Kakak? - 01

2.1K 130 0
                                    

"Hidup memang selalu ada suka dan duka nya, namun kenapa hidup ku selalu di liputi duka?"
- Christy

.
.

05:00

Kringgg...Kringgg...
Suara jam alarm dari jam weker menyadarkan ku dari tidur, sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 5 subuh, sudah saat nya aku melakukan rutinitas ku seperti biasa.

Apa itu?

Mengantarkan Surat Kabar ke setiap blok di kompleks rumah ku, iyaps terhitung sudah 5 bulan aku seperti ini, semua ini terjadi setelah kedua orang tua meninggal secara mendadak 5 bulan yang lalu, hari dimana harusnya aku merasakan kebahagiaan karena hari itu adalah hari ulang tahun ku.

Namun, hari ulang tahun ku justru berubah menjadi hari duka bagi ku dan keluarga ku.

Keluarga? bahkan aku sudah tidak di anggap keluarga lagi di rumah ini.

Aku beruntung cici ku masih mau menerima ku di rumah ini, kalau tidak? dimana aku akan tinggal? di kolong jembatan? atau mungkin bahkan di panti sosial? entahlah.

Ku buka garasi rumah, aku keluar kan sepeda kesayangan ku, sepeda yang menjadi hadiah ulang tahun ku tahun lalu, hadiah pemberian dari Ayah.

Ku kayuh pedal nya menuju sebuah rumah di blok sebelah.

"Selamat pagi kak Yona!!!"

Sapa ku pada seorang gadis muda yang umur nya 3 tahun lebih tua dari cici ku, Viviyona Apriani.

Sosok yang telah tanpa pamrih membantu ku selama 5 bulan ini, kami bertemu secara tidak sengaja 1 minggu setelah kedua orang tua ku meninggal, saat itu aku menangis di halte karena tidak ada satu orang pun yang menjemput ku, padahal waktu sudah ha...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sosok yang telah tanpa pamrih membantu ku selama 5 bulan ini, kami bertemu secara tidak sengaja 1 minggu setelah kedua orang tua ku meninggal, saat itu aku menangis di halte karena tidak ada satu orang pun yang menjemput ku, padahal waktu sudah hampir gelap, suasana juga mendung seperti hendak turun hujan.

.

*flashback ON.

Sudah hampir 6 jam aku menangis, aku menangis karena bingung harus pulang dengan siapa? kalau aku naik angkutan umum, aku tidak tau harus turun dimana.

Ckittt...
Sebuah mobil berhenti di depan ku, perlahan kaca tempat pengemudi terbuka, terlihat lah seorang gadis cantik, ia menyapa ku, dan menanyai ku.

"Kamu kenapa? kok kamu nangis? kamu gak pulang? bentar lagi udah mau maghrib?"

Tanya nya.

Masih dengan sesenggukan, aku menjawab pertanyaan nya.

"Aku gak tau, aku bingung, gak ada yang jemput, mau naik angkot tapi aku gak tau turun dimana?"

Dengan tatapan nya iba nya, ia pun menyuruh ku untuk naik ke mobil nya.

Kakak? [END]Where stories live. Discover now