihat sedikit dingin, sesuai dengan rencana Penelope.

Claude melihat ke arah sebuah gambar yang ada di tangan Penelope, sebuah gambar tempat yang indah.

Penelope mengajaknya untuk berjalan-jalan di Obelia bersama. Dan Claude menuruti saja apa perkataan tunangan tercintanya ini. Eh, tercintanya?

"Kita akan berlibur ke Siodona!!" Seruan kencang dari Penelope membuat Claude menoleh kepada gadis itu.

Senyuman lebar tercetak di wajah cantik Penelope."Diana, kami datang!!"batin Penelope yang sudah sangat senang rencananya akan terlaksana.

Namun mungkin dia tak sadar bahwa rencananya akan hancur berantakan hingga tak tersisa...

•••

Hari kepergian tiba, Penelope bersama Claude berada di kereta kuda untuk keberangkatan. Meski sebenarnya Claude sudah berkata sebaiknya mereka memakai sihir, namun Penelope menolak keras.

Ia berkata."perjalanan jauh ini akan menjadi kenangan, Claude! Jarang-jarang kita jalan bersama."

Dan akhirnya Claude menurut saja. Meski sebenarnya ia hanya khawatir kalau Penelope akan Mabuk kereta atau pegal.

Padahal tenang aja, Penelope dengan julukan pedang asah dari pelatihnya tidak selemah itu. Kamu terlalu khawatir Claude.

Sepanjang jalan Penelope terus mengoceh. Entah ocehan apapun itu dan Claude senantiasa mendengarkan semuanya. Ia bahkan tidak menyela atau meminta untuk gadis itu berhenti bicara.

Menurutnya, melihat Penelope berbicara dengan senangnya selalu membuat ia  bahagia. Sedari pada ketika ia melihat Gadis itu berbicara dengan sang kakak yang membenci dirinya.

"Oh ya kau tahu Claude! Di Siodona, banyak penari cantik seperti peri! Pokoknya kalau ada acara di istana, kau harus mengundang penari itu juga, dia sangat indahh!"

Penelope tersenyum lebar."aku yakin kalau kau bertemu dengannya maka kau akan jatuh cinta dengannya!!"

"TIDAK MUNGKIN!"

"Eh... " suasana langsung hening. Penelope terdiam setelah mendapat ucapan penuh penakanan itu. Ia menatap Claude dengan tatapan yang sangat dingin menatapnya.

Jika tatapan itu pedang, mungkin Penelope akan mati karena tatapan yang sangat tajam dan dingin itu.

Penelope menundukkan kepalanya. Takut? Tentu saja, ia tidak mengira reaksi dari Claude akan seperti ini. Ia pikir Claude hanya akan diam saja dan tetap mendengarkan tanpa membalas nya.

Tiba-tiba, ia sudah merasakan ada yang duduk di sebelahnya. Claude duduk di samping nya, dan kemudian menarik bahunya untuk bersandar pada nya.

"Maaf." Suara Claude terdengar kecil, namun Penelope masih dapat Mendengarnya."sudahlah, kau melantur. Tidur." Ucap laki-laki itu kemudian mengusap kepala Penelope dengan lembut.

Dan lama-kelamaan Penelope nyaman juga, jadi ia juga tertidur dengan orang nyenyak.

Pelajaran untuk hari ini, ia akan menjaga bahasanya.

Clause menatap wajah gadis yang ada di bahunya dengan tatapan teduh. Tangannya mengusap lembut pipi putih dari Penelope, sebelum kemudian mengecupnya dengan lembut.

Diam-diam tangan kanannya terkepal kuat, dengan tatapan dingin."aku akan menghancurkan mu.. Athanasius."

••

Note : cerita sengaja di percepat karena agar tidak terlalu bertele-tele ke cerita utama.

Penelope JUDITHDonde viven las historias. Descúbrelo ahora