01 |•Perasaan Tak Enak•

147 16 4
                                    

"Humm.. Fuhh.."

Helaan nafas dari seorang remaja bermanik sapphire, berada di atas gedung sekolah yang cukup tinggi.

Duduk dengan kedua kaki dilipat menjadi X, pandangannya keatas melihat langit serta awan.

Sang pemuda itu sedang menikmati angin kencang yang berhembusan mengenai surai rambut nya, pemuda itu sangat merasa nyaman.

Taufan.. Dengan nametag yang ada di seragam sekolah nya.

"Taufan?"

Taufan berbalik saat ada seseorang yang memanggilnya, ada seorang pemuda yang sebaya dengan nya, sama sama menggunakan seragam sekolah.

Blaze.. Teman baik nya.

Kini Blaze berada disamping nya, kelopak mata itu menatap nya dengan senyuman lebar yang menghiasi wajahnya.

Blaze ikut duduk disebelahnya dan ikut melihat langit dan awan.

"Ini sudah sore, apa kau tidak mau pulang?" Tanya Blaze.

Yah.. Hari sudah menjelang senja, akan tetapi Taufan masih berada di gedung sekolah.

Lalu Blaze? Ngapain dia masih disekolah?

"Kau sendiri?" Tanya Taufan balik.

"Yehh orang nanya malah balik nanya, dasar!" Kata Blaze menatap nya malas.

Taufan terkekeh mendengar nya.
Taufan kembali melihat keatas.

Sedangkan Blaze memandang temannya dan masih dengan senyuman lebar nya.

"Apa kau sedang sibuk fan?"

Taufan kembali menatap Blaze, saat temannya itu melontarkan pertanyaan lagi.

Menggeleng sebagai jawaban.

"Kalau gitu, mau ikut aku ke hotel?"

Tanya Blaze lagi..
Taufan menatap Blaze dengan tatapan bingung dengan satu alis yang naik.

"Ngapain?"

Taufan bertanya, Blaze tersenyum sinis "Apa?" Taufan.

"Mau main..."

BUAGH!

bruk..

Blaze tumbang saat Taufan tiba-tiba memukul nya, apalagi yang dia pukul adalah pipi nya.

Blaze bangun dan mengusap pipi kanan nya yang habis di pukul oleh temannya sendiri.

"Kok gw di pukul sih?!" Tanya Blaze masih mengusap pipi nya.

"Pakai nanya lagi, mau main anu anu itu yah?!" Tanya Taufan dengan wajah kesalnya, Wajah Blaze yang awalnya terlihat kesakitan kini berubah karena diri nya sedang menahan tawa nya.

Taufan yang melihat nya hanya memandang kesal "Apa?! Apa aku salah bicara?!" Tanya Taufan lagi.

Blaze menggeleng lalu bangkit.
Kedua mata itu saling bertatapan antara manik sapphire dengan manik oranye Blaze.

"Bisa sampai disitu yah pikiran nya, aku pikir kamu polos loh gak tau soal begituan," kata Blaze.

"Aku gak mau main itu fan.. Maksud ku mau main monopoli.. Sekalian kamu refreshing," lanjut Blaze.

Mendengar nya Taufan langsung menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, guna menutupi rasa malunya. Bisa bisanya diri nya berpikiran yang enggak enggak.

Blaze terkekeh melihat nya.

"Btw gimana keadaannya kak Gem? Ada perubahan?" Tanya Blaze.

Taufan menggeleng "Belum ada perubahan.. Kak Gem masih sama saja," jawab Taufan kembali duduk memandang langit.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 02 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Aku Cuman Butuh Perhatian KakakWhere stories live. Discover now