16. NIGHT AND YOU

10.8K 1.2K 2.5K
                                    

Kasih emot🌷🌷🌷di sini dulu yuk

Klik bintang votenya juga gengs dan komennya nanti juga semoga sukaa aminn

Kasih juga komentar tiap paragrafnyanya semangat gengs

🌸Selamat Membaca🌸

🌸Selamat Membaca🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

16. NIGHT AND YOU

Duduk berdua di dalam mobil Galang membuat Ghea memperhatikan Galang lalu memalingkan wajahnya ke kaca ketika Galang mengganti begitu saja bajunya—tanpa melihat reaksi Ghea.

"Kamu masih penasaran aku kenapa?" tanya Galang.

"Kamu tuh kalau ganti baju bilang-bilang. Jangan mendadak kaya gitu," Ghea membuat Galang menaikan satu alisnya.

"Kenapa memang?"

"Iya aku kan bisa keluar dulu."

"Di luar hujan Ghea."

"Ada payung."

"Kamu terganggu aku kaya gitu?" Galang menunggu jawaban Ghea yang terus menatapnya.

"Kamu kan pacar aku. Udah pernah juga liat waktu aku latihan boxing waktu itu kan?"

"IYAAA tapi kan itu beda!" Ghea membela dirinya.

"Emang cowok itu kaya gitu ya? Kalau udah nyaman bisa selepas itu di depan pacarnya." Ghea melipat kedua tangannya di dada.

"Itu kamu tau." Galang menjawabnya.

"Kamu abis ngapain sih Lang? Kok dateng malem-malem gini terus hujan-hujanan juga?" tanya Ghea penasaran.

Galang diam sejenak. "Tadi aku kehilangan Bibi. Katanya Bibi tuh di tempat kelahirannya mau dimakamin. Dia yang sering nemenin aku waktu aku kecil. Aku suka di rumah sendirian kalau Mama shooting sementara Papa meeting di kantor. Jadinya Bibi yang nemenin."

"Selain Janu, ada Bibi yang selalu setia nemenin aku. Aku berhutang banyak banget sama Bibi karena aku anak tunggal. Jadi dulu yang nemenin aku di rumah cuman mereka. Kadang juga sendirian aja."

Ghea mendengarkan Galang berbicara. Ghea pikir hidup Galang enak. Punya rumah yang besar dan bagus. Orangtua yang sayang dengannya. Juga teman-teman yang selalu menemaninya. Namun kini semua itu memang hanya tampak di depannya saja. Bukan di dalamnya.

"Kamu mau ketemu Bibi?"

Galang mengangguk. "Rencananya nanti aku bakal ke sana."

"Di rumah enggak ada orang?"

"Tadi gak ada. Kalau sekarang karena udah malem mungkin ada."

Sekarang Ghea tahu kenapa Galang selalu mengunjunginya.

"Kamu takut ditinggalin ya Lang? Makanya kamu jadi sekacau ini?" tanya Ghea membuat Galang tersentak dan menoleh padanya.

Galang terdiam sejenak. "Semua orang juga takut takut Ghe kalau ditinggalin. Tergantung jenisnya kaya apa." Galang menjawabnya.

GALANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang