14

277 71 15
                                    

Listen to 🎵 Amatiran - Kunto Aji

Listen to 🎵 Amatiran - Kunto Aji

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kira - kira hadiah apa ya?"

Jam makan siang sudah hampir berlalu, tidak nafsu makan. Jaehyun masih betah mengetuk - ngetuk jari di meja kantornya. Lagipula Jaehyun juga masih punya banyak pekerjaan yang harus dia selesaikan, bersyukur Jaehyun sudah sehat dan bisa kembali bekerja karena kalau tidak akan ada banyak pekerjaan yang tertunda dan semuanya berkat Renjun.

Jaehyun tidak bisa berhenti memikirkan Renjun, ingin sekali berterimakasih. Namun Jaehyun pikir terlalu banyak berterimakasih akan membuatnya terkesan membosankan, seperti banyak omong tanpa tindakan- Jaehyun tidak ingin di anggap sebagai lelaki yang seperti itu.

Menurutnya akan keren jika Jaehyun melalukan sesuatu atau memberikan hadiah saja untuk Renjun sebagai tanda terimakasih nya.

"Kira - kira Renjun suka apa ya?"

Tok Tok

Suara ketukan pintu yang keras, menyadarkan Jaehyun dari lamunannya. Jaehyun menoleh dan mendapati Mas Taeyong, seorang senior di kantornya yang juga tetangga Jaehyun.

Funfact. Mas Taeyong lah yang memberi info kontrakan rumah yang sekarang Jaehyun tempati, Mas Taeyong tinggal tak jauh dari perumahan, namun masih satu RT- sekitar lima menit jaraknya jika ditempuh dengan berjalan kaki. Karena masih satu RT, jadi Mas Taeyong juga sering berinteraksi dengan orang - orang di perumahan.

"Ah- Mas Taeyong, silahkan duduk mas."

Sebenernya Jaehyun harusnya memanggil Mas Taeyong dengan sebutan Pak, Pak Taeyong- namun karena mereka menjadi tetangga dan selisih umur mereka hanya dua tahun saja. Jadi Mas Taeyong minta Jaehyun untuk memanggilnya Mas saja.

"Terimakasih."

"Ada perlu apa, Mas?"

"Tidak. Kebetulan lewat saja, terus lihat kamu melamun. Ada masalah pekerjaan? Mungkin Mas bisa bantu."

"Ah tidak mas. Maaf saya melamun di Kantor."

Jaehyun jadi merasa sungkan, nggak enak karena ketahuan atasan kalau nggak serius kerja.

"Kamu nggak makan siang, Jae?" Tanya Taeyong yang heran karena biasanya Jaehyun tidak pernah melewatkan makan siang di kantin, karena Jaehyun tidak pernah bawa bekal. "Benar tidak ada masalah kerjaan?"

"Ah tidak Mas. Hanya sedang bingung saja."

"Bingung kenapa?"

Jaehyun menimang kemungkinan dia bercerita pada Mas Taeyong. Apakah aman kalau dia bercerita pada Mas Taeyong, secara beliau kan sudah menikah dan pasti punya pengalaman yang bisa dijadikan nasihat untuk langkah Jaehyun ke depannya.

Apalagi Mas Taeyong sudah tinggal di lingkungan sekitar perumahan sejak sepuluh tahun yang lalu, mungkin Jaehyun bisa mengorek informasi dari Mas Taeyong.

"Jadi begini mas. Tapi ini tidak ada hubungannya dengan pekerjaan-"

Taeyong tersenyum. "Tanya saja, kalau mas bisa, mas bantu jawab."

"Rencana saya mau kasih hadiah buat orang terdekat, tapi saya bingung mau ngasih apa."

"Keluarga?"

Jaehyun menggeleng. "Bukan- bukan Mas."

"Pacar?"

Jaehyun tersipu. "Masih calon, Mas."

Taeyong tertawa ringan melihat reaksi Jaehyun yang malu - malu.

"Sudah ada target nih?"

"Ya namanya usaha mas, tahun depan tiga puluh tahun. Orangtua juga sudah nyuruh nikah- daripada di jodoh - jodohkan, saya coba pdkt sendiri saja."

"Bagus. Bagus. Laki - laki itu harus berani mencoba. Ibarat main bola, kejar bolanya sebelum di rebut pemain lain."

"Iya Mas. Makanya saya minta saran." Jawab Jaehyun masih dengan malu - malu. "Karena saya amatiran kalau soal cinta - cintaan."

"Wajar, kamu kan baru mencoba." Jawab Taeyong dengan bijaksana, sengaja tidak mau mengecilkan hati Jaehyun. "Nanti lama - lama juga ahli."

Jaehyun menjeda sebentar. "Jadi baiknya bagaimana, Mas?"

"Siapa?"

"Huh-"

Jaehyun langsung glitch mode. Bayangkan siapa yang tidak kaget kalau tiba - tiba di todong pertanyaan seperti itu. Seperti di paksa mengakui sedang naksir siapa.

"Mas kenal orangnya?"

Jaehyun mengangguk ragu. "Mu- mungkin?"

"Renjun bukan?"

DUARRRRRRRRR

Kok Mas Taeyong bisa tau? Jangan bilang Mas Taeyong ini sebenernya cenayang !!

Taeyong tidak bisa menawan tawanya kala melihat ekspresi Jaehyun yang shock ketika Taeyong berhasil menebak siapa orang yang Jaehyun sukai.

"Jadi calon pacarmu itu benar Renjun?" Goda Taeyong.

"Kok Mas bisa tau?"

"Beberapa hari yang lalu Mas pulang lembur mampir ke pecel lele depan komplek, Mas liat mobil kamu- ternyata kamu sama Renjun."

"Oh- iya Minggu lalu di mintai tolong jemput Renjun ke Solo." Jawab Jaehyun dengan pelan. "Tapi kan tetap saja-"

"Jadi yang mau kamu kasih hadiah itu Renjun?"

"Iya mas."

"Bukan bermaksud menakut - nakuti kamu ya, Jae." Ujar Taeyong yang kini berubah serius. "Tapi serius, saingan mu banyak."

"Sudah tau kok, Mas." Ujar Jaehyun dengan tenang. "Makanya saya berusaha cepat."

"Bagus. Bagus. Kalau Mas lihat - lihat, kamu sudah cukup mapan kok."

Jaehyun tersipu malu, mendengar dirinya dianggap sudah mapan untuk berumah tangga.

"Sore ini Mas Taeyong ada waktu?"

Taeyong berpikir sejenak. "Asal pulang sebelum waktu makan malam."

"Saya traktir makan malam aja gimana? Mas Taeyong mau makan apa aja terserah- tapi Mas Taeyong harus bantu saya pilih kado, ya?"

"Haha iya deh yang lagi jatuh cinta."

"Kalau gitu Mas kabari Istri Mas dulu."




Happy reading






Next chapter nyusul nanti malam atau besok 🙏🏻

Life's Too Short, So Say Yes! [jaehyunxrenjun]Where stories live. Discover now