Haechan hanya mengangguk pelan dan Mark mengecup kepala omega dengan penuh kasih sayang.

Di pagi harinya bisa Haechan lihat jika Mark benar-benar sibuk dengan urusan pekerjaannya sebagai putra mahkota dan kompetisi harus diundur lagi karena Hana sedang heat dan Haechan memutuskan untuk meminta libur, dia ingin menemui ibunya dan Taeyong mengabulkannya.

Sejak pulang, Haechan memang lebih memilih mengurung dirinya di kamar dan mengunci pintunya dengan rapat, karena dia takut Mark masuk ke dalam kamarnya, dia belum siap untuk bertemu dengan putra mahkota itu lagi yang tidak lain dan bukan alphanya sendiri.

Haechan tidak marah pada Mark, dia hanya malu dan kecewa dengan dirinya sendiri karena dengan bodohnya dia justru menarik dan menggoda Mark untuk menemaninya melewati heat, dia masih merasa bersalah.

Jaemin dan Renjun merasa jika pasti telah terjadi sesuatu dengan Haechan serta Mark karena Haechan terlihat menghindar bahkan sampai tidak memunculkan batang hidungnya, dan Mark yang memperlihatkan ekspresi yang sangat dingin menakutkan.

Mark sendiri tahu jika Haechan menghindarinya, membuatnya jadi merasa bersalah dan sedih saat omeganya justru bersembunyi darinya serta tidak menampakkan dirinya, tidak memberinya senyum hangat ataupun raut gugup karena takut ketahuan dan kesal jika dia terlalu berulah, membuat Mark jadi semakin rindu dengan omega manisnya itu, tapi pekerjaannya sangat banyak membuatnya tidak bisa menemui omeganya.

Mark kali ini akan membiarkan omeganya untuk menenangkan dirinya tapi jika sudah terlalu lama dia tidak akan segan untuk datang sendiri ke hadapannya.

Haechan memutuskan untuk pergi ke rumah sakit jiwa untuk melihat dan merawat ibunya, tapi dia hanya memeluk ibunya dengan erat tidak menceritakan apapun.

Tapi Ten merasa jika feromon anaknya telah bercampur dengan seorang alpha membuat omega itu bertanya-tanya apakah anaknya telah bertemu dengan alphanya, sayangnya Ten tidak bisa menanyakan hal itu pada Haechan bibirnya terkunci rapat tidak mau berbicara pada siapapun.

Tanpa terasa Haechan mengambil cuti terlalu panjang yaitu sampai tiga minggu di rumah sakit jiwa dengan merawat ibunya serta mengajaknya banyak bicara, tertawa riang seperti biasanya seolah tidak memiliki beban ataupun masalah.

Tapi Haechan bukan asal mengambil cuti dikarenakan karena kandidat para omega itu diberi waktu libur karena ada omega lainnya yang sedang heat jadi kompetisi diundur dahulu sampai semuanya kembali dengan seperti biasanya.

"Ibu, maaf aku harus kembali bekerja. Ibu harus sembuh agar nanti kita bisa berkumpul bersama." Haechan mengecup pipi ibunya dengan hangat lalu dia menitipkan ibunya pada seorang perawat dan dia segera pergi.

Sebenarnya Haechan bukan akan kembali bekerja tapi dia akan mengikuti kompetisi lagi, saat muncul di sana terlihat dia yang terlambat datang Haechan menundukkan kepalanya saat semua mata menatap ke arah dirinya.

"Haechanie, kau dari mana saja? Kau membuatku dan Pangeran Jaemin itu khawatir, kau seperti menghilang bagai ditelan bumi." bisik Renjun pada sahabatnya itu.

"Maafkan aku pangeran Renjun, aku meminta izin untuk merawat ibuku di rumah sakit dan dikarenakan memang kita diliburkan bukan." jawab Haechan dengan lembut.

"Astaga jangan menghilang lagi seperti kemarin, sudah kuduga kau pasti akan ada di sana tapi pangeranmu itu melarangku dan Jaemin untuk menemuimu alasannya agar kau memiliki waktu sendiri, alasannya justru membuatku curiga kau dan Pangeran Mark seperti sedang bertengkar." jelas Renjun panjang.

Haechan menggelengkan kepalanya, dia memang tidak bertengkar hanya tidak siap untuk bertemu dengan Pangeran putra mahkotanya itu saja.

"Syukurlah jika kau tidak bertengkar dengannya." Renjun terlihat lega, lalu Haechan mengangkat kepalanya dan tatapannya bertemu dengan Mark.

Raut wajah itu terlihat begitu merindukannya dan Haechan segera menundukkan kepalanya tidak berani menatap tatapan mata yang hanya ditunjukkan untuknya karena dia sadar dia pasti membuat alphanya itu sedih dan merasa bersalah padahal Haechan sangat tahu jika Mark sama sekali tidak bersalah.

Mark tidak bohong jika dia memang sangat merindukan omeganya, selama tiga minggu dia memang membiarkan Haechan untuk tinggal di rumah sakit jiwa di kamar bangsal ibunya, sembari memberinya ruang dan waktu sendiri untuk menenangkan dirinya.

Rutinitas yang kadang memang dilakukan oleh omeganya sejak dulu dan Taeyong selalu memberikan izinnya ditambah Ten juga sangat jarang marah dia justru akan lebih tenang jika ada Haechan bersamanya.

Tapi kali ini sudah cukup omeganya yang menghindarinya, Mark tidak akan melepaskan Haechan lagi. Selama Haechan pergi tentu saja tidak semudah itu dia membiarkan omeganya pergi tanpa pengawasannya, dia menyuruh Xiaojun untuk mengikutinya kemana pun dari jarak jauh.

Hari ini Taeil menjelaskan kompetisi yang akan dilakukan untuk para kandidat yang masih bertahan, kompetisi pertama di mulai omega untuk mencari bunga mawar langka siapa yang mendapat bunga mawar langka dengan corak warna hitam dan emas dia akan dinyatakan sebagai pemenangnya.

Ujian terakhir siapapun yang berdoa di kuil dewi bulan dan berhasil mendapatkan restu dewi bulan dengan tanda alam terbangnya kunang-kunang dengan nyala warna birunya dengan mengelilingi kandidat omega maka dia akan dinyatakan sebagai pemenang muntlak sebagai pendamping Mark.

Namun jika tidak ada kunang-kunang yang berterbangan dengan warna biru yang menyala maka akan dihitung siapa yang mendapat poin lebih tinggi, untuk saat ini poin tinggi masih dipegang oleh Haechan, Mina, Renjun, Yeri dan Hana.

Setelah itu mereka segera keluar dari ruangan aula untuk menyiapkan diri mereka yang akan pergi ke hutan.

Saat semua sudah keluar terlihat Jaemin yang memeluk Haechan dari belakang, wajahnya terlihat bahagia.

"Astaga sahabatku akhirnya kembali, jangan menghilang lagi Haechan kau tahu putra mahkota terus memasang wajah menakutkannya saat kau tidak ada." beritahu Jaemin.

"Maafkan aku, aku hanya pergi ke rumah sakit tempat ibuku dirawat aku tidak pergi jauh Pangeran, hanya saja aku terlalu senang merawat ibuku jadi lupa untuk kembali." Haechan tertawa kecil.

"Jangan pergi terlalu lama lagi." ucap Jaemin dengan lembut dan Haechan mengangguk mengerti.

"Baiklah ayo Haechan kita bersiap-siap untuk pergi ke hutan." Renjun dengan semangat merangkul bahu Haechan dan mengajaknya untuk pergi.

TbC
Maafkan typo dan lainnya.
Maaf kalau aneh, dan makasih banyk yang sudah baca ceritaku ini😭😭💕💕💕

My Alpha is My PrinceOnde histórias criam vida. Descubra agora