Dalam beberapa detik keduanya melewati garis itu dengan teriakan membara.

"YOSHAAAAA!!!"

Laju sepeda mereka melambat dan berhenti tepat dihadapan Biksu yang berdiri dengan senyum khasnya. Mereka berdua mengacungkan jempol sembari menarik nafas.

Kekehan pelan terdengar. Biksu berjalan membelakangi mereka kemudian berucap.

"Ayo kembali ke gunung."

꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚

Hari-hari pun terus berlanjut. Sudah waktunya kembali sekarang.

Tidak ada lagi keributan yang akan meramaikan rumah Biksu, tidak ada lagi yang akan bermain dan menakuti babi Biksu, dan tidak ada lagi yang akan tidur di genteng rumah Biksu.

Biksu menghela nafas. Menatap Hannam dan (Name) yang sudah siap dengan sepeda dan barang bawaan mereka. (Name) memeluk Biksu sebentar begitu juga dengan Hannam.

"Sudah besar tapi masih seperti anak kecil." ucap Biksu menggeleng pelan melihat tangis kedua insan itu.

"TERIMA KASIH BIKSU!!" teriak keduanya dengan mata yang berair.

"Hati-hati dijalan.. Semoga kalian selamat dengan bis itu~"

"Biksuuuu!!!"

"Fufufu~"

Akhirnya Hannam dan (Name) pun pergi dari situ. Biksu terkekeh pelan seraya mengingat-ingat tingkah mereka berdua kemudian beristirahat dirumahnya.

꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚

Setelah perjalanan panjang, Hannam dan (Name) tiba di stasiun bis tempat awal mereka berangkat. (Name) menggendong tas ringannya dengan malas, merasa sangat kelelahan sekarang.

"Kakiku lemas..." Hannam menghela nafas. Tiba-tiba memegang tangan (Name) di depannya lalu tersenyum dengan lebar.

Muncul tanda tanya besar dikepala (Name) namun ia membiarkan cowok itu dan mulai berjalan. Sialan, kakinya juga lemas ternyata.

Butuh beberapa saat sampai keduanya bisa sampai ke rumah masing-masing. Nyawa Hannam dan (Name) nampak hampir keluar dari tubuh mereka saking lelahnya berjalan kaki.

Sebelumnya, Hannam mengajak (Name) untuk mampir ke rumahnya terlebih dahulu tapi cewek itu menolaknya dengan suatu alasan. Alhasil Hannam tak punya pilihan lain selain membiarkannya.

(Name) membuka pintu rumahnya dengan lemas. Indra penciumamannya langsung menghirup rakus wangi sedap yang membuatnya bergegas masuk. Dia lapar, sangatttt lapaaar.

"Joker!!" (Name) meloncat, menghamburkan dirinya ke pelukan Joker yang sedang menonton TV dengan dua kotak ayam goreng di meja.

Joker tertegun, menangkap sempurna tubuh sang dara dan mendekapnya.

"Aku pulang.." ucap (Name) di ceruk leher milik Joker. Joker mengeratkan dekapannya dan mengangguk pelan. Dia tersenyum tipis─ sangat tipis sampai nggak kelihatan.

Perlahan, (Name) mulai melepas dekapan Joker. Menatap mantap netra cowok tampan itu dan menangkup pipinya. Sebuah rona merah menghiasi wajah si badut itu.

𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐓𝐇𝐄 𝐖𝐈𝐍𝐃 || 𝐖𝐈𝐍𝐃𝐁𝐑𝐄𝐀𝐊𝐄𝐑Where stories live. Discover now